Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

55 terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis regresi yang dipakai adalah analisis regresi berganda dimana secara umum data hasil pengamatan Y dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas X1, X2, X3, …., Xn. Sehingga rumus dari regresi berganda yaitu : Y= α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Dimana : Y = Variabel dependen, yaitu disiplin kerja α = Konstanta β = Koefisien regresi X 1 = Reward X 2 = Punishment e = Standar error

3.11 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji layak tidaknya model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian.

3.11.1 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali 2002, multikolinearitas adalah keadaan di mana variabel- variabel independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi hubungan yang erat satu sama lain. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi bebas independen. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi satu sama lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat Universitas Sumatera Utara 56 dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 5 berarti tidak terdapat multikolinieritas.

3.11.2 Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi dalam regresi berganda adalah uji heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Situmorang at al, 2008:62-77. Jika varians dari residual satu pegamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, sementara jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis ini dilakukan dengan mendeteksi keberadaan heterokedastisitas, yaitu dengan metode informal dan metode formal. Metode informal biasanya dilakukan dengan metode grafik yaitu menggunakan grafik Scatterplot, dimana apabila data yang berbentuk titik-titik membentuk pola maka terjadi heteroskedastisitas, sementara apabila data menyebar maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Sedangkan metode formal dapat dilakukan dengan park Test, Glejser test. Dalam penelitian ini, metode formal yang dilakukan adalah Park Test atau uji Park dengan melihat signifikansi variabel bebas pada tabel. Apabila sig.variabel independent bebas pada tabel lebih besar dari 5 0,05 berarti data tidak terkena heteroskedastisitas

3.11.3 Uji Normalitas