5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Verifikasi
Hotspot
Untuk keperluan verifikasi data hotspot, digunakan citra resolusi tinggi bersumber dari Bing. Di wilayah studi, tersedia citra Bing dengan akuisisi bulan
Agustus dan Nopember 2011, sehingga data hotspot yang digunakan sebagai sampel data adalah data hotspot bulan Mei-Juli 2011 untuk citra akuisisi Agustus
2011 dan hotspot Agustus-Oktober untuk citra akuisisi Nopember 2011. Citra resolusi tinggi tersedia hanya pada sebagian lokasi studi. Hotspot diduga sebagai
representasi kebakaran apabila memiliki jarak kurang dari 1 km terhadap area terbakar.
Gambar 4 Peta area kebakaran 2011
Pengujian dilakukan terhadap hotspot bersumber dari MODIS dan NOAA untuk mengetahui jenis hotspot yang lebih cocok menjadi indikator kebakaran di
wilayah studi. Untuk hotspot bersumber dari MODIS, di area sampel pada Gambar 4 terdapat 32 buah hotspot dengan akuisisi 3 bulan sebelum akuisisi citra
Bing 2011. Dari 32 hotspot tersebut, dijumpai bekas-bekas kebakaran pada jarak 1 km dari 25 hotspot 96.15 , tidak ada tanda bekas kebakaran pada 1 hotspot
3.84 dan sisanya 6 hotspot tidak dapat divalidasi karena tertutup awan. Satu hotspot tanpa bekas kebakaran tersebut diakuisisi tanggal 5 September 2011 dan
berada pada tutupan lahan hutan wilayah Desa Trimulya, Kecamatan Onembute, Kabupaten Konawe.
Pengujian terhadap hotspot NOAA dengan akuisisi 3 bulan sebelum akuisisi citra Bing 2011 memperoleh 11 hotspot sampel. Dari 11 hotspot tersebut,
dijumpai bekas-bekas kebakaran pada jarak 1 km dari 10 hotspot 91 , dan tidak ada tanda bekas kebakaran pada 1 hotspot 9 .
Verifikasi dengan laporan lapang di sebagian kawasan TNRAW juga menunjukkan ada hubungan positip antara kejadian kebakaran dengan peta area
kebakaran yang diekstrak dari citra Bing. Jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan hasil patroli regu DALKARHUT ditampilkan pada Tabel 15.
Tabel 15 Perjumpaan kejadian kebakaran di sebagian kawasan TNRAW
No Bulan Kejadian Kebakaran Tahun
2011 Kejadian Kebakaran tahun
2012 1.
Januari 8
2. Februari
11
3. Maret
6 4.
April 7
3 5.
Mei 6
6. Juni
4 3
7. Juli
9 1
8. Agustus
Tidak ada data 17
9. September
4 10
10. Oktober Tidak ada data
13 11. Nopember
Tidak ada data 4
12. Desember Tidak ada data
Jumlah 55
51
Verifikasi dengan data lapang dapat menerangkan kejadian kebakaran
pada area savana khususnya area di sepanjang kiri-kanan jalan poros Desa Tatangge-Desa Lantari. Terbatasnya area monitoring dipengaruhi oleh
kemampuan mobilitas sarpras pendukung seperti mobil dan kendaraan bermotor untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit dan sedikitnya jumlah personil
dibandingkan luas kawasan yang harus dimonitor. Verifikasi hotspot untuk area- area yang lebih luas masih mengandalkan pemanfaatan citra resolusi tinggi.
Rekapitulasi data
kejadian kebakaran
hasil monitoring
regu DALKARHUT tahun 2011 dan 2012 selengkapnya ditampilkan pada Lampiran 1
dan Lampiran 2. Dengan hasil verifikasi tersebut di atas, secara umum hotspot di wilayah studi cukup layak digunakan sebagai indikator kejadian kebakaran hutan
dan lahan.
Sesuai hasil verifikasi juga diketahui adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah studi sebagai hasil analisis visual maupun perjumpaan di
lapangan tidak diidentifikasi sebagai hotspot oleh satelit MODIS maupun NOAA. Salah satu contohnya adalah kejadian kebakaran di lahan pertanian dan hutan
yang terjadi di wilayah Kecamatan Lambandia dan Watubangga pada Gambar 5. Di lokasi tersebut tidak ditemukan adanya hotspot di sekitar area terbakar pada
bulan Mei-Oktober 2011. Keterbatasan data hotspot satelit juga terlihat pada hasil verifikasi kebakaran hutan dan lahan berdasarkan monitoring regu DALKARHUT