V. EKONOMI KARET DUNIA DAN INDONESIA
5.1. Kondisi Karet Alam Dunia
Kondisi karet alam dunia mengalami kecenderungan yang semakin meningkat baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Namun, kecenderungan
peningkatan permintaan karet alam dunia lebih besar dibandingkan kecenderungan peningkatan penawaran karet alam dunia. Pada Tahun 2007, dunia
kekurangan pasokan karet alam sebesar 5,2 persen dari konsumsi yang seharusnya Tabel 9. Besar selisih antara produksi dan konsumsi karet alam dunia itu
menandakan bahwa permintaan karet alam dunia semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh rendahnya produktivitas karet alam di negara produsen karet
alam dunia serta munculnya negara-negara industri barang jadi karet baru dunia, seperti Cina dan Brazil.
Tabel 9. Perkembangan Pasar Karet Alam dan Pasar Karet Sintesis Dunia, Tahun 2001-2007.
Tahun Karet Alam
Produksi Ribu Ton
Konsumsi Ribu Ton
Harga US
2001 7.332 7.333
613,2 2002 7.337
7.628 856,3
2003 8.033 8.033
1.120,1 2004 8.756
8.715 1.350,5
2005 8.892 9.082
1.535,4 2006 9.680
9.216 2.112,9
2007 9.316 9.875
2.320,6
Sumber : International Rubber Study Group IRSG Tahun 2008 Berbeda hal yang terjadi pada kondisi karet alam dunia, penawaran karet
sintesis dunia lebih besar dibandingkan permintaan karet sintesis dunia. Namun, produksi karet sintesis dunia dan konsumsi karet sintesis dunia mengalami
peningkatan dengan marjin yang semakin menurun. Pada tahun 2007, produksi
karet sintesis dunia dan konsumsi karet sintesis dunia menurun seperti yang tertera pada Gambar 6. Penurunan produksi karet sintesis dunia disebabkan oleh
tingginya biaya produksi dan penurunan insentif produksi barang jadi karet yang menggunakan karet sintesis. Harga minyak mentah sebagai bahan baku produksi
karet sintesis meningkat. Biaya produksi yang tinggi menyebabkan harga karet sintesis dunia meningkat.
Sumber : IRSG 2008, diolah
Gambar 6. Perkembangan Ekonomi Karet Sintesis Dunia, Tahun 2001-2007
Tingginya harga karet sintesis merupakan salah satu faktor yag mempengaruhi peningkatan permintaan karet alam dunia. Perusahaan industri
barang jadi karet lebih memilih menggunakan karet alam dengan harga yang relatif hampir sama dan kualitas yang lebih tinggi. Fenomena peningkatan
permintaan karet alam dunia dan tingginya harga karet sintesis menyebabkan harga karet alam dunia meningkat.
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000
2001 2002 2003
2004 2005
2006 2007
Tahun Jumlah
Produksi Konsumsi
Harga
Persentase perubahan harga karet alam dunia lebih besar dibandingkan dengan persentase perubahan harga karet sintesis dunia. Persentase perubahan harga karet
sintesis adalah 41,79 persen, sedangkan persentase perubahan harga karet alam dunia adalah sebesar 69,83 pada periode 2001-2007. Data IRSG 2008
menunjukkan bahwa harga karet alam pada tahun 2007 ialah sebesar 2320,6 dollar AS atau sebanding dengan 21,4 juta rupiah per ton. Tingginya harga karet alam
dunia memberikan peluang pengembangan produksi karet alam yang mempunyai
prospek cerah dan menguntungkan di masa mendatang.
5.2. Kondisi Karet Alam Indonesia