Bentuk-bentuk Disiplin Kerja Disiplin Kerja

29 3. Disiplin Progresif Disiplin progresif adalah tindakan disipliner berulang kali berupa hukuman yang makin berat, dengan maksud agar pihak pelanggar bisa memperbaiki diri sebelum hukuman berat dijatuhkan.

2.3.4 Bentuk-bentuk Disiplin Kerja

Menurut Rivai 2008:444, terdapat empat perspektif daftar yang menyangkut disiplin kerja, yaitu: 1. disiplin rertributif, yaitu berusaha menghukum orang yang berbuat salah 2. disiplin korektif, yaitu berusaha membantu karyawan mengoreksi perilakunya yang tidak tepat 3. perspektif hak-hak individu, yaitu berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan disipliner. 4. perspektif utilitarian, yaitu berfokus kepada pengunaan disiplin hanya pada saat konsekuensi-konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak-dampak negatifnya Keempat perspektif ini selengkapnya dapat diuraikan sebagai terlihat pada tabel 2.1 berikut ini: Tabel 2.1 Perspektif Disiplin Kerja Perspektif Defenisi Tujuan Akhir Retributif Para pengambil keputusan mendisiplinkan dengan suatu cara yang proporsional terhadap sasaran. Dengan tidak melakukan hal seperti itu akan dianggap tidak adil oleh orang-orang yang bertindak secara tidak tepat. Menghukum si pelanggar. Korektif Pelanggaran-pelanggaran terhadap Membantu karyawan Universitas Sumatera Utara 30 peraturan harus diperlakukan sebagai masalah-maslah yang dikoreksi daripada sebagai pelanggaran yang mesti dihukum. Hukuman akan lunak sebatas pelanggar menunjukkan kemauan untuk mengubah perilakunya mengoreksi perilaku yang tidak dapat diterima sehingga dia dapat terus dikaryakan oleh perusahaan Hak-hak individual Disiplin hanya tepat jika terdapat alasan yang adil untuk menjatuhkan hukuman. Hak-hak karyawan lebih diutamakan daripada tindakan disiplin. Melindungi hak-hak individu. utilitarian Tingkat tindakan disiplin diambil tergantung pada bagaimana disiplin itu akan mempengaruhi produktivitas dan profitabilitas. Biaya penggantian karyawan dan konsekuensi memperkenankan perilaku yang tidak wajar perlu dipertimbangkan. Karena biaya penggantian karyawan kian melambung, maka kerasnnya disiplin hendaknya semakin menurun. Karena konsekuensi membiarkan perilaku yang tidak terpuji terus meningkat, maka demikian pula kerasnya hokum. Memastikan bahwa faedah-faedah tindakan disiplin melebihi konsekuensi- konsekuensi negatifnya.

2.3.5 Indikator-indikator Disiplin Kerja