Strategi Manajemen Rantai Pasokan

2.3. Strategi Manajemen Rantai Pasokan

Strategi manajemen rantai pasokan meliputi tidak hanya hal-hal yang berkaitan dengan internal perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan hal-hal eksternal perusahaan diantaranya mencakup keputusan strategis mengenai jaringan pasokan, yang mencakup keputusan mengenai pemasok mana yang akan dipilih, pemasok utama mana yang akan dijadikan mitra kerja jangka panjang dimana akan didirikan lokasi gudang dan pabrik, apakah akan melaksanakan sendiri kegiatan logistik dan sebagainya. Pujawan 2005 mendefinisikan strategi rantai pasok sebagai kumpulan kegiatan dan aksi strategis di sepanjang rantai pasok yang menciptakan rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan sumberdaya yang ada pada rantai pasok tersebut. Tujuan strategis rantai pasok adalah menghasilkan produk yang murah, berkualitas, tepat waktu, dan bervariasi. Dalam prosesnya strategi manajemen rantai pasok memiliki tiga tujuan, yaitu : 1. Menurunkan biaya, strategi manajemen rantai pasok yang diterapkan harus mampu menurunkan biaya logistik yang terjadi. 2. Menurunkan modal, strategi ditujukan untuk meminimalisasi tingkat investasi dalam strategi logistik. 3. Meningkatkan pelayanan, startegi manajemen rantai pasok harus secara proaktif dijalankan salah satunya yaitu perbaikan pelayanan. Menurut Sisilian dan Satir dalam Siagian 2005, unsur-unsur pembuat strategi manajemen rantai pasok adalah: 1. Faktor Primer a. Keunggulan Bersaing Secara umum keunggulan bersaing dapat diperoleh melalui diferensiasi produk, kepeloporan biaya, dan respon yang cepat yang ditandai dengan sifat fleksibel, reliabel, cepat tanggap terhadap perubahan. b. Fleksibilitas Permintaan Fleksibilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu produk, campuran produk, volume, dan tipe pengantaran. Pengukuran dan fleksibilitas dapat dilihat dari ketepatan pengantaran, peramalan permintaan yang tepat dan lain sebagainya. 2. Faktor Sekunder a. Proses Faktor kapabilitas sangat berkaitan dengan sejauh mana perusahaan dapat menjalankan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dan sangat tergantung pada tipe kegiatan. b. Kematangan Proses Faktor kematangan proses sangat berkaitan dengan tingkat kinerja proses, bagaimana proses ini dapat tanggap dan memenuhi penawaran pasar. c. Risiko Strategi Risiko yang dimaksud disini adalah adanya penyebaran risiko, yaitu risiko yang diterima perusahaan akibat adanya kebocoran informasi tentang produk dan layanannya, baik itu yang diterima atau diberikan pemasok, sehingga persaing dapat mengetahui strategi-strategi perusahaan.

2.4. Lingkungan Organisasi