Ketinggian Pohon Identifikasi Peubah Determinan

V . HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 HASIL Jumlah plot sampling didapatkan sebanyak 49 buah dengan berbagai bentuk aktifitas, peubah, frekuensi dan lama waktu perjumpaan. Semua pohon yang menjadi pusat kuadran adalah pohon pakan berdasarkan hasil studi pakan owa jawa yang telah dilakukan sebelumnya Kappeler, 1984; Iskandar, 2007; Sartika, 2008. Hasil penelitian terbagi dalam 3 tiga bagian utama, yaitu hasil identifikasi terhadap peubah determinan owa jawa, hasil analisis preferensial terhadap peubah determinan dengan konklusi berupa karakteristik habitat preferensial owa jawa dan model spasial habitat preferensial owa jawa.

5.1.1 Identifikasi Peubah Determinan

Identifikasi terhadap peubah determinan merupakan hasil uji chi square terhadap frekuensi dan lama perjumpaan owa jawa pada berbagai rentang nilai peubah yang telah diklasifikan dalam beberapa kelas. Hasil uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95 menunjukan signifikansi hubungan pada semua peubah yang diidentifikasi. Oleh karena itu semua peubah yang diukur dalam penelitian ini merupakan peubah determinan pada habitat owa jawa di CAGT. Frekuensi dan lama waktu perjumpaan owa jawa diklasifikasikan dalam 5 lima katagori selang, dengan variasi rentang nilai sesuai dengan nilai maksimum dan minimum yang didapatkan di lapangan. Rekapitulasi data pada tiap peubah disajikan dalam bentuk diagram batang, meliputi frekuensi perjumpaan, frekuensi perjumpaan pada tiap bentuk aktifitas, lama waktu perjumpaan dan lama waktu perjumpaan di tiap aktifitas.

5.1.1.1 Ketinggian Pohon

Owa jawa di CAGT dijumpai pada rentang ketinggian pohon antara 15 hingga 34 meter dengan frekuensi perjumpaan tertinggi sebanyak masing-masing 14 kali pada selang 19-22 m dan 23-26 m. Adapun penggunaan waktu rata-rata aktifitas owa jawa cenderung lebih lama pada pohon dengan ketinggian antara 27–30 m. Pada selang ketinggian pohon terti lebih sedikit, yaitu 5 kali pada Diagram sebaran dat jawa pada selang ketinggian pohon a Gambar 12. Diagram sebara perjumpaan owa Pada diagram yang di frekuensi dan lama perjumpa akumulasi penggunaan waktu. m, owa jawa dijumpai sebanya yang digunakan lebih sedikit perjumpaan yang sama. Dari sisi bentuk aktifit rentang ketinggian 19-22 m, gerakan apapun. Perjumpaan pohon 27-30 m dengan aktif merupakan satu-satunya aktif pohon. Rekapitulasi frekuensi aktifitas ditunjukkan pada gam 15-18 19-22 23 -26 27-30 31 5 14 14 12 Frekuensi Perjumpaan Selang Ketinggian Pohon m ertinggi dan terendah, frekuensi perjumpaan ce da selang 15-18 m dan 4 kali pada selang 31-34 m data antara frekuensi dan lama waktu perjumpa pohon disajikan pada Gambar 12 berikut ini. b baran data afrekuensi perjumpaan dan b lama owa jawa pada berbagai klasifikasi ketinggian pohon. ditunjukan Gambar 12 a dan 12 b, terlihat paan mempunyai perbedaan pola akibat dari pe ktu. Sebagai contoh, pada rentang ketinggian pohon nyak 14 kali, namun pada rentang tersebut rata-rat kit dibanding rentang ketinggian 19-22 dengan ifitas Gambar 13a, owa jawa lebih sering dijumpa , dengan aktifitas istirahat atau diam tanpa me paan tertinggi berikutnya adalah pada rentang ket ktifitas makan. Aktifitas makan pada ketinggian ktifitas yang dijumpai di seluruh klasifikasi ket nsi dan lama perjumpaan owa jawa pada berbagai gambar sebagai berikut : 31-34 4 15-18 19-22 23-26 27-30 31-34 29,46 66,48 28,66 56,9 14,46 Lama Waktu Perjumpaan menit m Selang Ketinggian Pohon m cenderung m. paan owa ma waktu pohon. hat bahwa perbedaan hon 23-26 rata waktu an jumlah umpai pada melakukan ketinggian nggian pohon ketinggian gai bentuk 46 a Gambar 13. Diagram se perjumpaan pohon. Hasil rekapitula di semua rentang kelas k istirahat dan sosial dimana pohon. Gambar 13 ketinggian 15-18 m dan pada kelas ketinggian 31 owa jawa cenderung le ketinggian pohon 15-18 aktifitas makan relatif 13b paling tinggi per pe

5.1.1.2 Ketinggian Pad