Gatra Gongan Analisis Notasi Kepatihan .1 Sistem Pelarasan

Kemudian juga nada yang dihasilkan oleh bunyi gong pada gendhing Ketawang Larasmaya sama dengan yang dihasilkan oleh sebagaimana gendhing kodok ngorek yang merupakan lanjutan gendhing dalam mengiringi upacara panggih sehingga memiliki gong nada 6, dan gendhing ketawang larasmaya mempunyai pathet limo sehingga dinamakan Pelog Barang. Pathet pada Gendhing Ketawang Larasmaya 5 6 i 2 i 6

4.3.1.4 Gatra

Menurut Malm 1977:16 menyebutkan bahwa gatra adalah seperangkat melodi yang terkecil pada teori musik Jawa dan empat kejadian suara termasuk munculnya istirahat. Templeton dalam Becker 1980-189 gatra adalah bagian yang terkecil dari komposisi musik Jawa yang masih mempunyai arti yang terdiri atas 4 satuan nada. Selanjutnya Templeton menjelaskan tentang bagaimana cara menganalisa gatra. Setiap karakter gatra terdiri atas 3 bagian, yaitu 1 Kantur atau pola melodi menerangkan nada relative yang berhubungan antara satu dengan lainnya, terdiri atas empat nada dalam satu gatra, 2 tingkatan nada dalam dalam mencapai kantur, dan 3 posisi gatra dalam struktur musik ditandai oleh pukulan akhir dari alat musik gong, kenong, dan kempul. Berdasarkan hasil transkripsi maka diperoleh gatra pada masing-masing gendhing adalah sebagai berikut: Gatra pada Gendhing Monggang 6 5 6 . 5 Universitas Sumatera Utara Gatra pada Gendhing Ladrang Wilujeng i 3 2 3 Gatra pada Gendhing Kodok ngorek 5 6 7 6 Gatra pada Gendhing Ketawang Larasmaya 5 6 i 2 i 6 i

4.3.1.5 Gongan

Becker 1980:105 menyebutkan bahwa gongan adalah rangkai satuan melodi yang terdiri atas 2 gatra yang diakhiri dengan pukulan gong. Sedangkan Malm 1977:16 menyebutkan bahwa gongan adalah unit dasar dari suatu komposisi yang terdiri dari beberapa bagian atau pengembangan, terdiri dari semua kejadian diantara pukulan gong terbesar dan selanjutnya. Lebih lanjut Becker 1980:108 mengemukakan teori bagaimana cara untuk menganalisis suatu gongan. Teori tersebut adalah sebagai berikut: 1 bentuk gongan adalah putaran. Pengulangan gongan merupakan bagian dari sifatnya dalam sistem musik; 2 struktur 2 gongan adalah unit pengulangan yang terkecil atau dapat terjadi dalam bentuk yang lebih kecil lagi; 3 patokan sederhana untuk membantu adalah berdasarkan struktur 2 gong dari pada struktur 1 gong yang merupakan unit terbesar dalam analisis. Berdasarkan teori diatas maka bentuk gongan pada keempat komposisi gendhing adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gongan pada Gendhing Monggang: . 5 6 . 6 5 6 . 6 5 6 . Gongan pada Gendhing Ladrang Wilujeng: 1 3 2 3 Gongan pada Gendhing Kodok ngorek : 5 6 1 6 5 6 1 6 Gongan pada Gendhing Ketawang Larasmaya: 5 6 1 2 1 6 1 5 6 1 2 1 6 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Universitas Sumatera Utara GENDHING MONGGANG Melodi : Saron Demung Transkriptor : Kiki Alpiansyah S.Sn dan Sugiardi MM : 76 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gendhing Ladrang Wilujeng Melodi : Saron Demung Trnaskriptor : Kiki Alpiansyah S.Sn dan Sugiardi MM : 120 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gendhing Kodok Ngorek Melodi : Saron Demung Transkriptor : Kiki Alpiansyah S.Sn dan Sugiardi MM : 69 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gendhing Ketawang Larasmaya Melodi : Saron Demung Transkriptor : Kiki Alpiansyah S.Sn dan Sugiardi MM : 69 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4.4.2 Analisis Notasi Barat 4.4.2.1 Tangga Nada