Pemilihan Faktor Internal dan Eksternal

Dari Tabel 16. dapat diketahui bahwa peluang utama industri minyak akar wangi adalah permintan akan minyak akar wangi yang lebih besar dari pasokan dengan skor 0.830. Ancaman utama industri minyak akar wangi adalah tumbuhnya negara pesaing yang mampu memproduksi tanaman penghasil minyak akar wangi dengan produktivitas, mutu dan efisiensi yang lebih baik dengan skor 0.822. Peluang dan ancaman ini menunjukan bahwa ketika Indonesia mampu menghasilkan minyak dengan mutu yang diterima pasar dunia, maka industri minyak akar wangi nasional akan berkembang dengan baik, namun jika mutunya rendah, maka akan sulit bersaing dengan negara-negara pesaing yang mampu menghasilkan minyak dengan mutu yang lebih baik.

4.5. Pemilihan Faktor Internal dan Eksternal

Formulasi strategi dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, namun sebelum masuk pada tahap tersebut, faktor internal dan eksternal yang ada dipilih lima skor teratas. Hal ini dilakukan untuk mempersempit kemungkinan terbentuknya strategi yang tidak sesuai dengan keadaan internal dan eksternal. Tabel 17 menunjukan faktor internal dan eksternal yang telah dipilih dan kemudian dimasukan kedalam matriks SWOT. Tabel 17. Faktor Internal dan Eksternal dengan Skor Tertinggi No Kekuatan Bobot Rating Skor Bobot x Rating 1 Indonesia merupakan pemasok utama dalam perdagangan minyak akar wangi dunia. 0,233 3,40 0,794 2 Minyak akar wangi Indonesia sudah dikenal di pasar dunia karena aromanya yang khas atau sudah memiliki brand image java vetiver oil. 0,227 3,40 0,772 3 Potensi wilayah penanaman masih cukup luas 0,279 3,28 0,917 4 Adanya industri yang sudah mampu memproduksi produk turunan minyak akar wangi dengan niai tambah yang lebih tinggi. 0,057 2,63 0,150 5 Kesadaran dan tekad bersama para pemangku kepentingan untuk memajukan dan meningkatkan daya saing produk minyak akar wangi. 0,204 3,53 0,718 No. Kelemahan Bobot Rating Skor Bobot x Rating 1 Sistem produksi belum rapi dimana integrasi seluruh elemen belum terjadi secara optimal. Kontinuitas rendah dan margin keuntungan belum terbagi secara merata. Kegiatan produksi masih belum berorientasi pada mutu. Selain itu belum ada nilai tambah karena hanya mampu menghasilkan minyak akar wangi kasar. 0,289 1,036 0,300 2 Alat penyulingan sederhana 0,109 1,264 0,138 3 Sebagian besar petani, penyuling maupun pedagang memiliki modal kerja yang sangat terbatas. 0,185 1,148 0,213 4 Fungsi supporting institution yang belum optimal 0,093 1,262 0,118 5 Kepemilikan lahan usaha tani yang masih kecil sehingga tidak memungkinkan menjalankan skala usaha yang mampu menghasilkan produktivitas dan efisiensi yang memadai 0,070 1,509 0,105 No. Peluang Bobot Rating Skor Bobot x Rating 1 Permintan akan minyak akar wangi yang lebih besar dari pasokan 0,285 2,911 0,830 2 Kemampuan sumber daya manusia dan IPTEK untuk menghasilkan produk minyak akar wangi dengan nilai tambah yang lebih tinggi. 0,213 3,027 0,645 3 Dukungan pemerintah dalam memajukan dan meningkatkan daya saing minyak akar wangi Indonesia. 0,257 2,907 0,748 4 Tumbuhnya industri pangan, kosmetik dan lain-lain yang menggunakan produk minyak akar wangi dan turunannya yang selama ini masih di impor. 0,245 2,531 0,619 No. Ancaman Bobot Rating Skor Bobot x Rating 1 Globalisasi perdagangan dunia, serta isu-asu non tariff barier, seperti isu lingkungan. 0,281 2,660 0,749 2 Tumbuhnya negara pesaing yang mampu memproduksi tanaman penghasil minyak akar wangi dengan produktivitas, mutu dan efisiensi yang lebih baik. 0,282 2,910 0,822 3 Program yang dilakukan oleh berbagai instansi pemerintah dalam mengembangkan IKM minyak akar wangi yang masih belum optimal 0,213 3,027 0,643 4 Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap valuta asing 0,058 2,507 0,144 5 Kesadaran sebagai eksportir yang tidak profesional dalam melaksanakan usahanya 0,110 2,389 0,262

4.6. Perumusan Alternatif Strategi