2.2. Pengolahan Tapioka
Teknologi
Pengolahan tapioka memiliki beberapa tingkatan teknologi yaitu tradisional atau mekanik sederhana, semi modern, dan full otomate. Perbedaan
teknologi pengolahan tapioka dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Perbedaan Teknologi Pengolahan Tapioka
Sumber: Bank Indonesia, 2005
Proses Tradisional
Semi Modern Full Otomate
Pengupasan Manual Manual
Mesin Pencucian Manual
Manual Mesin Pemarutan Mesin
Mesin Mesin
Pemerasan Mesin Mesin
Mesin Pengendapan Manual
Manual Mesin
Pengeringan Sinar Matahari
Oven Mesin
Pembuatan tapioka pada industri kecil menggunakan teknologi mekanik sederhana. Pada teknologi ini, sebagian proses produksi menggunakan mesin
penggerak untuk melakukan pemarutan dan pengepresan, sedangkan pengeringan masih mengandalkan bantuan sinar matahari.
Proses Produksi
Berdasarkan data penelitian dalam situs Bank Indonesia 2005, rangkaian tahapan proses produksi tapioka yaitu:
1. Pengupasan
Pengupasan dilakukan dengan cara manual yang bertujuan untuk memisahkan daging ubi kayu dari kulitnya. Selama pengupasan, sortasi
juga dilakukan untuk memilih ubi kayu berkualitas tinggi dari ubi kayu lainnya. Ubi kayu yang kualitasnya rendah tidak diproses menjadi tapioka
dan dijadikan pakan ternak.
2. Pencucian
Pencucian dilakukan dengan cara manual yaitu dengan meremas-remas ubi
kayu di dalam bak yang berisi air, yang bertujuan memisahkan kotoran pada ubi kayu.
3. Pemarutan
Parut yang digunakan ada 2 macam yaitu : • Parut manual, dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan
tenaga manusia sepenuhnya. • Parut semi mekanis, digerakkan dengan generator.
4. PemerasanEkstraksi
Pemerasan dilakukan dengan 2 cara yaitu: • Pemerasan bubur ubi kayu yang dilakukan dengan cara manual
menggunakan kain saring, kemudian diremas dengan menambahkan air di mana cairan yang diperoleh adalah pati yang ditampung di
dalam ember. • Pemerasan bubur ubi kayu dengan saringan goyang sintrik. Bubur
ubi kayu diletakkan di atas saringan yang digerakkan dengan mesin. Saat saringan tersebut bergoyang, kemudian ditambahkan air melalui
pipa berlubang. Pati yang dihasilkan ditampung dalam bak pengendapan.
5. Pengendapan
Pati hasil ekstraksi diendapkan dalam bak pengendapan selama 4 jam. Air di bagian atas endapan dialirkan dan dibuang, sedangkan endapan diambil
dan dikeringkan.
6. Pengeringan