Sistem Informasi Geografis SIG Kebakaran Hutan dan Lahan

menggambarkan hasil akhir dari kombinasi peluang hazard dan vulnerability Brimicombe 2010. Barnett 2005 menyebutkan bahwa kesesuaian model untuk menjelaskan perilaku api sangat dipengaruhi oleh tingkat variasi data pada unit-unit wilayah yang seragam. Adanya variasi yang tinggi pada perilaku api dapat menyebabkan model menjadi tidak akurat. Pemodelan spasial dapat membantu para petugas yang menangani kebakaran dengan cara membuat mereka lebih fokus pada faktor- faktor yang berpengaruh penting terhadap kejadian kebakaran di suatu wilayah.

3.4 Analisis SWOT dan QSPM

Penggunaan SWOT dalam perencanaan strategis saat ini telah banyak dilakukan oleh berbagai organisasilembaga. Rangkuti 1997 mendefinisikan analisis SWOT dengan suatu alat identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini. Dalam aplikasinya, analisis ini tidak hanya terbatas pada lingkungan bisnis untuk meningkatkan daya saing perusahaan, namun juga dapat diaplikasikan pada berbagai bidang kehidupan. Analisis ini dapat digambarkan kedalam diagram dengan 4 kuadran sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 Matrik analisis SWOT Rangkuti 1997 mendeskripsikan keempat kuadran tersebut sebagai berikut : 1. Kuadran 1, merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. 2. Kuadran 2, merupakan situasi dimana perusahaan menghadapi berbagai ancaman namun masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus diterapkan pada kuadran ini adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. 3. Kuadran 3, dimana organisasi memiliki peluang yang besar namun masih terkendala oleh kelemahan internal. Strategi yang tepat untuk kondisi ini adalah meminimalkan mkelemahan-kelemahan internal agar dapat merebut peluang yang lebih baik. 4. Kuadran 4, dimana pada kuadran ini organisasi dihadapkan pada situasi yang tidak menguntungkan. Organisasi dihadapkan pada berbagai ancaman dan kelemahan internal. Upaya yang cocok pada kuadran ini adalah mendukung strategi defensif. Hasil analisis SWOT dapat menjadi input dalam analisis Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM. QSPM merupakan alat untuk mengevaluasi alternatif strategi berdasarkan hasil penilaian terhadap faktor internal dan eksternal sebagai elemen kunci dalam pencapaian tujuan. Alat ini memerlukan pengetahuan yang baik tentang pemasalahan yang ada karena melibatkan intuisi dari para pengambil keputusan David 2003.