40
4. Latihan vokasional, agar klien dapat bekerja dan berfungsi normal di
masyarakat.
5. Pekerjaan, sesuai minat, bakat, keterampilan, dan kesempatan
martono dan joewana 2002:93-94.
2.6.4 Terapi dalam Penyalahgunaan Narkoba
Terapi Pengobatan terhadap penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba
haruslah rasional serta dapat dipertanggungjawabkan dari setiap segi.
1. Terapi medik-psikiatrik Detoksifikasi, psikofarmaka, dan psikoterapi.
a. Terapi medik-psikiatrik detoksifikasi adalah bentuk terapi untuk
menghilangkan racun toksin narkoba dari tubuh residen penyalahgunaan narkoba dan ketergantungan narkoba. Terapi detoktifikasi ini memakai
sistem block total, artinya pasien penyalahgunaan narkoba tidak boleh lagi menggunakan narkoba atau turunannya, dan juga tidak menggunakan obat-
obatan sebagai pengganti.
b. Terapi medik-psikiatrik psikofarmaka diberikan untuk mengatasi
gangguan mental dan prilaku pasien proses mental adiktif; artinya rasa ingin craving masih belum hilang sehingga kekambuhan dapat terulang
lagi.
2. Terapi medik-psikiatrik psikoterapi bertujuan untuk memperkuat struktur
kepribadian mantan penyalahgunaketergantungan narkoba, misalnya
meningkatkan citra diri, mematangkan kepribadian, dan sebagainya.
Terapi medik-somatik komplikasi medik, penggunaan obat-obatan yang berkhasiat terhadap kelainan-kelainan fisik baik sebagai akibat dilepaskannya
narkoba dari tubuh maupun komplikasi medik berupa kelainan organ tubuh
Universitas Sumatera Utara
41
akibat penyalahgunaan narkoba. Bila ditemukan komplikasi medik pada organ tubuh, diberikan terapi medik-somatik yang sesuai dengan kelainan yang
ditemukan, misalnya kelainan paru, fungsi lever, hepatitis C, ginjal, dan lain sebagainya. Termasuk terapi medik-somatik ini adalah larangan merokok bagi
pasien.
3. Terapi psikososial, upaya untuk memulihkan kembali kemampuan adaptasi
penyalahgunaketergantungan narkoba ke dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan terapi ini diharapkan perilaku anti sosial dapat berubah menjadi prilaku
yang secara sosial dapat diterima.
4.
Terapi psikoreligius, terapi keagamanaan terhadap pasien narkoba ini memegang peranan yang sangat penting, baik dari segi pencegahan, terapi, maupun
rehabilitasi. Sesudah pasien penyalahguna dan ketergantungan narkoba menjalani program terapi, maka selanjutnya pasien mengikuti program
rehabilitasi Hawari, 2000:131.
2.6.5 Tahapan dalam Rehabilitasi Sosial