13
Evaluasi dapat diartikan sebagai proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu yang telah dicapai dan untuk mengetahui apakah
ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan
dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh http:www.pengertianahli.compengertian-evaluasi.htm
diakses tanggal 29
Desember 2015 pukul 20.25 wib.
Dari rumusan pengertian evaluasi yang dikemukakan diatas maka dapat diartikan bahwa evaluasi adalah sebagai suatu proses penilaian. Penilaian ini bisa
menjadi netral, postif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang
nilai atau manfaatnya. Dimana hasil dari penilaian yang dilakukan akan menjadi
suatu umpan balik untuk perencanaan baru yang akan dilaksanakan.
2.1.2 Fungsi Evaluasi
Evaluasi memenuhi sejumlah fungsi utama dalam analisis kebijakan antara
lain :
1. Evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja
kebijakan yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini, evaluasi mengungkapkan seberapa jauh
tujuan-tujuan tertentu dan target tertentu telah dicapai. 2.
Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai diperjelas dengan mendefenisikan
dan mengoperasikan tujuan dan target. 3.
Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Informasi tentang tidak
Universitas Sumatera Utara
14
memadainya kinerja kebijakan dapat memberi sumbangan pada perumusan ulang masalah kebijakan. Evaluasi dapat pula menyumbangkan pada definisi alternatif
kebijakan yang baru atau revisi kebijakan dengan menunjukkan bahwa alternatif kebijakan yang diunggulkan sebelumnya perlu dihapus dan diganti dengan yang
lain Dunn,1999 :609. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari dampak atau hasil yang
dicapai oleh program tersebut. Beberapa istilah yang serupa dengan evaluasi itu, yang intinya masih mencakup evaluasi, yaitu di antaranya :
1. Measurement, pengukuran diartikan sebagai proses kegiatan untuk
menentukan luas dan kuantitas sesuatu untuk mendapatkan informasi atau data berupa skor mengenai prestasi yang telah dicapai siswa pada periode
tertentu dengan menggunakan berbagai teknik dan alat ukur yang relevan. 2.
Tes, secara harfiah diartikan suatu alat ukur berupa sederetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur kemampuan, tingkah laku, potensi
prestasi sebagai hasil pembelajaran. 3.
Assessment, suatu proses pengumpulan data dan pengolahan data tersebut menjadi suatu bentuk yang dapat dijelaskan. Dunn dalam Suharto 2008 : 8.
2.1.3 Proses Evaluasi Pelaksanaan evaluasi terdiri dari dua tahap :
1. Pra Kegiatan
Dalam pra kegiatan, evaluasi dilakukan baik oleh individu maupun kelompok, penting untuk mengetahui atau menyelidiki perubahan-
perubahan, kebijaksanaan-kebijaksanaan dan arah prioritas sebelum saat
Universitas Sumatera Utara
15
itu dan dimasa mendatang untuk mengetahui apakah program yang sedang
dievaluasi tersebut masih relevan dan diperlukan.
2. Kegiatan Evaluasi
Dalam melakukan kegiatan proses evaluasi ada beberapa etik birokrasi yang perlu diperhatikan oleh pihak-pihak yang erat hubungannya
dengan tugas-tugas evaluasi diantaranya adalah :
a. Semua tugas dan tanggung jawab pemberi tugas dan pemberi tugas
harus jelas.
b. Pengertian dan konotasi yang tersirat dalam evaluasi yaitu mencari
kesalahan harus dihindari.
c. Kegiatan evaluasi dimaksudkan disini adalah membandingkan
rencana dengan pelaksanaan dengan melakukan pengukuran-
pengukuran kwantitatifkualitatif totalitas program secara teknis.
d. Team yang melakukan evaluasi adalah pemberi sarannasehat kepada
manajemen, sedangkan pendayagunaan sarannasehat tersebut serta pembuat keputusan atas dasar nasehatsaran – saran tersebut berada
ditangan manajemen program.
e. Dalam proses pengambilan keputusan yang telah didasarkan atas
datapenemuan teknis perlu dikonsultasikan sebaik mungkin karena
menyangkut kelanjutan program.
f. Hendaknya hubungan dan proses selalu didasari oleh suasana
konstruktif dan objektif serta menghindari analisa – analisa subyektif
Firman, 1990 : 59.
Universitas Sumatera Utara
16
2.1.4 Jenis Evaluasi