oriented strategy. Kuadran 2 adalah kondisi produsen yang menghadapi berbagai ancaman. Produsen masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan dalam kondisi kuadran 2 adalah menggunakan kekuatan untuk memanfatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produk
atau pasar Kuadran 3 menggambarkan produsen yang menghadapi peluang pasar
yang sangat besar. Pada sisi lain, produsen menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi produsen yang berada pada kuadran 3 adalah
meminimalkan masalah-masalah internal produsen sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kondisi terakhir adalah produsen yang berada pada
kuadran 4. Pada kondisi ini, produsen menghadapi situasi yang sangat tidak menguntungkan. Kondisi produsen pada kuadran 4 menghadapi ancaman
sekaligus memiliki kelemahan internal. Strategi yang dapat dilakukan produsen adalah kegiatan yang bersifat defensif. Kegiatan defensif ditujukan untuk
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Pasar tradisional karet alam Indonesia adalah Negara Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Namun, Negara Cina muncul sebagai pasar karet alam yang
baru sejak terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi Cina yang menuntut adanya perkembangan infrastruktur. Perkembangan infrastruktur di Negara Cina menarik
investor industri mobil luar negeri. Perusahaan ternama seperti Bridgestone, Goodyear, Michelin, Copper dan sebagainya menempatkan pabrik industri barang
jadi karet di Negara Cina. Kondisi ini memberi pengaruh pada peningkatan
permintaan karet alam sebagai input industri barang jadi karet dalam bentuk ban dan alat otomotif. Harga minyak bumi yang meningkat menyebabkan permintaan
karet alam sintesis menurun. Oleh karena itu, pabrik lebih banyak menggunakan karet alam yang harganya relatif murah dan kualitas tinggi. Kondisi ini
menjadikan Negara Cina sebagai konsumen karet alam terbesar di dunia. IRSG, 2008
Konsumsi karet alam yang tinggi di Negara Cina tidak diimbangi dengan produksi karet alam di Cina. Ketidakseimbangan produksi dan konsumsi karet
alam di Cina menyebabkan peningkatan permintaan karet alam di Negara Cina. Negara Cina mengatasi masalah peningkatan permintaan karet alamya dengan
cara melakukan impor dari negara lain. Pasar Cina merupakan peluang bagi ekspor karet alam Indonesia sebagai
salah satu produsen utama karet alam dunia. Langkah Indonesia untuk masuk ke dalam pasar karet alam Cina adalah dengan cara mengidentifikasi bagaimana
kondisi permintaan karet alam di Negara Cina. Pasar karet alam di Negara Cina terdiri dari produksi karet alam Cina, konsumsi karet alam Cina, harga karet alam
di Cina, serta perdagangan ekspor impor karet alam di Negara Cina. Identifikasi mengenai perkembangan pasar karet alam di Negara Cina dilakukan dengan
menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan berdasarkan data dalam bentuk tabulasi. Analisis mengenai pasar karet alam di Negara Cina
mempunyai tujuan untuk memberi gambaran potensi pasar karet alam di Negara Cina. Potensi pasar karet alam di Cina dapat mengindikasikan apakah perluasan
pasar karet alam di Cina akan memberi banyak keuntungan bagi Indonesia.
Indonesia perlu menyediakan karet alam yang sesuai dengan permintaan di Negara Cina. Antisipasi pemenuhan demand oriented dilakukan dengan
menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan ekspor karet alam Indonesia di Negara Cina. Analisis variabel yang mempengaruhi permintaan
ekspor karet alam Indonesia di Cina dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Metode yang dipilih dalam analisis regresi berganda adalah
metode OLS Ordinary Least Square. Indonesia adalah negara produsen sekaligus negara pengekspor karet alam.
Indonesia memiliki kekuatan dan kelemahan dalam ekspor karet alamnya. Kekuatan dan peluang ekspor karet alam Indonesia dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan ekspor Indonesia ke pasar dunia termasuk ke Negara Cina. Pada sisi lain, kelemahan dan ancaman terhadap ekspor karet alam Indonesia dapat
dijadikan acuan untuk memperoleh upaya perbaikan dalam sistem produksi dan perdagangan karet alam Indonesia. Langkah-langkah penelitian ini diharapkan
akan mampu memberi rekomendasi terhadap perkembangan permintaan karet alam Indonesia di Negara Cina. Kerangka Pemikiran Operasional dapat dilihat
pada Gambar 5.
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional
Perkembangan pasar karet alam
di Negara Cina
Analisis regresi berganda
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor karet alam
Indonesia di Negara Cina : • Harga ekspor karet alam Indonesia
ke Cina tahun t dan tahun sebelumnya -
• Harga karet sintesis dunia + • GDP per kapita Cina +
• Nilai tukar Yuan terhadap US - • Lag ekspor tahun sebelumnya +
• Permintaan karet alam dunia Penawaran karet alam dunia • Harga karet sintetis tinggi
Harga karet alam dunia meningkat Cina menjadi konsumen
karet alam terbesar di dunia
Peluang ekspor karet alam Indonesia ke Negara Cina
Analisis deskriptif Strategi
pengembangan ekspor karet
alam Indonesia
Analisis SWOT
Rekomendasi Peningkatan permintaan input
karet alam pada industri barang jadi karet di Cina
3.3. Hipotesis