Teknik analisis data METODE PENELITIAN

33

b. Uji Reabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang Priyatno 2009:25. Dalam pengujian reliabilitas menggunakan metode Alpha Croba ch α merupakan teknik pengujian reliabilitas suatu tes atau angket yang mana jawaban atau tanggapan berupa pilihan, pilihannya dapat terdiri dari dua pilihan atau lebih. Rumus Alpha Cronbanch sebagai berikut : x S j S k k 2 2 1 1 Keterangan : α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total Item instrument dianggap reliable jika r hitung r table. Sebaliknya jika r hitung r table, item instrument dianggap tidak reliabel.

3.10 Teknik analisis data

Penelitian ini menggunakan 2 dua teknik analisis data, yaitu : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 34 1. Metode analisis deskriptif yaitu dengan cara menganalisis data yang sudah dikumpulkan, dikelompokkan, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai bagimana kepuasan masyarakat dalam menggunakan fasilitas pelayanan tiket di stasiun PT Kereta Api Persero Medan. 2. Metode mengukur kepuasan dengan Customer Satisfaction Index, yaitu indeks untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen berdasarkan atribut- atribut tertentu Massnick, 1997. Menurut Irawan 2004 ada empat langkah dalam pengukuran Customer Satisfaction Index, yaitu : 1. Menentukan Mean Important Score MIS dan Mean Satisfaction Score MSS. Nilai ini berasal dari rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja tiap responden: dan MSS = Dimana : N = jumlah responden Yi = nilai kepentingan atribut ke-i Xi = nilai kinerja atribut ke-i MIS= nilai rata-rata tingkat kepentingan MSS= nilai rata-rata tingkat kinerja kepuasan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 35 2. Membuat Weight Factors WF Wfi = x 100 Dimana : P = jumlah atribut berkepentingan i = atribut pemasaran ke- i WF = Weight Factors MISi= nilai rata-rata kepentingan ke – i 3. Membuat Weight Score Bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factors dengan rata-rata tingkat kepuasan Mean Satisfaction Score = MSS Wsi = Wfi x MSSi Dimana : i = atribut pemasaran ke- i Wsi = Weight Score ke-i Wfi = Weight Factors ke- i MSSi = nilai rata-rata tingkat kinerja kepuasan ke- i 4. Menentukan Costumer Satisfaction Index CSI CSI = Dimana : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 36 P = jumlah atribut kepentingan i = atribut pemasaran ke –i CSI = indeks kepuasan konsumen Wsi = Weight Score ke- i Pada pengujian dengan menggunakan Customer Satisfaction Index CSI, terdapat riteria untuk mengetahui tingkat kepuasan penerima layanan terhadap kinerja pemberi layanan. Hal ini dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 3.2 Kriteria Customer Satisfaction Index CSI Nilai Indeks Kriteria Customer Satisfaction Index CSI 81,00-100,00 Sangat puas 66,00-80,99 Puas 51,00-65,99 Cukup Puas 35,00-50,99 Kurang Puas 0,00-34,99 Tidak Puas Sumber: Irawan, 2004 Sedangkan indikator pengukuran kepuasan masyarakat yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator menurut KEPMENPAN NO KEP 25 M. PAN 2 2004 yaitu : 1. Prosedur, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 37 2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. 3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya 4. Kedispilinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku 5. Tanggungjawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan. 6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat. 7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. 8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golonganstatus masyarakat yang dilayani 9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 38 10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan. 11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan. 12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 13. Kenyamanan lingkungan, kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan. 14. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko- resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN