57
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Latar Belakang Berdirinya Lembaga
Pertam-tama kami ucapkan salam hormat dan abdi kami kepada BapakIbu, Saudara i sedang pembaca khusunya yang bersedia membantu
kami, kiranya tetap sehat walafiat. Gerakan dari dalam hati tidak terbendung maka Tahun 2001 akte
pendirian, Yayasan Nazar resmi berdiri dan dengan cepat kami pada waktu itu sangat intens dan sering melakukan penyuluhan lewat radio, seminar serta
menyebarkan booklet, dan menempelkan Baleho ditempat-tempat strategis, hingga tanpa kami sadari pada tahun itu juga kami mendapatkan piagam
penghargaan dari BNN yang ditanda tangani oleh Kapolri pada waktu itu Bapak Dai Bachtiar yang diserahkan dan kami terima langsung dari Gubernur
Provinsi Sumatera Utara yakni Bapak Tengku Rizal Nurdin, pada saat even hari Napza sedunia.
Akan tetapi dalam perjalanan Yayasam ada UU No.28 Tahun 2004, tentang perubahan UU No. 16 Tahun 2001, agar Yayasan mendapatkan
kekuatan hukum pada tingkat Kementerian Hukum dan HAM RI. Maka pada tanggal 7 Mei 2007, dilakukanlah penyesuaian Akta Notaris
sehingga terpenuhilah secara administrative Yayasan mendapatkna surat SKEP KEMENKUMHAM RI. Dan kami terima Skep Kemenkumham
tersebut pada tanggal 14 September 2007, dengan Nomor : C- 2965.HT.01.02.TH2007. Dalam rangka proses pemenuhan Badan Hukum
tersebut, Kegiatan kami terus berjalan baik bidang Penyuluhan yang kmai
Universitas Sumatera Utara
58
sebut juga Tindakan Preventif, maupun bidang Rehabilitasi. Meskipun persoalan lain pada saat itu dampak krisis ekonomi masih terasa akan tetapi
aktifitas Penyuluhan dan Rehabilitasi tetap dilakukan, ternyata atensi masyarakat semakin bertambah.
Aplikasi dari visi dan misi Yayasan, sebagai LKS “Lembaga Kesejahteraan Sosial” ditengah-tengah masyarakat luas, juga ikut aktif
terlibat dalam program pemerintah yaitu P3GN “Penanggulangan, Pemberantasan dan Pengedaran Gelap Narkoba”. Maka kami aplikasikan
dalam bentuk operasional dengan dua tindakan yaitu : 1.
Tindakan Preventif
Yang kami lakukan selama ini lakukan selama ini meliputi : kampanye, penyuluhan, seminar-seminar disekolah, Perguruan tinggi,
Lembaga Keagamaan, Instansi Pemerintah maupun swasta, LapasRutan seluruh Sumut.
2. Tindakan Rehabilitasitreatmentrecovery meliputi : Penyediaan
fasilitasi rawat inap bagi pasien dan terapis dimulai dari konseling, Assesment, Akupresser, Herbal, Medis, Spritual Pembinaan rohani,
Resosialisasi serta bijut pemulihan fungsi sosial hingga kembali kemasyarakat. Dan secara umum disebut dengan terapan metode ini
disebut “holisticBPSS BioPhisicoSocioSpritual”. Hal ini diterapkan kepada 2 dua klassifikasi pasien yaitu Ketergantungan napza pada
klasifikasi sekunder dan primer juga pada klassifikasi dual Diagnosis.
Kedua hal tersebut diatas tetap kami lakukan secara berkesinambungan hingga sampai saat ini.
Universitas Sumatera Utara
59
4.2 VISI dan MISI LKS Yayasan Nazar Medan