Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan

Dalam bidang ketenagakerjaan, Provinsi Riau memiliki jumlah penduduk usia kerja pada tahun 2002 sebesar 3577446 orang, jumlah angkatan kerja sebesar 2150191 orang, dan bukan angkatan kerja sebesar 1427255 orang. Dari jumlah angkatan kerja tersebut tercatat pada tahun 2002 persentase tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK sebesar 60.10 persen dan tingkat pengangguran terbuka TPT sebesar 8.05 persen. Apabila dilihat dari tahun 1998 sampai tahun 2002 penduduk usia kerja terus naik setiap tahun dengan rata-rata 7.57 persen pertahun, untuk jumlah angkatan kerja setiap tahunnya naik dengan rata-rata 12.21 persen, dan jumlah bukan angkatan kerja setiap tahunnya naik dengan rata-rata 6.87 persen. Untuk tingkat partisipasi angkatan kerja dari tahun 1998 sampai tahun 2002 naik dengan rata-rata 0.01 persen pertahun dan tingkat pengangguran juga naik dengan rata-rata 0.13 persen pertahun. Peningkatan angka pengangguran terbuka tersebut memperlihatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau belum mampu menampung peningkatan angkatan kerja di Provinsi Riau. Untuk lebih jelas lihat Tabel 7. Tabel 7. Penduduk Usia Kerja Menurut Kegiatan Utama Tahun 1998-2002 Kegiatan Utama 1998 1999 2000 2001 2002 Penduduk usia kerja Angkatan kerja Bukan angkatan kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK Tingkat Pengangguran terbuka TPT 2676822 1551587 1125235 57.96 5.10 2725706 1710157 1015522 62.74 6.56 2961363 1226280 1226280 58.59 5.83 3275307 1841034 1434273 52.21 6.30 3577446 2150191 1427255 60.10 8.05 Sumber: BPS Provinsi Riau, 2002

5.3 Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan

Kemiskinan merupakan masalah besar yang dihadapi oleh Pemerintahan Daerah Riau. Oleh karena itu dalam era otonomi daerah Pemerintah Daerah Riau sangat serias untuk mengatasi masalah ini salah satunya melalui Program K21. Menurut data BPS Provinsi Riau, persentase penduduk miskin di Provinsi Riau tahun 1999 sebesar 13.67 persen dari total penduduk. Jika dibandingkan tahun 1999 persentase penduduk miskin tersebut menurun sebesar 0.33 persen. Walaupun demikian apabila dibandingkan persentase penduduk miskin pada tahun 2001 dan 2002 terjadi kenaikan sebesar 3.67 persen yang merupakan awal dari era otonomi daerah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. 2 4 6 8 10 12 14 16 1999 2000 2001 2002 Persentase Gambar 2. Persentase Penduduk Miskin di Riau Tahun 1999-2000 Berdasarkan data BPS tahun 2002 dapat juga diketahui penduduk miskin diperkotaan sebesar 178700 23.79 persen dan dipedesaan sebesar 572600 76.21 persen. Sedangkan penduduk miskin menurut lapangan kerja diperoleh 7.00 persen tidak berkerja, 67.49 persen dari sektor pertanian, 4.11 persen dari sektor industri, dan 21.40 persen dari sektor jasa. Dari data itu diketahui penduduk miskin terbesar berada dipedesaan dan berada di sektor pertanian. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Riau pada era otonomi dalam mengentaskan kemiskinan sangat sangat fokus pada pembangunan pertanian khusus pembangunan perkebunan kelapa sawit untuk mengentaskan kemiskinan di Provinsi Riau. Untuk melihat pemerataan pendapatan di Riau dapat dilihat dari Gini Rasio. Gini Rasio merupakan ukuran untuk mengetahui gambaran tentang distribusi pendapatan rumah tangga dan untuk melihat ketimpangan atau tingkat pemerataaan penduduk. Gini Rasio mempunyai interval nilai antara 0 dan 1. Bila Gini Rasio nilainya mendekati nol, maka tingkat ketimpangan sebaran rendah. Sebaliknya jika nilainya mendekati 1, menunjukkan adanya tingkat ketimpangan sebaran tinggi. Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa tingkat pemerataan pendapatan penduduk di Provinsi Riau dari tahun 1998 sampai tahun 2002 menunjukkan kecendrungan tidak merata. Hal ini terlihat dengan bergeraknya angka Gini Rasio ke arah angka 1 yaitu 0.29 pada tahun 1998 terus bergerak menjadi 0.31 pada tahun 2002. Namun demikian ketidakmerataan relatif kecil karena angka Gini Rasio masih dibawah 0.4 dan perbedaan Gini Rasio tahun 1998 dengan tahun 2002 hanya 0.02 Tabel 8. Distribusi Pendapatan dan Gini Rasio Riau Tahun 1998-2002 Kelompok Penduduk 40 persen Berpendapatan Rendah 40 persen Berpendapatan Menengah 20 Persen Berpendapatan Tinggi 1998 23.47 36.38 40.15 0.29 1999 23.08 38.75 38.17 0.28 2000 22.76 37.47 39.77 0.29 2001 22.26 37.20 40.54 0.30 2002 21.74 37.28 40.99 0.31 Sumber: BPS Provinsi Riau, 2002 Pada Tabel 8 terlihat dari tahun 1998 sampai tahun 2002 terjadi penurunan persentase pendapatan yang diperoleh oleh kelompok pendapatan rendah. Hal ini dapat dilihat pada tahun 1998 kelompok pendapatan rendah memperoleh 23.47 persen tari total pendapatan dan pada tahun 2002 turun menjadi 21.74 persen. Sedangkan kelompok pendapatan menengah dan kelompok pendapatan tinggi dari tahun 1998 sampai 2002 secara umum memperoleh peningkatan persentase pendapatan dari total pendapatan di Riau. Hal ini menunjukkan tingkat ketimpangan bergerak kearah kurang merata sehingga perlu menjadi perhatian dari Pemerintah Daerah Riau. 5.4. Deskripsi Perekonomian Riau 5.4.1. Pertumbuhan Ekonomi Riau