xxxvii Menurut pendapat Gagne yang dikutip oleh Ratna Wilis Dahar 1989: 141-
143 mengemukakan bahwa: proses belajar berlangsung melalui delapan fase yang dirangkum sebagai berikut.
a Fase motivasi, pada fase ini guru memberikan semangat dalam kegiatan belajar sehingga
siswa menjadi siap melakukan pembelajaran, b
Fase pengenalan, pada fase ini siswa dituntut untuk memperhatikan bagian-bagian yang penting yaitu aspek-aspek yang sesuai dengan yang dikatakan guru atau gagasan dalam
buku pelajaran. Dalam fase ini guru dapat mengemukakan tujuan pembelajaran. c
Fase perolehan, fase ini siswa telah siap memperoleh informasi baru dengan konsep- konsep awal yang telah dimiliki.
d Fase retensi, pada fase ini agar informasi tidak mudah dilupakan maka informasi
tersebut dapat diulang kembali dan mempraktekkannya. e
Fase pemanggilan, pada fase ini siswa dapat memanggil kembali konsep-konsep yang telah tersimpan dalam memori dan mengakitkannya dengan informasi barunya.
f Fase generalisasi, pada fase ini siswa dapat berhasil belajarnya apabila ia dapat
mengubah hasil belajarnya ke dalam situasi-situasi yang sesungguhnya. Dengan demikian siswa dapat menggunakan ketrampilannya untuk memecahkan masalah.
g Fase penampilan, pada fase ini terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa dan
menyampaikannya secara nyata apa yang telah dipelajarinya. h
Fase umpan balik, pada fase ini siswa melakukan pengayaan dan penguatan terhadap pengetahuannya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teori belajar Gagne adalah pemrosesan informasi, kejadian-kejadian yang dialami siswa distrukturkan
dan diproses dalam ingatan siswa menjadi suatu konsep melalui delapan fase yaitu fase motivasi, fase pengenalan, fase perolehan, fase retensi, fase pemanggilan,
fase generalisasi, fase penampilan, fase umpan balik. Pada pembelajaran konstruktivisme melalui pembelajaran kooperatif, proses belajar-mengajar
diterapkan melalui fase yang dikemukakan oleh Gagne. Pembelajaran dimulai dari motivasi, pengenalan konsep awal dan selanjutnya berdiskusi untuk memperoleh
suatu kesimpulan.
c. Tujuan Belajar
Tujuan belajar merupakan komponen sistem pembelajaran yang sangat penting, karena semua komponen dalam sistem pembelajaran dilaksanakan atas
dasar pencapaian tujuan belajar. Keberhasilan belajar siswa berarti tercapainya tujuan belajar siswa, di mana siswa melakukan emansipasi diri dalam rangka
mewujudkan kemandirian. Menurut Sardiman 2001: 28, “tujuan belajar itu dibagi menjadi tiga jenis yaitu untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan,
serta penanaman sikap mentalnilai-nilai”.
xxxviii Belajar untuk mendapatkan pengetahuan ditandai dengan kemampuan
berfikir. Belajar menanamkan konsep memerlukan suatu keterampilan baik yang berupa jasmani maupun rohani. Belajar untuk pembentukan sikap mental dan
perilaku siswa tidak akan terlepas dari penanaman nilai-nilai. Dalam hal ini guru tidak sekedar sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik yang memindahkan
nilai-nilai pada anak didiknya sehingga siswa akan tumbuh kesadaran dan kemampuannya untuk mempraktekkan segala sesuatu yang dipelajarinya.
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan atau kondisi belajar yang baik. Sistem lingkungan yang baik itu terdiri
dari komponen-komponen pendukung antara lain tujuan belajar yang akan dicapai, bahan pengajaran yang digunakan mencapai tujuan, guru dan siswa yang
memainkan peranan serta memiliki hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan dan sarana atau prasarana yang tersedia. Tiap-tiap tujuan belajar tertentu
membutuhkan sistem lingkungan tertentu yang relevan. Menurut Surdiman, R.M, menyatakan bahwa: “Tujuan belajar bermacam
dan bervariasi, tetapi dapat diklasifikasikan menjadi dua: pertama yang eksplisit diusahakan untuk dicapai tindakan instruksional, lazim dinamakan
instruksional efeks
instructional effects
yang biasanya berbentuk pengetahuan dan ketrampilan. Sedangkan hasil sampingan yang diperoleh;
misalnya: kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan sikap terbuka. Hasil sampingan ini disebut
nurturant effect
.” Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto, Sutijan, 1999: 18-19.
Menurut Bloom yang dikutip oleh Gino 1999: 19 menyatakan bahwa tujuan belajar dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
1 Ranah kognitif, meliputi enam tingkatan yaitu: a pengetahuan
knowledge
, b
pemahaman
comprehension
, c
penerapan
aplication
, d analisis
analysis
, e sintesis
synthesis
dan f evaluasi e
valuation
. 2
Ranah afektif, meliputi lima tingkatan yaitu : a kemampuan menerima
receiving
, b kemauan menanggapi
responding
, c berkeyakinan
valuing
, d penerapan kerja
organization
dan e ketelitian
correcterzation by value
. 3
Ranah psikomotor, meliputi: a gerak tubuh
body movement
, b koordinasi gerak
finaly coordinated movement
, c komunikasi non verbal
non verbal communication set
, dan d perilaku berbicara
speech behaviors
xxxix
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar