Faktor Sosial Aspek Pertumbuhan dan Pembelajaran

11

c. Kemudahan memperoleh bahan baku

Tersebarnya pemasok bahan baku di wilayah Ciomas dan sekitarnya membuat UMKM AK Ciomas tidak mengalami kendala untuk mendapatkan bahan baku bagi kegiatan produksinya.

d. Citra produk sudah dikenal baik oleh masyarakat

Harga terjangkau dan desain menarik membuat produk UMKM AK Ciomas digemari oleh masyarakat. Citra produk yang sudah dikenal baik ini dapat meningkatkan penjualan produk UMKM AK Ciomas.

e. Hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik usaha dan pekerja

Para pemilik usaha pada UMKM AK Ciomas hanya mempekerjakan orang- orang dalam lingkungan keluarga dan sekitar tempat tinggal untuk menjalankan aktivitas bisnisnya, sehingga tercipta hubungan kerjasama yang baik dilandasi dengan hubungan kekeluargaan.  Aspek Kelemahan f. Sistem pemasaran terbatas Mayoritas UMKM AK Ciomas tidak terlibat sama sekali dalam kegiatan pemasaran produk, karena aktivitas pemasaran dilakukan oleh pihak lain pemberi pesanan dan pasar masih terbatas pada wilayah Bogor.

g. Akses permodalan lemah sehingga memiliki ketergantungan modal

pada pihak lain Minimnya modal yang dimiliki UMKM AK Ciomas serta lemahnya akses ke sumber-sumber permodalan membuat pengrajin menyerahkan keberlangsungan usahanya pada pemberi pesanan. h. Pengelolaan usaha kurang baik tidak ada perencanaan dan pengawasan Pemilik usaha memegang peranan penting dalam pengelolaan aktivitas di dalam bisnisnya. Pada UMKM AK Ciomas, kemampuan manajerial pemilik usaha belum terlalu berkembang. Mereka cenderung tidak melakukan perencanaan dan pengawasan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

i. Keterbatasan teknologi pada mesinperalatan produksi

Mayoritas UMKM AK Ciomas masih menggunakan cara manual dan alat sederhana dalam proses produksi, sehingga UMKM AK Ciomas tidak dapat memenuhi pesanan dalam jumlah yang terlalu besar.

j. Jumlah produksi, model, dan harga jual produk dikontrol oleh pihak

lain pengumpulgrosir Ketergantungan UMKM AK Ciomas terhadap pemberi pesanan membuat daya tawar pengrajin sangat lemah, karena pihak pemberi pesanan yang memiliki keleluasaan untuk mengatur jumlah, model, dan harga jual produk.

k. Belum adanya bimbingan atau kemitraan dengan instansi terkait

UMKM AK Ciomas belum memiliki kemitraan dengan pihak manapun, selain pemberi pesanan. Pengrajin belum pernah menjalin kerjasama dengan pemerintah atau instansi terkait untuk mengembangkan usahanya.

l. Tidak ada merek dagang dan promosi

UMKM AK Ciomas tidak memiliki merek dagang paten untuk memperkuat identitas produk yang dihasilkan. Selain itu, tidak ada promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk pada pasar yang lebih luas.