Persaingan dan Peluang Pasar

6.2. Persaingan dan Peluang Pasar

Ketersediaan lahan dan bahan baku serta tenaga kerja yang murah menyebabkan produk Indonesia mampu bersaing dalam harga. Peluang pasar untuk tapioka cukup potensial baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Permintaan dalam negeri terutama berasal dari wilayah Pulau Jawa seperti Bogor, Tasikmalaya, Indramayu. Sementara permintaan pasar luar negeri berasal dari beberapa negara ASEAN dan Eropa. Persaingan antar pengrajin tapioka di wilayah Bogor sendiri tidak terlalu nampak. Hal ini dikarenakan para pengrajin tapioka telah memiliki pelanggan tetap yang berbeda. Akan tetapi dalam kondisi persaingan industri pengolahan tepung tapioka persaingan terlihat dalam usaha peningkatan kualitas produk, kapasitas usaha, dan ekspansi wilayah pemasaran Pengrajin tapioka Uhan belum dapat dikatakan sebagai perusahaan dominan dalam industri tapioka di Kabupaten Bogor. Tiap tahunnya pengrajin hanya memproduksi tapioka sebesar 312,5 ton dengan pangsa pasar sebesar 1,48 persen dari total permintaan. Perusahaan dominan hanya akan muncul jika pangsa pasarnya cukup besar, yakni sekitar 60 persen sampai dengan 70 persen Husnan dan Suwarsono, 2000. Permintaan tapioka untuk Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Permintaan Tapioka Kabupaten Bogor Tahun 2006 Kapasitas Produksi No Nama Pabrik Merek Produk tontahun 1 PT. Kujang Kujang Semua Jenis Tapioka 6,000 2 PT. Setia Kupu-kupu Semua Jenis Tapioka 5,000 3 PT. Dua Udang Dua uang Tapioka Nomor Satu 1,800 4 KOPTAR Batu Tulis Semua jenis Tapioka 2,345 5 PT. Alam Subur - Semua jenis Tapioka 2,500 6 CV. Ngawitan Agung - Semua Jenis Tapioka 2,000 7 PT. Sumber Nagamas Nagamas Semua Jenis Tapioka 1,500 Total Permintaantahun 21,145 Dalam memasarkan produknya, pengrajin tapioka tidak terikat dengan agen atau bandar tertentu sehingga dapat dengan leluasa menjual produk utama maupun sampingan yang dihasilkan. Meskipun demikian, tingkat harga yang terjadi pada tingkat pengrajin produsen tapioka ditentukan oleh tingkat harga di pabrik penggilingan. Sebelum menjual produknya, pengrajin tapioka biasanya terlebih dulu melakukan survei harga ke beberapa pabrik pengolahan dan selanjutnya menjual produknya tersebut pada pabrik yang memberikan harga tertinggi.

6.3. Bauran Pemasaran Marketing Mix