3.6.3 Model Struktural Inner Model
Model struktural dengan menggunakan PLS, kita mulai dengan melihat nilai R-Square untuk setiap variabel laten endogen sebagai
kekuatan prediksi dari model struktural Ghozali dan Latan, 2012. Model struktural atau inner model merupakan bagian pengujian hipotesis yang
digunakan untuk menguji variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen apakah mempunyai pengaruh yang substantif. Nilai R-Square
0.75, 0.50, 0.25 menunjukkan bahwa model kuat, moderate, lemah. Pengaruh F
2
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana R
2
included dan R
2
excluded adalah R-Square dari variabel laten endogen ketika predictor variabel laten digunakan atau dikeluarkan
di dalam persamaan structural. Nilai f
2
0.02, 0.15, dan 0.35 menunjukkan bahwa predictor variabel laten memiliki pengaruh kecil, menengah dan
besar pada level structural. Disamping melihat besarnya nilai R-Squares, evaluasi model PLS
dapat juga dilakukan dengan predictive relevance atau predictive
sample, dengan rumus: =
∑ ∑
dimana: D = omission disatnce
E = the sum of squares of prediction error O = the sum of squares errors using the mean for prediction
Nilai 0 menunjukkan bahwa model mempunyai mempunyai
predictive relevance, sedangkan Nilai 0 menunjukkan bahwa model
kurang mempunyai predictive relevance.
3.6.4 Uji Hipotesis
Ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis dapat digunakan perbandingan nilai T-table dan T-statistic. Jika T-statistic lebih tinggi
dibandingkan nilai T-table, berarti hipotesis terdukung atau diterima Hartono, 2008 dalam Jogiyanto dan Abdillah, 2009. Penelitian ini
menggunakan tingkat keyakinan 95 persen alpha 95 persen, maka nilai T- table untuk hipotesis satu ekor one-tailed adalah 1,96.
Pengujian hipotesis statistic dalam permodelan PLS yang digunakan dengan menggunakan
model bootstrapping.
85
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013:62. Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan Baitul Mal wat Tamwil BMT di Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016. Baitul Mal wat Tamwil BMT di
Kabupaten Banjarnegara berjumlah 23 BMT, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7 Baitul Mal wat Tamwil BMT
dari setiap kecamatan yang berbeda. Rincian Baitul Mal wat Tamwil BMT di Kabupaten Banjarnegara yang menjadi sampel dalam penelitian
dapat dilihat pada Tabel 3.1. Jumlah kuesioner yang dibagikan untuk Baitul Mal wat Tamwil
BMT di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 48 eksemplar. Sebanyak 48 100 kuesioner telah disebar di tujuh Baitul Mal wat Tamwil BMT di
Kabupaten Banjarnegara mulai tanggal 2 Mei 2016 sampai 17 Mei 2016. Jumlah kuesioner yang diisi dan dikembalikan sebanyak 45 93,75
kuesioner, dan yang tidak dikembalikan sebanyak 3 6,25 kuesioner. Terdapat 10 20,83 kuesioner yang pengisiannya tidak lengkap dan