4.5 Uji
Structural Equation Model SEM
Metode pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan Structural Equation Model SEM berbasis variance dengan
menggunakan SmartPLS 3.0. Berikut merupakan hasil pengujian Full Model SEM Algorithm pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Uji Full Model SEM PLS Algorithm
Sumber
: Output SmartPLS 3.0, 2016 gambar lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 10
Penelitian ini menggunakan 3 variabel endogen, 1 variabel eksogen, dan 27 indikator. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini
adalah indikator reflektif, sehingga arah hubungan kausalitas berasal dari konstruk menuju ke indikator.
4.6 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan meilhat nilai path coeffisient yang menunjukkan koefisen parameter dan nilai t-statistic. Signifikan parameter
yang diestimasi memberikan informasi mengenai hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian kemudian membandingkan nilai t-
statistic dengan nilai t-tabel. Jika T-statistic lebih tinggi dibandingkan nilai T-table, berarti hipotesis terdukung atau diterima. Dalam penelitian ini
untuk tingkat keyakinan 95 persen alpha 95 persen, maka nilai T-table untuk hipotesis satu ekor one-tailed adalah 1,96. Tabel 4.10 berikut
menyajikan hasil pengujian path coefficient dengan SmartPLS 3.0.
Tabel 4.10 Path Coefficient Mean, STDEV, T-Values, P Values
Original Sample O
Sample Mean
M Standard
Deviation STDEV
T Statistics |OSTDEV|
P Values
EKI - KK 0.395
0.486 0.180
2.188 0.029
EKI - KKR
0.543 0.608
0.096 5.673
0.000
EKI - KO
0.511 0.587
0.106 4.827
0.000
Sumber : Output SmartPLS 3.0, 2016 full model bootstrapping dapat dilihat
pada Lampiran 11
1.
Etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien untuk variabel etika kerja Islam terhadap
kepuasan kerja sebesar 0,395 dengan nilai t-statistic sebesar 2,188. Hal tersebut menunjukkan bahwa etika kerja islam berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja dikarenakan nilai t-statistic lebih besar dari 1,96. Selain itu, pengaruh variabel etika kerja Islam
terhadap kepuasan kerja adalah positif karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
H1 diterima karena etika kerja Islam memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
2. Etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap komitmen
organisasional
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien untuk variabel etika kerja Islam terhadap
komitmen organisasional sebesar 0,511 dengan nilai t-statistic sebesar 4,827. Hal tersebut menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh
signifikan terhadap komitmen organisasional dikarenakan nilai t- statistic lebih besar dari 1,96. Selain itu, pengaruh variabel etika kerja
Islam terhadap komitmen organisasional adalah positif karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa H2 diterima karena etika kerja Islam memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional.
3.
Etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil uji resampling bootstrapping diperoleh nilai parameter koefisien untuk variabel etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan sebesar 0,543 dengan nilai t-statistic sebesar 5,673. Hal tersebut menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan dikarenakan nilai t-statistic lebih besar dari 1,96. Selain itu, pengaruh variabel etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan adalah positif karena nilai parameter koefisien bernilai positif. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H3 diterima karena
etika kerja Islam memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.7 Pembahasan