agar suci lahir dan bathin, 5 ngerik dan dodolan dawet yaitu menghilangkan bulu-bulu halus yang ada di kening pengantin perempuan untuk memudahkan
merias wajah dan menjual es cendol dawet khas Suku Jawa yang di lakukan oleh kedua orang tua mempelai calon pengantin perempuan dengan maksud agar
pesta perkawinan yang akan di laksanakan dapat di hadiri oleh orang banyak, 6 midodareni yaitu secara simbolis malam menunggu kedatangan Dewi Nawang
Wulan untuk merestui perkawinan tersebut, 7 langkahan yaitu pengantin perempuan meminta izin kepada kakakabang yang belum menikah karena
pengantin perempuan akan menikah terlebih dahulu, 8 ijab Kabul yaitu suatu acara yang mensahkan seorang pria dengan seorang perempuan sebagai suami-
istri. 9 panggih yaitu suatu upacara pertemuan pengantin perempuan dengan pengantin pria melalui serangkaian ritual ataupun prosesi yang di saksikan oleh
seluruh keluarga dan para undangan, 10 kirab pengantin yaitu membawa kedua pengantin atau arak-arakan menuju ruang ganti pakaian, 11 ngunduh mantu
yaitu membawa pengantin perempuan ketempat kediaman pengantin pria Harpi,1988:138. Dalam skripsi ini akan penulis uraikan secara lengkap tentang
tahapan upacara perkawinan.
2.4.2.3 Upacara Selametan
Selamatan atau selametan adalah sebuah tradisi ritual yang di lakukan oleh masyarakat Jawa dengan tujuan untuk memperoleh keselamatan bagi orang yang
bersangkutan. Clifford Geertz 1969: 126 antara lain menulis tentang selamatan sebagai upacara kecil di dalam sistem religius Jawa. Acara ini biasanya di hadiri
lain. Ketujuh bunga ini dalam kebudayaan masyarakat Jawa biasanya berkaitan dengan dunia supernatural yang memang dipercayai masyarakatnya.
Universitas Sumatera Utara
oleh para tetua desa, tetangga dekat, sanak saudara, dan keluarga inti. Setelah selametan selesai, tetamu biasanya akan di bawakan aneka penganan basah nasi,
lauk pauk, dan tambahan snack atau kue-kue atau makanan kering mi instan, kecap, minyak goreng, saus tomat, saus sambal yang di nama-
kan besekan atau berkat. Upacara selamatan merupakan salah satu tradisi yang di anggap dapat
menjauhkan diri dari mala petaka. Selametan adalah konsep universal, di mana di setiap tempat pasti ada dengan nama yang berbeda. Hal ini karena kesadaran akan
diri yang lemah di hadapan kekuatan-kekuatan di luar diri manusia. Secara tradisional acara selamatan di mulai dengan doa bersama, dengan duduk bersila di
atas tikar, melingkari nasi tumpeng dengan lauk pauk dan sesaji kalau ada. Sesaji yang di adakan untuk mengiringi upacara selamatan tersebut, maksud dan
tujuannya adalah seperti doa. Intinya adalah bersyukur kepada Allah STuhan dan semoga dengan berkah-Nya, segala tugas akan di laksanakan dengan selamat,
baik, benar, dan membawa kesejahteraan dan kemajuan yang lebih baik. Nasi tumpeng komplit sebenarnya mempunyai makna sebagai doa dan sesaji.
Praktik upacara selametan sebagaimana yang di ungkapkan oleh Hildred Geertz pada umumnya di anut oleh kaum Islam Abangan, sedangkan bagi kaum
Islam Putihan santri, praktik selametan tersebut tidak sepenuhnya dapat di terima, kecuali dengan membuang unsur-unsur syirik yang menyolok seperti
sebutan dewa-dewa dan roh-roh. Karena itu, bagi kaum santri, selametan adalah upacara doa bersama dengan seorang pemimpin atau modin pemimpin agama
yang kemudian di teruskan dengan makan-makan bersama sekadarnya dengan
Universitas Sumatera Utara
tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan perlindungan dari Allah Yang Maha Kuasa.
a. Jenis-Jenis Upacara Selametan