V. DESKRIPSI PROVINSI RIAU
5.1. Gambaran Umum
Provinsi Riau terdiri dari daerah daratan dan perairan. Di daerah perairan terdapat 3.214 pulau besar dan kecil. Sebanyak 743 pulau telah memiliki nama
dan sisanya belum. Mayoritas pulau-pulau kecil yang tersebar di perairan Laut Cina Selatan belum berpenghuni. Dengan luas sekitar 329.867,61 km2, sebesar
71,33 persen merupakan daerah perairanlautan. Daerah lautan yang berbatasan dengan negara lain diperkirakan seluas ZEE Zone Ekonomi Eksklusif adalah
379.000 km
2
. Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut Cina Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang
Utara atau antara 100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.
Daerah Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 mmtahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau serta musim
hujan. Rata- hujan pertahun sekitar 160 hari. Menurut catatan Statiun Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru menunjukkan optimum
pada 27,6 ° Celcius dalam interval 23,4-33,4° Celcius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata mencapai 6 kali sebagai
bulan terbanyak terjadinya kejadian. Provinsi Riau sebelum pemekaran memiliki 16 kabupaten kota dan
setelah pemekaran dengan terbentuknya Provinsi Kepulauan Riau menjadi 11 Kabupaten kota. Kabupaten kota di Provinsi Riau adalah: 1 Kuantan Singingi,
2 Indragiri Hulu, 3 Indragiri Hilir, 4 Pelalawan, 5 Siak, 6 Kampar, 7 Rokan Hulu, 8 Bengkalis, 9 Rokan Hilir, 10 Pekanbaru, dan 11 Dumai.
Dengan ibu kota Provinsi di Pekanbaru.
5.2. Penduduk, Pendidikan, dan Ketenagakerjaan
Hasil sensus penduduk mencatat jumlah penduduk Riau pada tahun 1990 sebanyak 3278807 orang sedangkan hasil sensus tahun 2000 meningkat menjadi
4733948 orang. Dengan demikian selama periode 1990-2000, Penduduk Riau telah tumbuh dengan rata-rata 5.79 persen setahun. Angka peningkatan penduduk
sebesar itu selain disebabkan pertumbuhan penduduk alamiah juga disebabkan tingginya migrasi penduduk provinsi lain yang masuk ke Provinsi Riau.
Tingginya angka migrasi itu salah satunya disebabkan oleh era otonomi daerah yang berdampak meningkatnya kemampuan fiskal Riau sehingga mendorong
penduduk provinsi lain untuk migrasi ke Riau dengan alasan ekonomi. Hasil sensus penduduk tahun 2000 mencatat tak kurang dari 206514 orang yang masuk
ke Riau. Untuk lebih jelas lihat Tabel 6. Tabel 6. Perkembangan Penduduk Riau Tahun 1990, 1998-2002
Jenis Kelamin Tahun
Laki-laki Perempuan
1990 1998
1999 2000
2001 2002
1680670 2072735
2140517 2431350
2513922 2670175
1598137 2049411
2072279 2323826
2387320 2637688
3278807 4122146
4212796 4755176
4901242 5307863
1990-2000 3.84
2000-2002 2.73
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2002 hasil sensus penduduk
Selanjutnya pada tahun 2002 penduduk Riau meningkat menjadi 5307863 orang. Jumlah penduduk provinsi Riau yang relatif besar dengan wilayah
relatif mudah dijangkau merupakan pasar yang baik bagi berbagai hasil industri. Kondisi ini akan mendorong para pemilik modal untuk menanamkan modalnya di
Provinsi Riau. Selain itu jumlah penduduk yang besar dapat turut serta dalam pengamanan wilayah apalagi bila dilihat dari sisi geografis letak Provinsi Riau
yang berbatasan dengan beberapa negara tetangga serta dilintasi oleh jalur pelayaran internasional sangat rawan dari sisi keamanan
Angka parsipasi sekolah menurut hasil sensus penduduk 1990 memperlihatkan untuk umur 7-12 telah mencapai 94.10 persen, sedangkan angka
partisipasi sekolah untuk umur 13-15 mencapai 62.03 persen, dan angka partisipasi sekolah untuk umur 15-18 tahun mencapai 36.65 persen. Untuk hasil
sensus tahun 2000 terjadi peningkatan angka partisipasi sekolah untuk semua kelompok umur. Pada tahun 2000 angka partisipasi sekolah untuk umur 7-12
mencapai 96.26 persen, sedangkan untuk partisipasi sekolah untuk umur 13-15 memcapai 84.13 persen, dan partisipasi sekolah untuk umur 15-18 persen. Pada
tahun 2002 angka partisipasi sekolah kembali meningkat, hanya angka partisipasi sekolah untuk umur 13-15 tahun yang turun tipis dibandingkan tahun 2000.
Dalam bidang ketenagakerjaan, Provinsi Riau memiliki jumlah penduduk usia kerja pada tahun 2002 sebesar 3577446 orang, jumlah angkatan
kerja sebesar 2150191 orang, dan bukan angkatan kerja sebesar 1427255 orang. Dari jumlah angkatan kerja tersebut tercatat pada tahun 2002 persentase tingkat
partisipasi angkatan kerja TPAK sebesar 60.10 persen dan tingkat pengangguran terbuka TPT sebesar 8.05 persen. Apabila dilihat dari tahun 1998
sampai tahun 2002 penduduk usia kerja terus naik setiap tahun dengan rata-rata 7.57 persen pertahun, untuk jumlah angkatan kerja setiap tahunnya naik dengan
rata-rata 12.21 persen, dan jumlah bukan angkatan kerja setiap tahunnya naik dengan rata-rata 6.87 persen. Untuk tingkat partisipasi angkatan kerja dari tahun
1998 sampai tahun 2002 naik dengan rata-rata 0.01 persen pertahun dan tingkat pengangguran juga naik dengan rata-rata 0.13 persen pertahun. Peningkatan angka
pengangguran terbuka tersebut memperlihatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau belum mampu menampung peningkatan angkatan kerja di Provinsi Riau.
Untuk lebih jelas lihat Tabel 7. Tabel 7. Penduduk Usia Kerja Menurut Kegiatan Utama Tahun 1998-2002
Kegiatan Utama 1998 1999 2000 2001 2002
Penduduk usia kerja Angkatan kerja
Bukan angkatan kerja Tingkat partisipasi
angkatan kerja TPAK Tingkat Pengangguran
terbuka TPT 2676822
1551587 1125235
57.96 5.10
2725706 1710157
1015522
62.74 6.56
2961363 1226280
1226280
58.59 5.83
3275307 1841034
1434273
52.21 6.30
3577446 2150191
1427255
60.10 8.05
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2002
5.3 Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan