Tabel 26. Bobot alternatif terhadap UG
Alternatif Strrategi Bobot
Prioritas Peningkatan mutu minyak akar
wangi
0,285
1 Peningkatan kualitas SDM
0,189 2
Penguatan aspek financial 0,174
3 Peningkatan kemitraan
diantara stakeholder 0,138
4 Meningkatkan produktivitas
akar wangi dengan peralatan dan teknologi baru
0,123 5
Fasilitasi pemerintah 0,087
6
4.10. Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, alternatif strategi yang paling baik untuk diterapkan adalah peningkatan mutu minyak akar
wangi. Peningkatan mutu minyak akar wangi merupakan formulasi dari faktor kelemahan yaitu sistem produksi yang masih belum berorientasi kepada mutu
dan faktor eksternal yaitu globalisasi perdagangan dunia dan munculnya negara pesaing. Mutu yang rendah menjadikan harga jual minyak akar wangi di
tingkat pengumpul menjadi rendah, sehingga petani sulit mendapatkan pendapatan yang lebih baik, oleh karena itu mutu merupakan hal yang harus
diperhatikan, ditambah lagi telah munculnya dengan adanya globalisasi dan bermunculannya negara pesaing yang menjadi kompetitor Indonesia di pasar
internasional. Kegitan kongkrit dari strategi ini adalah kegiatan penyuluhan dan
pembimbingan dari kelompok tani yang disokong oleh pemerintah agar pola fikir petani berorientasi mutu, tidak hanya berorientasi pada pengembalian
modal saja. Pemerintah juga hendaknya mengagendakan kegiatan yang mendukung peningkatan mutu minyak akar wangi seperti pelatihan GAP dan
GMP yang berkesinambungan. Hal ini dilakukan agar petani memahami dengan baik manfaat dari penerapan GAP dan GMP dan menerapkan GAP dan
GMP secara benar dan konsisten. Pada akhirnya petani akan merasakan
manfaatnya yaitu hasil panen yang bermutu dengan harga jual yang lebih tinggi.
Agar pelaksanaan strategi berjalan dengan efektif dan efisien, hendaknya dilakukan pola planning, organizing, actuating dan controlling
POAC. Planning yaitu merencanakan rumusan strategi dengan baik sesuai kebutuhan di lapanga, selanjutnya diikuti pengorganisasian yang baik. Siapa
saja pihak yang akan terlibat dalam strategi ini, kemudian strategi yang telah direncanakan dilaksanakan. Dalam proses pelaksanaannya harus ada kegiatan
controlling untuk menjaga agar strategi yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Rantai pasok minyak akar wangi dapat diperpendek dengan cara melewati mata rantai pengumpul akar. Hal ini dilakukan agar petani bisa
langsung menjual minyak yang diperoleh kepada penyuling atau menyuling sendiri akar yang telah ditanam kemudian dijual kepada pengumpul akar.
Pemotongan mata rantai pasok ini akan membantu menghilangkan pembelian akar dengan sistem ijon yang sering dilakukan oleh pengumpul akar. Sistem
ijon ini adalah penyebab utama kenapa petani sulit mendapatkan pendapatan yang lebih baik, sehingga pada akhirnya ketika sistem ijon dihapuskan akan
membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan