Aktivitas Belajar Tinjauan Pustaka

xliv Ada beberapa macam model yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Fisika. Setiap model memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri, artinya suatu model mungkin saja cocok diterapkan pada suatu bahan ajar tertentu tetapi belum tentu cocok diterapkan pada bahan ajar yang lain. Hal ini disebabkan karena setiap bahan ajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang tercermin dalam tujuan pembelajaran dan isi materi. Untuk itu, seorang guru dituntut untuk profesional dalam memilih model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

5. Aktivitas Belajar

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Dalam proses belajar, aktivitas peserta didik merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru agar proses belajar mendapat hasil yang optimal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995: 17, “Aktivitas berarti keaktifan, kegiatan, kesibukan dalam bekerja atau berusaha”. Jadi aktivitas belajar siswa adalah setiap kegiatan atau kesibukan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan menurut Sardiman 2001: 93 “ Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas”. Jadi orang yang belajar harus aktif, karena tanpa aktivitas kegiatan pembelajaran tidak mungkin dapat terjadi. Dalam merancang pembelajarannya, seorang guru harus mampu mengarahkan dan mengoptimalkan keaktifan yang telah dimiliki oleh setiap siswa. Menurut pendapat Nana Sujana 1996: 23, bahwa: Pengoptimalan keaktifan siswa didasarkan pada: anak bukan manusia kecil, tetapi manusia seutuhnya yang mempunyai potensi untuk berkembang, setiap individu atau anak didik berbeda kemampuannya, individu atau anak didik pada dasarnya adalah insan yang aktif, kreatif, dan dinamis dalam menghadapi lingkungannya, dan anak didik mempunyai motivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu guru memiliki peranan yang sangat penting dalam memahami setiap kemampuan yang dimiliki oleh siswanya. Nana Sudjana 1996: 72 mengemukakan bahwa: Keaktifan siswa dapat dinilai dengan cara turut serta dalam melaksanakan tugasnya, terlibat dalam pemecahan soal, bertanya pada siswa lain atau guru apabila tidak memahami apa yang dihadainya, berusaha mencari informasi xlv yang diperlukan untuk memecahkan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru menilai kemampuan dari hasil-hasil yang telah dipelajari, dan melatih diri dalam memecahkan masalah yang sejenis. Menurut Paul B. Diedrich yang dikutip oleh Sardiman 2001: 99 membuat suatu daftar yang berisi macam-macam aktivitas siswa yang digolongkan menjadi 8 aktivitas diantaranya : 1 Visual activities meliputi kegiatan membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, atau pekerjaan orang lain, 2 Oral Activities termasuk menyatakan pendapat, 3 Listening activities termasuk kegiatan mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, 4 Writing activities meliputi menulis karangan, cerita, laporan, angket, menyalin, 5 Drawing activities meliputi kegiatan menggambar, membuat grafik, peta, diagram, 6 Motor activities contohnya: melakukan percobaan, membuat konstruksi, mereparasi, bermain, berkebun, beternak, 7 Mental activities , misalnya menanggapi, mengingat memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan dan aktivitas, 8 Emosional activities , termasuk menaruh minat, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tegang. Dengan klasifikasi di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar cukup kompleks dan bervariasi. Berbagai macam kegiatan tersebut harus berusaha diciptakan di dalam kelas agar siswa tidak merasa bosan dalam belajar.

6. Kemampuan Kognitif

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 9 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 15 54

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2009 2010

6 43 102

Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pokok bahasan fungsi ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas viii Smp negeri kota surakarta Tahun pelajaran 2008 2009

0 3 100

PENDAHULUAN Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang dan persegi (PTK terhadap siswa kelas VII Semester genap SMP Negeri 3 Colomadu tahun ajaran 2010/2011).

0 2 9

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (Think-Pair-Share) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS VII F SEMESTER II SMP N 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010).

0 1 7

EKPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SUB POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI INTENSITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP N I WONOSARI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI KELAS VII MTs N SURAKARTA II TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 10

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2 ( MTs Negeri Bekonang Tahun Ajaran 2008/2009 ).

0 0 8

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PYTHAGORAS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PTK di SMP Negeri 2 Kebakkramat Tahun Ajaran 2008/2009).

0 0 9