Hipotesis Pertama Pembahasan Hasil Analisis Data

cx kemampuan kognitif Fisika dari pada siswa yang mempunyai aktivitasi belajar kategori rendah.

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hipotesis Pertama

: = i A H a Tidak ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe GI melalui metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak. : 1 ยน i A H a : Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe GI melalui metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diketahui bahwa ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe GI melalui metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak di SMP kelas VII. Hasil penelitian setelah diuji lanjut anava didapatkan nilai = 27,6373 lebih besar dari F 0,05;1.80 = 3,96 sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Pada uji lanjut anava tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe GI melalui metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak. Dari tabel 4.8 terlihat bahwa prestasi siswa yang diberi perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI melalui metode eksperimen mempunyai rerata yang lebih besar dibanding dengan siswa yang diberi perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui metode eksperimen. Rerata kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI melalui metode cxi eksperimen adalah 70,19 sedangkan rerata kelas kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui metode eksperimen adalah 62,52. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI melalui metode eksperimen menghasilkan kemampuan kognitif Fisika yang lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui metode eksperimen. Model pembelajaran kooperatif tipe GI melalui metode eksperimen ternyata memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe GI melalui metode eksperimen merupakan model pembelajaran yang memberikan kemungkinan kepada siswa untuk mengembangkan pemahamannya melalui berbagai kegiatan sesuai dengan perkembangan siswa. Siswa terlibat mulai dari perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun menentukan cara untuk mempelajari topik tersebut. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe GI melalui metode eksperimen, siswa dihadapkan pada suatu topik yang mengandung beberapa aspek yang dapat meningkatkan keingintahuan siswa. Guru mengarahkan setiap siswa untuk mengungkapkan apa yang ingin mereka ketahui tentang topik tersebut. Bertolak dari masalah-masalah yang ada, guru dan siswa bekerja sama untuk menggolongkan masalah-masalah tersebut menjadi sub topik-sub topik. Selanjutnya siswa diminta untuk memilih salah satu sub topik yang menurut mereka paling menarik. Siswa yang memiliki ketertarikan yang sama pada salah satu topik digabung menjadi satu kelompok penelitian. Selanjutnya siswa bersama kelompoknya mengadakan penelitian untuk mencari penyelesaian masalah sesuai dengan sub topik yang telah mereka pilih. Investigasi diakhiri dengan presentasi dari setiap kelompok untuk melaporkan hasil investigasinya.

2. Hipotesis Kedua

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 9 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 15 54

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2009 2010

6 43 102

Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pokok bahasan fungsi ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas viii Smp negeri kota surakarta Tahun pelajaran 2008 2009

0 3 100

PENDAHULUAN Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang dan persegi (PTK terhadap siswa kelas VII Semester genap SMP Negeri 3 Colomadu tahun ajaran 2010/2011).

0 2 9

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (Think-Pair-Share) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS VII F SEMESTER II SMP N 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010).

0 1 7

EKPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SUB POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI INTENSITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP N I WONOSARI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI KELAS VII MTs N SURAKARTA II TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 10

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2 ( MTs Negeri Bekonang Tahun Ajaran 2008/2009 ).

0 0 8

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PYTHAGORAS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PTK di SMP Negeri 2 Kebakkramat Tahun Ajaran 2008/2009).

0 0 9