Hipotesis Ketiga Pembahasan Hasil Analisis Data

cxii : 1 ¹ j B H b : Ada perbedaan pengaruh antara aktivitas belajar siswa kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh antara aktivitas belajar siswa kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak di SMP kelas VII. Hasil penelitian setelah diuji lanjut anava didapatkan nilai = 77,5653 lebih besar dari F 0,05;1.80 = 3,96 sehingga hipotesis nol ditolak. Pada uji lanjut anava tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang memiliki aktivitas belajar kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak. Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa kemampuan kognitif Fisika siswa yang mempunyai aktivitas belajar siswa kategori tinggi mempunyai rerata yang lebih besar daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar kategori rendah. Rerata kemampuan kognitif Fisika siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi adalah 72,63 sedangkan siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah adalah 59,78. Hal ini membuktikan bahwa siswa yang mempunyai aktivitas belajar kategori tinggi akan memberikan pengaruh yang lebih besar daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Siswa dengan aktivitas belajar tinggi, berarti siswa tersebut banyak melakukan aktivitas-aktivitas belajar dalam mendukung kemampuan kognitifnya seperti: sering bertanya, sering menjawab pertanyaan, sering berpendapat, banyak berlatih, banyak membaca dan lain sebagainya. Dengan banyak melakukan aktivitas belajar, maka siswa akan lebih mudah dalam mengkonstruksi pengetahuan ke dalam pikirannya. Dengan demikian dalam bekarja sama dengan sesama anggota kelompok belajarnya, siswa tersebut akan lebih banyak memberikan kontribusi yang mendukung keberhasilan dalam menemukan konsep Fisika yang diharapkan.

3. Hipotesis Ketiga

cxiii : = ij AB H ab : Tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif dan aktivitas belajar siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak. : 1 ¹ ij AB H ab : Ada interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif dan aktivitas belajar siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak. Harga F AB = 0,0146 lebih kecil dari F 0.05; 1.80 = 3,96, sehingga hipotesis nol diterima. Hal ini berarti bahwa tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif dan aktivitas belajar siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak di SMP kelas VIII. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kemampuan kognitif Fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI melalui metode eksperimen lebih baik daripada tipe STAD melalui metode eksperimen, baik untuk siswa yang mempunyai aktivitas belajar kategori tinggi maupun siswa yang mempunyai aktivitas belajar kategori rendah. Di samping itu, kemampuan kognitif Fisika pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar kategori tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar kategori rendah, baik yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun GI melalui metode eksperimen. Penggunaan tipe model pembelajaran kooperatif yang tepat yang disertai keterlibatan siswa mulai dari perencanaan, yaitu dalam menentukan topik maupun menentukan cara untuk mempelajari topik tersebut kemudian dilanjutkan dengan investigasi untuk mencari penyelesaian masalah sesuai dengan topik yang telah mereka pilih serta diakhiri dengan presentasi dari setiap kelompok untuk melaporkan hasil investigasinya, akan memberikan hasil kemampuan kognitif Fisika siswa yang optimal. Selain itu aktivitas belajar juga akan mempengaruhi kemampuan kognitif Fisika siswa, semakin tinggi aktivitas belajar siswa, maka akan semakin tinggi kemampuan kognitif Fisikanya. Sebaliknya semakin rendah aktivitas belajar siswa, maka akan semakin rendah pula kemampuan kognitif Fisikanya. cxiv

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe GI melalui metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak. Model pembelajaran kooperatif tipe GI melalui metode eksperimen memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui metode eksperimen. 2. Ada perbedaan pengaruh antara aktivitas belajar siswa kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak. Siswa yang memiliki aktivitas belajar kategori tinggi mempunyai kemampuan kognitif Fisika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar kategori rendah. 3. Tidak ada interaksi antara pengaruh model pembelajaran kooperatif dan aktivitas belajar siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Gerak. Jadi antara penggunaan model pembelajaran kooperatif dan aktivitas belajar siswa mempunyai pengaruh sendiri-sendiri tehadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Gerak.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Dari kesimpulan penelitian ini, maka sebagai implikasi adalah : 1. Pada pengajaran Fisika ternyata penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI melalui metode eksperimen memberikan pengaruh yang lebih baik 93

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 9 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 15 54

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2009 2010

6 43 102

Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pokok bahasan fungsi ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas viii Smp negeri kota surakarta Tahun pelajaran 2008 2009

0 3 100

PENDAHULUAN Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang dan persegi (PTK terhadap siswa kelas VII Semester genap SMP Negeri 3 Colomadu tahun ajaran 2010/2011).

0 2 9

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (Think-Pair-Share) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS VII F SEMESTER II SMP N 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010).

0 1 7

EKPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SUB POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI INTENSITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP N I WONOSARI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI KELAS VII MTs N SURAKARTA II TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 10

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2 ( MTs Negeri Bekonang Tahun Ajaran 2008/2009 ).

0 0 8

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PYTHAGORAS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PTK di SMP Negeri 2 Kebakkramat Tahun Ajaran 2008/2009).

0 0 9