Ekspor dan Impor Provinsi Riau Investasi di Provinsi Riau

juta dan turun pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp 2799092.00 juta . Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2001 yang merupakan awal diimplementasikanya otonomi daerah. Terjadinya penurunan investasi pada tahun 2001 menunjukkan Pemerintah provinsi Riau belum bisa memamfaatkan meningkatnya wewenang yang dimiliki pada era otonomi daerah. Untuk lebih jelas lihat Tabel 14. Tabel 14. Nilai Investasi PMDN dan PMA di Provinsi Riau Tahun 1998-2002 Nilai Investasi PMDN juta rupiah PMA ribu US 1998 1999 2000 2001 2002 4991737.03 9788092.88 8454421.39 5740533.00 2799092.00 1378.93 5145.33 689.66 1984179.00 1395558.00 Sumber: BPS Provinsi Riau, Tahun 2002 Nilai investasi luar negeri menunjukkan hal sebaliknya, pada periode 1998-2002 terjadi peningkatan investasi luar negeri. Hal ini terlihat nilai investasi PMA pada tahun 1998 sebesar US 1378.93 ribu dan naik sangat signifikan pada tahun 2002 menjadi US 1395558.00 ribu. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2001 hal ini menunjukkan provinsi Riau mampu memamfaatkan era otonomi daerah untuk menarik pemodal asing untuk menanamkan modalnya di Provinsi Riau.

VI. OTONOMI DAERAH DAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

6.1. Otonomi Daerah

Era otonomi daerah yang dimulai dengan dikeluarkannya UU No. 25 Tahun 1999 dan direvisi dengan UU N0. 32 Tahun 2004, mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan berbagai aspek sesudah otonomi daerah di Provinsi Riau meliputi: 1 kegiatan dan program pembangunan daerah, dan 2 Keuangan daerah.

6.1.1. Kegiatan dan Program Pembangunan Daerah

Kegiatan pemerintah daerah tercermin dalam APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. APBD merupakan dokumen Perda Peraturan Daerah yang berisi kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah selama tahun yang bersangkutan, beserta jumlah dan sumber-sumber dana. Setiap tahun pihak eksekutif menyusun RAPBD Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk dibahas dan syahkan bersama dengan pihak legislatif sebagai APBD yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah daerah.

6.1.1.1. Mekanisme Pelaksanaan Pembangunan Daerah

Kegiatan pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah daerah sebagai pelaksana dan DPRD sebagai pengawas. Pemerintah daerah melaksanakan kegiatan pembangunan yang rencana kegiatannya sudah disetujui oleh DPRD dan dituangkan dalam bentuk Perda Peraturan daerah. Perda yang menyangkut rencana pembangunan meliputi 1. Perda Properda Program Pembangunan Daerah. 2. Perda APBD. Selain Properda dalam rangka perencanaan pembangunan daerah masih terdapat Renstra Rencana Strategis daerah, sedangkan APBD adalah rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setiap tahun. Dengan demikian dalam pembangunan daerah terdapat rencanan pembangunan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Rencana pembangunan jangka pendek terdapat dalam APBD berupa program dan proyek untuk tahun yang bersangkutan.

6.1.1.2. Kebijaksanaan dan Usaha Pembangunan Daerah

Dalam membangun daerah Riau, Pemerintahan memantapkan visi dan misi pembangunan di Riau dengan tujuan agar arah dan tujuan pembangunan Riau lebih jelas dan terarah. Berdasarkan potensi dan kondisi yang terdapat dalam masyarakat probinsi Riau, maka Visi Pembangunan Daerah sebagai berikut ”Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam lingkungan Masayarakat yang agamis, sejahtera lahir bating di Asia Tenggara tahun 2020 ” Guna mewujudkan dan merealisasikan Visi Pembangunan Daerah Provinsi Riau, maka ditetapkan misi Pembangunan Daerah sebagai berikut: 1. Mewujudkan masyarakat Riau yang beriman dan bertaqwa, berkaulitas, sehat dan cerdas serta mengusai Ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Meningkatkan peran lembaga pendidikan sekolah maupun luar sekolah guna menbentuk karakter, moral, dan etika masyarakat yang agamis. 3. Meningkatkan pelaksanaan penegakan supremasi hukum dan hak azasi manusia serta kehidupan demokratis, guna tercipta masyarakat yang madani. 4. Mewujudkan dan meningkatkan pembangunan infrastruktur ekonomi, sosial, politik dan budaya agar tercipta dan terlaksana pertumbuhan dan pemrataan pembangunan, pemberdayaan ekonomi rakyat, peningkatan kelembagaan masyarakat serta peningkatan pendapatan daerah. 5. Meningkatkan pembinaan industri, perdagangan dan jasa yang maju didukung oleh agroindustri dan agrobisnis. 6. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam untuk kesejahteraan rakyat melalui pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 7. Meningkatkan hubungan kerjasama antar daerah Provinsi, antar kabupaten dan kota dalam Provinsi Riau serta luar negeri dalam segala bidang. 8. Membina dan mengembangkan kebudayaan melayu yang mampu mengikuti perkembangan zaman dengan tidak menghilangkan jati diri, sehingga tercipta masyarakat masyarakat melayu yang maju, mandiri dan mampu bersaing. 9. Mewujudkan dan meningkatkan fungsi manajemen Pemerintah Daerah, pembentukan sikap kemandirian masyarakat yang memiliki jiwa