Kecamatan Megamendung memiliki luas wilayah administratif sebesar 4.006,3 Ha dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Jonggol
Sebelah Timur : Kecamatan Cisarua
Sebelah Selatan : Kecamatan Ciawi
Sebelah Barat : Kecamatan Ciawi
Keadaan topografi Kecamatan Megamendung yang berbukit-bukit, datar dan miring dengan jenis tanah latosol coklat kemerahan. Desa
Sukamanah memiliki curah hujan tahunan rata-rata sekitar 2.945 mm, sedangkan suhu rata-rata pada siang hari berkisar antara 27°-32°C, sedangkan
pada malam hari berkisar antara 20°-22°C dengan kelembaban berkisar antara 70-80.
Luas areal yang dimiliki PT Saung Mirwan adalah 11 Ha, sedangkan areal 4 Ha untuk areal greenhouse dengan konstruksi besi dilengkapi dengan
peralatan yang modern dan sarana penunjang untuk kegiatan pengepakan, penyortiran, serta penyimpanan hasil produksi cool storage. Sedangkan sisa
lahan seluas 7 Ha digunakan untuk produksi sayur, areal kantor, serta rumah tempat tinggal pemilik.
4.2. Budidaya Lettuce Head
Proses budidaya yang dilakukan mitra tani terdiri dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen. Perbedaannya terletak pada penggunaan
pupuk dan pengendalian penyakit. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman dan modal yang memiliki oleh masing-masing petani. Petani yang sudah
berpengalaman atau petani yang memiliki modal besar akan menggunakan pupuk dan pestisida yang sesuai standar. Budidaya lettuce head memerlukan
waktu selama 55 sampai 60 hari. Penjelasan dari proses budidaya dijelaskan sebagai berikut:
1. Persiapan Lahan
Lahan yang digunakan petani umumnya merupakan lahan yang telah ditanami oleh komoditas lain. Kegiatan persiapan lahan berupa pengolahan
tanah pembuatan bedengan dan pemberian pupuk di atas bedengan. Tujuan utama pengolahan tanah adalah menyediakan media tumbuh yang baik bagi
tanaman. Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya. Pengolahan tanah dilakukan satu minggu atau tiga hari sebelum tanam dengan cara
mencangkul tanah. Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan bedengan. Lebar bedengan yaitu 80 cm sampai 130 cm dengan panjang disesuaikan dengan
panjang lahan. Unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak mencukupi untuk kebutuhan tanaman sehingga diperlukan pemupukan. Pemberian pupuk
kandang dilakukan dengan cara disebar di atas bedengan. Pemberian pupuk dasar lainnya yang biasa digunakan adalah urea, ZA, SP-36, dan KCL.
Kegiatan selanjutnya adalah pemasangan mulsa yang berguna untuk melindungi tanaman, meminimalisasi gulma yang tumbuh dan dapat menjaga
kelembaban tanah. Pemasangan mulsa dipasang dengan menutup permukaan bedengan. Bagian ujung dipatok agar mulsa tidak lepas. Mulsa selanjutnya
dilubangi untuk penanaman dengan diameter sekitar 10 cm.
2. Penanaman
Kegiatan penanaman dilakukan setelah pemasangan mulsa plastik dan pembuatan lubang tanam. Jarak tanam yang digunakan yaitu 30x30 cm dengan
kedalaman penugalan umumnya sama yaitu 1,5 cm. Bibit yang akan ditanam dilakukan seleksi terlebih dahulu yaitu bibit yang pertumbuhannya baik dan
tidak terserang penyakit. Cara penanaman yaitu bibit dikeluarkan dari plastik dengan tanah yang masih menempel pada akar. Kemudian bibit dimasukkan ke
dalam lubang tanam yang sudah dibuat.
3. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan terdiri dari penyiangan gulma, penyiraman, pemupukan, dan penyemprotan terhadap hama tanaman. Pada musim kemarau,
air yang digunakan untuk penyiraman diambil dari saluran air yang dibuat di sekitar lahan. Intensitas pengairan di musim kemarau disesuaikan dengan
keadaan lahan yaitu 1-2 minggu sekali. Gulma merupakan saingan tanaman dalam kebutuhan air, unsur hara, sinar matahari dan juga kemungkinan menjadi
tanaman inang hama sehingga perlu dilakukan penyiangan. Penyiangan mulai dilakukan pada tanaman umur 20 hari setelah tanam atau berumur tiga minggu.
