34
BAB III PETA DISERTASI SECARA KUANTITAS
A. Ditinjau dari Tahun Kelulusan
Sesuai dengan data yang didapatkan oleh tim peneliti, Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah
meluluskan 813 doctor mulai tahun 1982 sampai 2011.
1
Namun, penelitian ini hanya difokuskan pada program doctor mulai tahun 2005 sampai 2010 yang
secara total berjumlah 454 doktoral. Dari 454 ini hanya ada 60 doktor yang mengfokuskan penelitiannya pada kajian al-
Qur’an.
2
Data disertasi yang ditemukan di perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta menunjukkan bahwa dari 167 disertasi
lulusan mulai 2005 sampai 2010 hanya ada 19 disertasi yang mengkhususkan kajiannya pada kajian al-
Qur’an.
3
Sedangkan disertasi pada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya mulai dari 2005
– 2010 berjumlah 80 disertasi dan yang mengkhususkan kajian al-
Qur’an hanya 4 disertasi.
4
Tim peneliti mengalami sedikit problem ketika mencari data di Surabaya. Kesulitan pertama, data disertasi yang terkumpul di perpustakaan
IAIN Sunan Ampel masih tercampur dengan disertasi-disertasi IAIN dan UIN lain sehingga tim peneliti harus memisahkannya satu persatu. Kesulitan
kedua, dari data yang masih tercampur tersebut peneliti hanya menemukan 4 disertasi. Jumlah yang sangat minim ini dikarenakan gedung perpustakaan
Surabaya merupakan gedung baru setelah mengalami perbaikan gedung. Jadi, sebagaimana petugas dan pimpinan perpustakaan jelaskan bahwa koleksi
1
Dikutip dari buku pedoman akademik SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2
Penghitungan data hanya berdasarkan pada data disertasi yang sudah dimasukkan ke dalam Buku Pedoman Akademik mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3
Penghitungan data hanya berdasarkan pada data disertasi Perpustakaan Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sudah dibukukan dalam buku Judul-judul Disertasi program Doktor
S3 tahun 1983 – 2011
4
Penghitungan data hanya berdasarkan pada data disertasi Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya yang sudah dibukukan.
35
disertasi yang ditampilkan secara fisik di perpustakaan IAIN Surabaya hanya mulai tahun 2007 inipun sangat minim, sedangkan disertasi yang dikeluarkan
sebelum 2007 sudah dipindahtempatkan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1 Jumlah Disertasi Berdasarkan Tahun Kelulusan
Tahun Lulus
Disertasi Jakarta Disertasi Yogyakarta
Disertasi Surabaya
Keseluruhan
Kajian Al-
Quran Keseluruhan
Kajian Al-
Quran Keseluruhan
Kajian Al-
Quran 2005
37 8
18 3
4 -
2006 39
6 17
1 3
- 2007
51 5
22 3
7 1
2008 182
20 48
5 11
1 2009
98 16
38 4
16 -
2010 47
5 24
3 39
2
Jumlah 454
60 167
19 80
4
Tabel di atas menggambarkan bahwa perkembangan disertasi kajian al- Qur’an UIN Jakarta, UIN Yoyakarta dan IAIN Surabaya mulai tahun 2005
sampai pada 2010 menunjukkan bahwa disertasi kajian al- Qur’an di UIN
Jakarta lebih banyak daripada yang lainnya. Hal ini karena hanya pascasarjana UIN Jakarta yang membuka konsentrasi khusus Tafsir Hadis. Lebih tepatnya
tahun …. ketika pimpinan direkturnya adalah guru besar tafsir hadis, Prof. Dr. Sayyid Agil Husein al-Munawwar. Pada saat itu pascasarjana UIN Jakarta
membuka beragama konsentrasi atau program studi sebagaimana pada strata
36
S1, antara lain konsentrasi tafsir hadis, bahasa Arab, dakwah, syariah, pendidikan, pemikiran Islam. Karena sejak awal pertama masuk mahasiswa
telah memiliki 1 bidang studi yang akan ditekuni maka penulisan disertasipun sesuai dengan konsentrasi tersebut. Dengan demikian, dari 15 orang dalam
sekelas program studi Tafsir Hadis maka ke 15 itu juga dipastikan disertasinya juga akan menekankan pada bidang tafsir ataupun hadis.
Berbeda dengan pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dan IAIN Sunan Ampel yang sejak pertama dibuka hanya memberikan konsentrasi secara
global yaitu Studi Islam Islamic Study. Dengan demikian tidak ada pendalaman khusus bidang materi. Dari 20 orang sekelas, misalnya, akan
menentukan disertasi dalam beragam kajian. Menurut analisa tim peneliti inilah salah satu yang menyebabkan kajian al-
Qur’an di pascasarjana UIN Yogyakarta dan IAIN Surabaya tidak sebanyak pascasarjana UIN Jakarta.
B. Ditinjau dari Tahun Angkatan