VI. OTONOMI DAERAH DAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
6.1. Otonomi Daerah
Era otonomi daerah yang dimulai dengan dikeluarkannya UU No. 25 Tahun 1999 dan direvisi dengan UU N0. 32 Tahun 2004, mengakibatkan
terjadinya perubahan-perubahan berbagai aspek sesudah otonomi daerah di Provinsi Riau meliputi: 1 kegiatan dan program pembangunan daerah, dan 2
Keuangan daerah.
6.1.1. Kegiatan dan Program Pembangunan Daerah
Kegiatan pemerintah daerah tercermin dalam APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. APBD merupakan dokumen Perda Peraturan
Daerah yang berisi kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah selama tahun yang bersangkutan, beserta jumlah dan sumber-sumber dana. Setiap
tahun pihak eksekutif menyusun RAPBD Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk dibahas dan syahkan bersama dengan pihak legislatif
sebagai APBD yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah daerah.
6.1.1.1. Mekanisme Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Kegiatan pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah daerah sebagai pelaksana dan DPRD sebagai pengawas. Pemerintah daerah melaksanakan
kegiatan pembangunan yang rencana kegiatannya sudah disetujui oleh DPRD dan dituangkan dalam bentuk Perda Peraturan daerah. Perda yang menyangkut
rencana pembangunan meliputi 1. Perda Properda Program Pembangunan Daerah.
2. Perda APBD. Selain Properda dalam rangka perencanaan pembangunan daerah masih
terdapat Renstra Rencana Strategis daerah, sedangkan APBD adalah rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setiap tahun. Dengan demikian dalam
pembangunan daerah terdapat rencanan pembangunan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Rencana pembangunan jangka pendek terdapat
dalam APBD berupa program dan proyek untuk tahun yang bersangkutan.
6.1.1.2. Kebijaksanaan dan Usaha Pembangunan Daerah
Dalam membangun daerah Riau, Pemerintahan memantapkan visi dan misi pembangunan di Riau dengan tujuan agar arah dan tujuan pembangunan Riau
lebih jelas dan terarah. Berdasarkan potensi dan kondisi yang terdapat dalam masyarakat probinsi Riau, maka Visi Pembangunan Daerah sebagai berikut
”Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam lingkungan Masayarakat yang agamis, sejahtera lahir bating di
Asia Tenggara tahun 2020 ”
Guna mewujudkan dan merealisasikan Visi Pembangunan Daerah Provinsi Riau, maka ditetapkan misi Pembangunan Daerah sebagai berikut:
1. Mewujudkan masyarakat Riau yang beriman dan bertaqwa, berkaulitas, sehat dan cerdas serta mengusai Ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Meningkatkan peran lembaga pendidikan sekolah maupun luar sekolah guna menbentuk karakter, moral, dan etika masyarakat yang agamis.
3. Meningkatkan pelaksanaan penegakan supremasi hukum dan hak azasi manusia serta kehidupan demokratis, guna tercipta masyarakat yang madani.
4. Mewujudkan dan meningkatkan pembangunan infrastruktur ekonomi, sosial, politik dan budaya agar tercipta dan terlaksana pertumbuhan dan pemrataan
pembangunan, pemberdayaan ekonomi rakyat, peningkatan kelembagaan masyarakat serta peningkatan pendapatan daerah.
5. Meningkatkan pembinaan industri, perdagangan dan jasa yang maju didukung oleh agroindustri dan agrobisnis.
6. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam untuk kesejahteraan rakyat melalui pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
7. Meningkatkan hubungan kerjasama antar daerah Provinsi, antar kabupaten dan kota dalam Provinsi Riau serta luar negeri dalam segala bidang.
8. Membina dan mengembangkan kebudayaan melayu yang mampu mengikuti perkembangan zaman dengan tidak menghilangkan jati diri, sehingga tercipta
masyarakat masyarakat melayu yang maju, mandiri dan mampu bersaing. 9. Mewujudkan dan meningkatkan fungsi manajemen Pemerintah Daerah,
pembentukan sikap kemandirian masyarakat yang memiliki jiwa
kewirausahaan sehingga tercipta Pemerintahan Daerah yang Bersih, Baik dan Berwibawa Clean Goverment and Good Goverment
Sasaran dari Pembangunan Daerah Provinsi Riau adalah: 1. Mewujudkan manajemen Pemerintahan Daerah yang baik
Upaya ini diarahkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja aparatur pemerintahan yang profesional, produktif, efisein, transparan,
dan akuntabel dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik lokal maupun internasional.
2. Mewujudkan landasan ketahanan kebudayaan melayu Hai ini merupakan tujuan juga sarana untuk membangun kesejahteraan rakyat
yang dilandasi Iman dan Taqwa. 3. Membangun kesejahteraan dan ketahanan ekonomi daerah yang berbasis
ekonomi kerakyatan Upaya pembangunan ketahanan ekonomi kerakyatan yang dapat menunjang
komoditas unggulan Daerah Riau. 4. Memberdayakan masyarakat
Upaya meningkatkan kemampuan masyarakat guna mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah dalam memasuki era globalisasi.