Penyiangan dilakukan dengan mencabuti rumput tanaman liar yang tumbuh diantara tanaman. Pemupukan susulan dilakukan pada saat tiga minggu setelah
tanam. Pupuk tambahan yang biasa digunakan adalah urea atau ZA. Pemberian pupuk susulan dikenal petani dengan menyuntik. Pemberian nama ‘menyuntik’
karena dengan cara membuat lubang didekat tanaman menggunakan tugal, kemudian pupuk dimasukkan. Serangan penyakit biasanya pada musim hujan
cukup berbahaya, sehingga perlu dilakukan tindakan pencegahan secara intensif. Penyemprotan dilakukan satu minggu sekali sehingga dalam satu
musim tanam sebanyak 4-7 kali penyemprotan. Hama yang biasa menyerang tanaman lettuce yaitu ulat, belalang dan kutu daun. Penyakit yang biasa
menyerang yaitu kutu busuk daun, busuk rhizoctonia, bercak daun dan penyakit tepung yang disebabkan oleh jamur. Pestisida dan fungisida yang
biasa digunakan dalam pengendalian hama dan penyakit yaitu Decis, Dithane, Matador, Curacron, Simbus, Antracol, dan Daconil. Pemberian pupuk daun
atau penggunaan zat pengatur tumbuh dilakukan bersamaan dengan penyemprotan pestisida dengan mencampurkan larutan pupuk tambahan
tersebut ke dalam campuran pestisida dengan mencampurkan larutan pupuk tambahan ke dalam campuran pestisida atau fungisida.
4. Panen
Tanaman dapat dipanen sekitar 55-60 hari. Tanaman yang dapat dipanen jika krop sudah penuh. Cara panen lettuce ada dua cara yaitu dipanen
bersamaan dengan cara dicabut atau dengan cara memotong lettuce di atas permukaan tanah dengan menggunakan pisau. Waktu panen yaitu pagi hari
agar tetap segar dan dapat langsung dikirim ke perusahaan. Tanaman yang dipanen dipilih sesuai dengan kriteria panen. Gambar 7 menunjukkan diagram
alir proses budidaya lettuce head dengan asumsi luas lahan 1.000 m
2
.
42
Gambar 7. Diagram Alir Proses Budidaya Lettuce Head
No Tahapan budidaya
Lambang Bahan yang
dipakai 1.000 m Lama
waktu Waktu
minggu ke- Keterangan
1. Pengolahan tanah
- 5 hari
-3 sebelum tanam
Mengolah tanah menjadi gembur dan membuat bedengan dengan lebar 80 cm
2. Pemberian dolomit
120 kg 1 hari
-3 sebelum tanam
Menaburi permukaan tanah dengan dolomit agar tetap terjaga keasamannya
3. Pemberian pupuk kandang
1.000 kg 2 hari
-2 sebelum tanam
Memberi pupuk kandang di atas bedengan 4.
Pemasangan mulsa 1,25 rol
1 hari -2 sebelum
tanam Menutup bedengan dengan mulsa dan
memasang patok bambu di ujungnya 5.
Mengambil bibit 4.900 pohon
1 hari -2 sebelum
tanam Mengambil bibit dari perusahaan kemudian
ditaruh di lahan terbuka agar adaptasi 6.
Penyemprotan pestisida 0,84 liter
1 hari -1 sebelum
tanam Menyemprotkan ke tanah untuk mengusir
ulat grayak 7.
Penanaman 4.900 pohon
4 hari Minggu tanam
Menanam bibit ke dalam lubang tanam 8.
Penyiangan 1 -
3 hari 1 setelah
tanam Menyiangi rumput yang ada di dalam
lubang tanam dan penyulaman 9.
Penyemprotan 1 0,84 liter
1 hari 1 setelah
tanam Menyemprot tanaman untuk mengusir hama
dan menyemprot pupuk daun 10.
Pemupukan 1 43 kg
2 hari 2 setelah
tanam Memberi pupuk Phonska, NPK, ZA ke
lubang tanam 11.
Penyiangan 2 -
3 hari 4 setelah
tanam Menyiangi rumput
12. Penyemprotan 2
0,84 liter 1 hari
4 setelah tanam
Menyemprot tanaman untuk mengusir hama dan menyemprot pupuk daun
13. Pemupukan 2
43 kg 2 hari
5 setelah tanam
Memberi pupuk Phonska ke lubang tanam 14.
Penyemprotan 3 0,90
1 hari 7 setelah
Menyemprot pupuk daun
43 tanam
15. Pemanenan
- 2 hari
7- 8 setelah tanam
Memanen tanaman yang sudah cukup umur 16.
Pengiriman -
2 hari 7- 8 setelah
tanam Mengirim hasil panen ke PT Saung Mirwan
Keterangan: = Proses
= Pemeriksaan = Penyimpanan
= Pengangkutan = Penundaan
= Proses gabungan
4.3. Kondisi Rantai Pasokan Lettuce Head