Definisi Gaya Belajar Strategi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar

2.3. Teori Motivasi Berprestasi n-ach dalam McClelland 1985

Seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk berprestasi. Kebutuhan berprestasi ini bersifat instrinsik dan relatif stabil. Orang dengan n-ach yang tinggi dicirikan dengan keinginan tinggi untuk menyelesaikan tugas dan meningkatkan penampilan mereka, menyukai tantangan, dimana hasil kerja mereka akan dibandingkan dengan prestasi orang lain. Orang dengan n-ach yang tinggi menyukai tantangan yang sedang, realistis, dan tidak berspekulasi. Mereka tidak menyukai pekerjaan yang mudah dan yang mereka yakini sangat sulit untuk diselesaikan dengan baik. Keberhasilan mengerjakan tugas menjadi aspirasi mereka untuk mengerjakan tantangan yang lebih sulit. Hal ini bertolak belakang pada orang yang n-ach yang rendah. Tugas yang sangat mudah akan mereka kerjakan, karena sangat yakin tugas tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Sebaliknya, tugas yang sangat sulit justru gagal dikerjakan, tidak membawa arti apapun, karena sejak semula sudah diketahui bahwa tugas tersebut akan gagal dikerjakan.

3. Gaya Belajar

3.1. Definisi Gaya Belajar

Gaya belajar adalah kunci untuk mengembang kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi DePorter Henarchi, 2003. Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Universitas Sumatera Utara 3.2. Jenis-Jenis Gaya Belajar 3.2.1. Gaya Belajar Visual Gaya belajar visual merupakan gaya belajar melalui apa yang dilihat. Modalitas dan gaya belajar ini mengakses citra visual, yang diciptakan maupun diingat. Warna, hubungan, ruang, potret mental, dan gambar menonjol dalam modalitas ini . Ciri-ciri orang yang menggunakan gaya belajar visual adalah: a. Rapi, teratur, memperhatikan segala sesuatu dan menjaga penampilan b. Berbicara dengan cepat c. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik d. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka e. Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar f. Mengingat dengan asosiasi visual g. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan sering meminta orang lain untuk mengulangi ucapannya h. Lebih suka membaca daripada dibacakan dan pembaca yang cepat i. Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon atau dalam rapat j. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato k. Lebih menyukai seni daripada musik l. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat ya atau tidak m. Mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata yang tepat n. Biasanya tidak terganggu dengan keributan Universitas Sumatera Utara

3.2.2. Gaya Belajar Auditori

Gaya belajar auditori merupakan gaya belajar melalui apa yang didengar. Gaya belajar yang mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Modalitas ini mengakses segala bunyi dan kata. Musik, nada, irama, rima, dialog internal, dan suara menonjol disini. Ciri-ciri orang yang menggunakan gaya belajar auditorial adalah: a. Suka berbicara kepada diri sendiri saat bekerja b. Perhatiannya mudah terpecah dan mudah terganggu oleh keributan c. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca d. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan e. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, perubahan dan warna suara f. Merasa kesulitan untuk menulis dan lebih suka mengucapkan secara lisan g. Berbicara dalam irama yang terpola h. Lebih suka musik daripada seni i. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat j. Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar k. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik l. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain m. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya n. Biasanya pembicara yang fasih Universitas Sumatera Utara

3.2.3 Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar lewat gerak dan sentuhan. Modalitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi. Gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik menonjol disini Ciri-ciri orang yang menggunakan gaya belajar kinestetik adalah: a. Berbicara dengan perlahan b. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka saat berbicara c. Berdiri berdekatan saat berbicara dengan orang d. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak e. Belajar melalui memanipulasi dan praktik f. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat g. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca h. Banyak menggunakan isyarat tubuh i. Tidak dapat diam untuk waktu yang lama j. Tidak dapat mengingat geografis, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu. k. Menyukai permainan yang menyibukkan l. Mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, suka mengetuk- ngetuk pena, jari, atau kaki saat mendengarkan m. Ingin melakukan segala sesuatu n. Kemungkinan tulisannya jelek Selain ketiga gaya belajar tersebut, DePorter juga mengatakan bahwa ada gaya campuran dari tiga gaya belajar diatas, misalnya Auditori-visual atau Visual- kinestetik atau bisa ketiga-tiganya tapi biasanya satu gaya belajar lebih mendominasi. Universitas Sumatera Utara

3.3. Strategi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar

Menurut DePorter 2004 strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa, adalah : 1. Visual a. Dorong pelajar visual untuk membuat banyak simbol dan gambar dalam catatan mereka. b. Menggunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna. c. Mendorong siswa untuk menggambarkan informasi yang diterimanya menggunakan peta pikiran, tabel, grafik dan diagram untuk memperdalam pemahaman mereka tentang informasi tersebut. d. Memberikan gambaran umumgaris-garis besar setiap materi pelajaran yang disampaikan dengan memberikan ruang yang kosong untuk menambahkan catatan. e. Menggunakan bahasa yang dapat menciptakan visualisasi pada diri anak. Misalnya: bayangkanlah bola dunia yang sedang berputar mengelilingi matahari jika kita sedang mempelajari tentang revolusi bumi dan sebaginya. 2. Auditori a. Menggunakan variasi vokal ritme, volume suara, intonasi yang digunakan pada saat menyampaikan materi pelajaran. b. Menggunakan pengulangan dengan cara meminta siswa mengulang kembali konsep-konsep kunci yang telah dipelajari. c. Mendorong setiap siswa untuk membuat ‘jembatan keledai’ untuk menghafal konsep kunci, Misalnya: warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu. Universitas Sumatera Utara d. Membuat materi lebih mudah untuk diingat dengan mengubahnya menjadi lagu atau melodi yang sudah dikenal baik dan pelajar auditori akan lebih suka belajar sambil mendengarkan musik. e. Mendorong siswa terutama untuk pelajar audiotori untuk merekam informasi- informasi penting untuk kemudian didengarkan secara berulang-ulang karena pelajar audiotori tidak terlalu senang mencatat. 3. Kinestetik a. Menggunakan alat bantu pada saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan menekankan konsep-konsep kunci. b. Menggunakan simulasi konsep agar setiap siswa dapat mengalaminya sendiri. c. Memperagakan setiap konsep yang diajarkan dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mencoba mempelajarinya secara bertahap. d. Melakukan lakonsimulasi pendek dapat membantu siswa untuk memahami materi yang dipelajarinya.

4. Prestasi Belajar

4.1. Definisi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan penilaian aktivitas belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai peserta didik dalam periode tertentu Tirtonegoro 1999 dalam Tarmidi, 2005. Menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru. Bukti keberhasilan Universitas Sumatera Utara