Pengolahan dan Analisis Data

pewawancara memberikan pertanyaan yang berstruktur kepada beberapa pegawai secara perorangan. Perhitungan nilai tambah dilakukan dengan wawancara kepada mitra tani dan wawancara kepada bagian pengemasan dan bagian pemasaran PT Saung Mirwan. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan kepada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel, sehingga penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria mitra tani yang diukur berdasarkan kriteria petani lettuce yang terus-menerus dalam budidaya lettuce head, petani yang menanam lettuce head lebih dari 3.000 bibit per musim tanam, memiliki lahan sendiri atau sebagian menyewa, serta pemilihan mitra yang didasarkan dari wawancara dengan pihak perusahaan pada bagian kemitraan. Mitra tani yang dipilih berasal dari daerah Cisurupan, Cigedug dan Cikajang. Jumlah sampel yang dipilih dalam penelitian sebanyak enam mitra tani.

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan dua macam analisis data yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Rincian prosedur dan pengolahan data penelitian dapat dilihat pada Tabel 5. Analisis data kualitatif untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan objektif mengenai kondisi rantai pasokan dari produk dan komoditas lettuce head. Pengukuran kinerja rantai pasokan dilakukan pada tahun 2008 dengan cara menghitung kinerja anggota rantai pasokan setiap semesternya. Perhitungan dengan cara memaksimalkan output dan pengukuran dilakukan dengan menggunakan model CCR constant return to scale. Bobot untuk masing-masing input dan output tersebut diperoleh melalui wawancara kepada responden yang ada di perusahaan. Tabel 5. Prosedur dan pengolahan data penelitian Tujuan Penelitian Jenis data Metode pengumpulan data Alat analisa Pelaksanaan kegiatan Mengetahui kondisi rantai pasokan Primer Wawancara dan kuesioner Analisis deskriptif Mewawancarai sumber dan mengidentifikasi proses bisnis dan kendala yang dihadapi dalam rantai pasok Analisis nilai tambah dan pengukuran kinerja mitra tani Primer dan sekunder Wawancara Analisis nilai tambah menggunakan metode hayami Mewawancarai petani untuk mendapatkan data tentang nilai tambah dan mencari data ke perusahaan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam DEA Pengukuran kinerja rantai pasokan lettuce head berdasarkan kriteria input dan output yang telah ditetapkan Primer dan sekunder Wawancara pegawai perusahaan Pengukuran kinerja rantai pasokan dengan DEA Mewawancarai pihak perusahaan untuk mencari data yang berhubungan dengan kriteria pengukuran, yang terdiri dari input dan output Perbandingan nilai aktual kinerja PT Saung Mirwan dengan nilai kinerja rantai pasokan menurut SCOR Primer dan sekunder Wawancara dan data pembanding dari SCOR Analisis perbandingan kinerja aktual dengan nilai SCOR Data yang telah dikumpulkan yaitu tentang kinerja rantai pasokan berdasarkan input dan output untuk DEA dengan nilai kinerja beberapa perusahaan makanan menurut SCOR Analisis nilai tambah diperoleh dari wawancara dengan petani dan perusahaan dan diolah dengan menggunakan metode nilai tambah hayami. Prosedur perhitungan nilai tambah pengolahan dengan metode hayami dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Prosedur perhitungan nilai tambah menggunakan metode hayami No Variabel Nilai Output, Input, dan Harga 1. Output kg 1 2. Bahan Baku kg 2 3. Tenaga Kerja Langsung HOK 3 4. Faktor Konversi 4 = 1 2 5. Koefisien Tenaga Kerja Langsung HOKkg 5 = 3 2 6. Harga Output Rpkg 6 7. Upah Tenaga Kerja Langsung RpHOK 7 Penerimaan dan Keuntungan 8. Harga Bahan Baku Rpkg 8 9. Harga Input lain Rpkg 9 10. Nilai Output Rpkg 10 = 4 x 6 11. a. Nilai Tambah Rpkg 11a = 10 – 8 – 9 b. Rasio Nilai Tambah 11b = 11a 10 x 100 12. a. Pendapatan tenaga kerja Langsung Rpkg 12a = 5 x 7 b. Pangsa tenaga kerja langsung 12b = 12a 11a x 100 13. a. Keuntungan Rpkg 13a = 11a – 12a b. Tingkat Keuntungan 13b = 13a 10 x 100 Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi 14. Marjin Rpkg 14 = 10 – 8 a. Pendapatan tenaga kerja langsung 14a = 12a 14 x 100 b. Sumbangan input lain 14b = 9 14 x 100 c. Keuntungan perusahaan 14c = 13a 14 x 100 Pengolahan DEA diselesaikan dengan bantuan software dari banxia software yaitu ‘frontier3’, dan perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Dalam metode ini ditetapkan faktor yang digunakan sebagai input dan output. Hasil pengolahan dengan menggunakan DEA akan diperoleh kinerja petani dan perusahaan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja. Kinerja rantai pasokan dibandingkan antara rantai pasokan yang efisien kinerjanya dengan rantai pasokan yang tidak efisien kinerjanya. Perbandingan kinerja PT Saung Mirwan akan dibandingkan dengan data SCOR pada target superior, dimana target superior merupakan target yang tertinggi dan merupakan kinerja yang tertinggi bagi perusahaan. Data yang digunakan adalah data pembanding pada industri makanan. Tabel 7 menunjukkan daftar nilai pembanding pada industri makanan menurut SCOR. Tabel 7. Daftar nilai pembanding pada industri makanan menurut SCOR Atribut kinerja Indikator kinerja Nilai terendah Nilai tengah Nilai tertinggi Reliabilitas Kinerja pengiriman 74,7 85 95 Pemenuhan per item barang 92 95,5 99 Pemenuhan pesanan sempurna 74 81 88 Responsibilita s Waktu tunggu pemenuhan pesanan 10 hari 6,5 hari 3 hari Flexibilitas Fleksibilitas rantai pasokan 60 hari 45 hari 29 hari Fleksibilitas produksi 42 hari 26 hari 10,8 hari Biaya Biaya produksi 69 61 53 Total biaya manajemen rantai pasokan 9,5 6,7 3,9 Biaya administrasi 17 12 7 Biaya pengembalian 1,5 1 0,5 Asset Siklus cash to cash 97,9 63,8 29,7 Persediaan harian 74 48 23 Sumber: SCOR Version 6.1 Supply Chain Council, 2001

3.7. Variabel Input dan Output pada DEA