Analisis Univariat a. Deskripsi Data Demografi Deskripsi Data Gaya Belajar Deskripsi Data Prestasi Belajar Analisis Bivariat

7. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data berupa semua kuesioner dikumpulkan oleh peneliti dan diperiksa satu persatu. Setiap data dan pernyataan dalam kuesioner diberi kode untuk mempermudah proses analisa data. Kemudian memasukkan data dari lembar kuesioner ke dalam program komputer dengan menggunakan komputerisasi. Selanjutnya mengecek kembali data yang telah dimasukkan untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.

7.1. Analisis Univariat a. Deskripsi Data Demografi

Data demografi mahasiswa program profesi ners adalah data bentuk nominal, menggunakan skala pengukuran katagorikal berupa skala nominal Sastroasmoro, 2002. Data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. b. Deskripsi Data Motivasi Berprestasi Data motivasi berprestasi adalah data bentuk ordinal, menggunakan skala pengukuran katagorikal berupa skala ordinal Sastroasmoro, 2002 yaitu tinggi dan rendah. Data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

c. Deskripsi Data Gaya Belajar

Data gaya belajar adalah data bentuk nominal, menggunakan skala pengukuran katagorikal berupa skala nominal Sastroasmoro, 2002 yaitu visual, audiotori dan kinestetik. Data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekue nsi dan persentase.

d. Deskripsi Data Prestasi Belajar

Data prestasi belajar adalah data bentuk ordinal, menggunakan skala pengukuran katagorikal berupa skala nominal Sastroasmoro, 2002 yaitu Universitas Sumatera Utara memuaskan, sangat memuaskan, dan cum laude. Data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

7.2. Analisis Bivariat

Hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar dan gaya belajar dengan prestasi belajar akan dianalisa dengan menguji hipotesis penelitian. Untuk pengujian hipotesa pertama dan kedua dilakukan dengan teknik korelasi sederhana dan regresi sederhana. Teknik korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan variabel motivasi berprestasi dengan prestasi belajar dan gaya belajar dengan prestasi belajar yang dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson, dimana total skore dari ketiga variabel dinumerikan yaitu motivasi, gaya belajar dan prestasi belajar menggunakan data interval. Kemudian variabel independen motivasi berprestasi dan gaya belajar langsung dikorelasikan dengan variabel dependen prestasi belajar. Analisis dilakukan secara komputerisasi menggunakan program SPSS versi 17,0 untuk mengkorelasikan antara keduanya. Uji Pearson digunakan dalam penelitian ini karena variabel independen motivasi berprestasi, gaya belajar berskala numerik interval dan variabel dependen prestasi belajar berskala numerik interval Dahlan, 2008. Berdasarkan uji korelasi yang dilakukan, maka nilai r menginterpretasikan 4 hal yaitu arah korelasi, ada tidaknya korelasi, tinggi rendahnya korelasi dan signifikan tidaknya harga r Helmi dkk, 2008. Dalam Hartono 2008, dijelaskan bahwa SPSS akan memberikan tabel berupa Corelations dimana pada tabel tersebut terlihat harga koefisien korelasi yang dihasilkan dari korelasi peringkat Pearson. Jika ρ value lebih kecil dari nilai α yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 0,05, maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan. Namun jika sebaliknya harga ρ value lebih besar dari nilai α , Universitas Sumatera Utara berarti Ho gagal ditolak yang berarti tidak ada hubungan diantara variabel yang diteliti. Tabel berikut merupakan tabel panduan interprestasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasi. Kemudian regresi sederhana digunakan untuk mengetahui persamaan regresi variabel motivasi berprestasi dengan prestasi belajar dan gaya belajar dengan prestasi belajar. Tabel 4.1. Kriteria Penafsiran Korelasi No Parameter Nilai Interpretasi 1 Kekuatan korelasi r 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat 2 Nilai p p0,05 p0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. 3 Arah korelasi + positif - negatif Searah, semakin besar nilai satu variabel, semakin besar pula nilai variabel yang lainnya. Semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel yang lainnya.

7.3. Analisis Multivariat