Untuk mewujukan visi dan misi pembangunan Provinsi Riau 2020 maka ditetapkan strategi jangka panjang yaitu:
1. Menumbuhkan semangat kemantapan keimanan dan ketaqwaan serta memperkokoh toleransi antar umat beragama.
2. Mengembangkan mutu pendidikan sebagai upaya meningkatkan kemampuan penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Meningkatkan mutu dan etos kerja sumberdaya manusia yang diandalkan dalam persaingan global
4. Melakukan penggalian, pengkajian dan memutahirkan nilai-nilai kebudayaan melayu secara terpadu dan berkesinambungan yang mendukung kemajuan
pemberdayaan rakyat. 5. Meningkatkan kesadaran berbudaya melayu dalam upaya menangkal budaya
luar asing yang negatif dalam rangka mewujudkan jati diri daerah dan bangsa.
6. Melaksanakan pembangunan ekonomi kerakyatan dengan menekankan sekor unggulan secara terpadu dan sinergi antar sektor maupun antar wilayah
7. Memantapkan otonomi daerah yang nyata, dinamis dan bertanggung jawab yang didukung aparatur pemerintah yang handal, profesional, transparan, dan
akuntabel 8. Membangun infrastruktur untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan
9. Menegakkan hukum dan hak azasi manusia untuk menciptakan demokrasi dan keadilan
10. Mewujudkan dan meningkatkan penyelesaian tata batas wilayah provinsi, kabupatenkota sehingga tidak menimbulkan kerawanan sosial.
Pada tahap kurun waktu 5 lima tahun maka dibentuk strategi jangka pendek yang selanjutnya disebut 5 lima pilar:
1. Pembangunan dan rangka meningkatkan Iman dan Taqwa a. Meningkatkan pendidikan agama
b. Mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis c. Meningkatkan bantuan penyediaan sarana dan prasarana kehidupan
beragama d. Meningkatkan kerukunan umat agama
e. Pemberantasan penyakitkan masyarakat meliputi : kriminilitas, prostitusi, narkoba, miras, dan judi
2. Pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia a. Meningkatkan mutu sumberdaya manusia, dengan pemerataan pendidikan
yang bermutu b. Mendorong masyarakat agar berperan aktif dalam bidang pendidikan
c. Mendorong dunia usaha agar senantiasa meningkatkan keahliaan dan ketrampilan tenaga kerja
d. Meningkatkan kaulitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat e. Mengembangkan kebijakan kependudukan yang selaras dengan tuntutan
nyata masyarakat dalam rangka peningkatan mutu SDM f.
Meningkatkan penelitian g. Mendorong berkembangan lembaga pendidikan tinggi yang relevan
dengan tuntutan pembangunan
h. Meningkatkan pemberdayaan perempuan 3. Pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan
a. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam proses pembangunan
b. Melakukan relokasi dan redistribusi secara bertahap terhadap sumberdaya dan aset-aset produksi yang dikuasai secara berlebihan oleh kekuatan
ekonomi besar yang minoritas terhadap masyarakat sehingga terjadi pemerataan
c. Mengembangkan usaha kecil dan menengah serta koperasi d. Mengembangkan sektor-sektor utama yang mempunyai keterkaitan
dengan sektor lainnya. e. Meningkatkan pembangunan infrastruktur
f. Memfungsikan jaringan transportasi dan struktur jaringan jalan
g. Meningkatkan pembangunan telekomunikasi, kelistrikan, penyediaan air baku dan air bersih
h. Meningkatkan upaya intensifikasi, diversifikasi ekstensifikasi dan berbagai potensi sumber keuangan daerah serta memperjuangkan keadilan
perimbangan keuangan sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang i.
Mengembangkan kebijakan ekonomi makro dan mikro secara terkoordinir, untuk menciptakan iklim investasi yang konduksif guna memacu
perkembangan ekonomi daerah j.
Memberdayakan lembaga dan organisasi sebagai wadah pengembangan kegiatan usaha produktif.
4. Pembinaan Kesehatan dan Olahraga a. Peningkatan pembangunan kesehatan dengan prioritas pelayanan dasar
kesehatan masyarakat, penanggulangan balita, penyakit menular dan narkoba.
b. Melalui program jaring pengaman sosial, meningkatkan kaulitas lingkungan keluarga, desa dan pemukiman kumuh serta di pulau-pulau
terpencil c. Peningkatan dan pembinaan olahraga beprestasi, melalui sekolah,
organisasi pemuda dan perguruan tinggi
d. Meningkatkan kaulitas atlet cabang olahraga unggulan dalam PON, PERWIL, PORDA
e. Menunjang program olahraga rakyat seperti sepakbola, takraw, baladiri, dan lain-lain
5. Pembinaan dan pengembangan kebudayaan a. Pembinaan dan pengembangan kebudayaan secara terpadu dan
berkelanjutan b. Membangun dan mengembangkan kebudayaan lokal
c. Mengembangkan potensi daerah seperti lembaga adat, sanggar perkumpulan sastra dan kesenian lainnya
d. Membangun pusat-pusat pengembangan kebudayaan melayu e. Mewujudkan program kebudayaan secara terpadu.
6.1.2. Keuangan Pemerintah