xxv
Kata korupsi berarti kejahatan, kebusukan, ketidakjujuran, tidak bermoral dan penyimpangan dari kesucian. Korupsi secara umum
dapat didefinisikan dengan perbuatan yang merugikan kepentingan banyak orang untuk kepentingan orang- orang tertentu. Korupsi
terjadi pada organisasi swasta dan pada sektor publik.
2.2.2 Faktor PenyebabPendorongFraud
Dalam terjadinya sebuah kecurangan frauddapat dipastikan terdapat beberapa faktor yang mendorong seseorang melakukan
tindakan ilegal tersebut. MenurutThe Association of Certified Fraud Examiners ACFE terdapat 3 tiga kondisi yang selalu hadir saat
terjadi kecurangan yaitu : laporan keuangan yaituantara lain tekanan pressure berupa
tekanan lingkungan disekitar, tekanan keuangan, atau kebiasaan buruk yang membuat seseorang melakukan kecurangan. Faktor
lain yaitu kesempatan opportunity, yang timbul dikarenakan lemahnya
pengendalian internal
untuk mencegah
dan mendeteksi kecurangan. Kesempatan juga terjadi karena
lemahnya sanksi dan ketidak mampuan untuk menilai kualitas kinerja. Faktor yang terakhir yaitu rasionalisasi rationalization
dimana pelaku akan selalu mencari pembenaran atas apa yang telah dilakukannya.
Gambar 2.2 Fraud Triangle
Sumber :www.acfe.comfraud-triangle.aspx
Universitas Sumatera Utara
xxvi
2.2.3 Pencegahan Fraud
Kecurangan atau Fraud yang terjadi dalam perusahaan harus dapat dicegah supaya tidak terulang atau setidaknya bisa dikurangi.
Pencegahanfraud bertujuan untuk : 1 Mencegah terjadinya fraud, 2 Menangkal pelaku potensi, 3 Mempersulit gerak langkah pelaku
fraud, 4 Mengidentifikasi kegiatan beresiko tinggi dan kelemahan pengendalian intern.
Pencegahan fraud dilakukan dengan mengeliminasi faktor- faktor pendorong dengan mengurangi kesempatan, tekanan, perbaikan
moral dan ibadah agaman serta menerapkan sanksi yang tegas terhadap pelakunya.
Resiko Integritas adalah resiko yang disebabkan perbuatan kecurangan baik yang dilakukan manajer maupun karyawan yang
mengakibatkan kerugian organisasi.
Universitas Sumatera Utara
xxvii
Dengan adanya resiko yang terdapat dalam resiko integritas dan resiko fraud maka manajement resiko mempunyai peranan besar dalam
mencegah terjadinya fraud yang dapat dinilai dari resiko- resiko yang ada.
Pencegahan fraud ini merupakan aktivitas memerangi fraud dengan biaya murah. Upaya pencegahan harus didukung oleh seluruh
pelaku organisasi baik para manajer maupun karyawan. Berbagai bentuk kecurangan yang terdeteksi seharusnya langsung ditindaklanjuti
hingga tuntas tanpa memandang siapa pelaku sebenarnya.
2.3 Pengendalian Intern