xxxiv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Inti pokok dari pendidikan adalah kegiatan belajar. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya, yang berlangsung seumur hidup,
kapan saja, di mana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Namun, dalam konteks merancang
sistem belajar, konsep belajar ditafsirkan berbeda. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan sengaja direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu,
maksudnya agar proses belajar dan hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol secara umum.
Mengingat pentingnya arti belajar bagi pendidikan maka para ahli berusaha merumuskan pengertian belajar. Sardiman 2001: 20 mengemukakan
bahwa: ”Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya”. Belajar akan lebih bermakna jika si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya sendiri.
Selanjutnya, Oemar Hamalik 2003: 154 mendefinisikan belajar sebagai ”Perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman”.
Sementara itu, Nana Sudjana 1996: 5 mengungkapkan bahwa: Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan-
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti berubah pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek–aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
Slameto 1995: 2 mendefinisikan: ”Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan”. Namun, tidak setiap perubahan dalam arti belajar. Berkaitan
xxxv dengan hal tersebut, maka terdapat ciri–ciri perubahan tingkah laku dalam
pengertian belajar, yaitu perubahan terjadi secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, serta bersifat positif dan aktif.
”Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar”. Dimyati dan Mudjiono, 2002: 7. Berdasarkan pendapat–pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang terjadi secara sadar dan bersifat kontinu sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
b. Teori-teori Belajar