Produksi Karet Alam Negara Cina

VI. PERKEMBANGAN PASAR KARET ALAM NEGARA CINA

6.1. Produksi Karet Alam Negara Cina

Cina adalah salah satu negara yang mengembangkan produksi karet alam. Tanaman karet di Cina pertama kali dibudidayakan pada tahun 1904 Tistama, dkk, 2006. Perkembangan produksi karet alam Cina dapat diidentifikasi secara bertahap pada beberapa periode waktu. Pada awalnya karet alam di Cina belum berkembang karena kurangnya teknologi dan pendanaan yang memadai. Namun, selama periode 1980-1990 terjadi peningkatan produksi karet alam Negara Cina yaitu sebesar 57,23 persen. Total produksi Cina cenderung meningkat, akan tetapi peningkatan produksi Cina belum mencapai potensi maksimal dari tanaman karet. Tabel 14. Perkembangan Produksi Karet Alam Negara Cina, Periode 1980-2007 Tahun Produksi Ton Peningkatan Produksi 1980 113.000 - 1985 187.900 39,86 1990 264.200 28,88 1995 424.000 37,69 2000 445.000 4,73 2001 478.000 6,90 2002 527.000 9,30 2003 565.000 6,73 2004 573.000 1,40 2005 510.000 -12,35 2006 533.000 4,32 2007 591.168 9,84 Sumber : IRSG 1991 Selama 2 dekade, produksi karet alam Cina terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2000, produksi karet Cina mencapai jumlah 445 ribu ton atau sekitar 6,6 persen dari total produksi karet alam dunia. Perkembangan produksi karet alam Negara Cina dapat dilihat pada Tabel 14. Cina mencapai produksi yang sangat tinggi pada tahun 2004 atau meningkat sebesar 80,28 persen dibandingkan tahun 80-an. Sampai akhir tahun 2005, Cina mengalami penurunan produksi karena menurunnya kemampuan produksi dari tanaman karet yang tua dan rusak di Cina. Oleh karena itu, pada tahun 2005 Cina melakukan perluasan areal perkebunan sehinggga Cina memiliki 114 perkebunan yang tersebar di Provinsi Hainan, Guangdong, dan Yunan Tistama, dkk, 2006. Total perkebunan Cina mencapai 740 ribu ha atau enam persen dari total areal perkebunan karet dunia. Selama periode 2001-2007, produksi karet alam Negara Cina cenderung meningkat dengan tingkat pertumbuhan produksi yang fluktuatif. Peningkatan produksi Cina dalam periode tersebut adalah 19,14 persen. Setelah Cina menjadi anggota WTO World Trade Organization, kemajuan produksi karet alam Cina ditujukan untuk memenuhi kebutuhan karet alam yang tinggi di negara tersebut. Program peningkatan produksi dilakukan dengan cara perluasan areal perkebunan dan peningkatan teknologi produksi untuk meningkatkan produktivitas. Data IRSG 2007, menginformasikan kemampuan produksi karet alam di Negara Cina mencapai 480.000 ton atau 6,23 persen dari total produksi karet alam dunia. Jumlah ini menempatkan Cina sebagai produsen terbesar kelima di dunia setelah Thailand, Indonesia, Malaysia, dan India. Kebutuhan karet alam yang tinggi di Cina mengindikasikan bahwa Cina akan terus meningkatkan kemampuan produksi karet alamnya.

6.2. Konsumsi Karet Alam Negara Cina