Analisis Kerawanan Kebakaran Menurut Tata Ruang Zonasi
Berdekatan dengan zona inti, terdapat zona pemanfaatan dan zona rimba yang memiliki kelas kerawanan kebakaran yang tinggi pula. Zona rimba memiliki
fungsi yang sangat penting setelah zona inti, sebab zona rimba berfungsi sebagai zona penyangga bagi spesies dilindungi pada zona inti. Zona ini juga sering
difungsikan sebagai tempat hidup, berkembang biak, mencari makan, tempat migrasi dan jalur jelajah spesies terancam punah, sehingga kadangkala memiliki
peran sama penting dengan zona inti.
Ada pula area prioritas tinggi di kawasan Rawa Aopa, dimana di daerah ini dapat terjadi kebakaran disebabkan kondisi lahan yang tidak selalu tertutup air.
Kondisi Rawa Aopa sangat dipengaruhi oleh musim. Pada musim penghujan air Rawa Aopa melimpah dan saat kemarau terjadi penyusutan debit air. Pada saat
kemarau inilah daerah rawa yang tak berair rawan kebakaran khususnya di daerah-daerah dengan vegetasi rerumputan atau pohon bersemak.
Penyusunan strategi terkait sosial ekonomi memerlukan informasi desa- desa penyangga terdekat sebagai sasaran DALKARHUT. Prioritas desa
penyangga didasarkan pada skor resiko desa terkait kebakaran hutan dan lahan di dalam kawasan TNRAW. Secara spasial perhitungan skor resiko dilakukan
dengan mempertimbangkan unsur kedekatan jarak dan tingkat aktivitas desa bersangkutan di dalam area prioritas sesuai informasi petugas.
Tabel 39 Nilai skor resiko kebakaran
Tingkat Kepentingan Skor Tingkat Kerawanan Skor
Tinggi 4 Sedang 3
Rendah 1 Zona Inti 4
16 12
4 Zona Rimba 2
8 6
2 Zona Lainnya 1
4 3
1
Kriteria yang digunakan sebagai penentu skor resiko area prioritas desa
penyangga adalah sebagai berikut : Kriteria desa prioritas tinggi:
1. Sebagian wilayahnya memiliki skor resiko tinggi peta resiko
2. Berdekatan dengan area skor resiko tinggi analisis jarak pada peta resiko
3. Memiliki masyarakat yang memiliki interaksi tinggi terhadap area dengan
resiko tinggi informasi dari petugas Kriteria desa prioritas sedang :
1. Sebagian wilayahnya memiliki skor resiko sedang peta resiko
2. Berdekatan dengan area skor resiko sedang analisis jarak pada peta resiko
3. Memiliki masyarakat yang memiliki interaksi tinggi terhadap area dengan
resiko tinggi informasi dari petugas Desa-desa yang tidak memenuhi kriteria di atas dikategorikan sebagai desa
prioritas rendah, disebabkan posisinya berdekatan dengan area-area TNRAW yang kurang diprioritaskan dalam upaya DALKARHUT. Mengacu kriteria
tersebut, 74 desa terdekat dari kawasan TNRAW terbagi menjadi 3, yaitu 16 desa termasuk prioritas tinggi, 27 desa prioritas sedang dan 32 desa prioritas rendah.
Posisi masing-masing area berdasarkan skor resiko ditunjukkan oleh Gambar 25.
Gambar 25 Skor resiko area di dalam dan desa terdekat kawasan TNRAW