7 menginventarisasi disertasi pada masing-masing perguruan tinggi tersebut
yang mengkaji tentang al- Qur’an tematik, tokoh dan tawaran metodologi
penafsirannya, dan ulum al- Qur’an dari tahun 2005 hingga 2010.
b. Tim peneliti menelaah setiap disertasi dari ketiga perguruan tinggi
tersebut dan didapatkan bahwa disertasi yang membahas tentang al- Qur’an di SPs UIN Jakarta 454 disertasi, UIN Yogyakarta berjumlah 1
disertasi, dan IAIN Surabaya 4 disertasi.
c. Koding Disertasi. Tim peneliti memilah tiap-tiap disertasi dari ketiga
PTAI ini berdasarkan tema, topik, dan kategorisasi. Tema yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu tafsir dan ulum al-
Qur’an. Topik didasarkan pada kajian tokoh, tafsir maudhui; salah satu ilmu dalam ulum al-
Qur’an, seperti ilmu qira’at; dan sejarah. Sedangkan kategori didasarkan pada
kelompok kajian keislaman dilambangkan coding dengan “Is”,
keindonesiaan In, dan kemanusiaan Mn. d.
Tabulasi. Tim peneliti membuat tabulasi atau tabel sesuai dengan urutan tahun kelulusan penulisnya. Dalam tabel ini juga dipilah berdasarkan
tema, topik, dan kategorisasi kajian keislaman. Hal ini dilakukan untuk memudahkan tim peneliti dalam mengakses dan mengolah data.
e. Pemilihan sample. Tim peneliti melakukan model sampel sampling
mode dalam penelitian ini dikarenakan begitu banyaknya jumlah disertasi
yang telah diinventarisasi, terutama dari UIN Jakarta. Tim peneliti mengambil 10 dari tiap-tiap disertasi di ketiga perguruan tinggi tersebut
dengan ketentuan sebuah disertasi tersebut mewakili jenjang tahun, tema, topik, dan kategorisasi kajian yang diteliti dalam disertasi tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar tidak ada sampel yang sama dan pengulangan penelaahan terhadap disertasi yang diteliti.
2. Metode Analisa Data
Ada beberapa langkah yang ditempuh tim peneliti dalam menganalisis disertasi-disertasi tahun 2005-2010 dari UIN Jakarta, UIN Yogyakarta, dan
IAIN Surabaya, yakni sebagai berikut: 1.
Analisis isi.
8 Analisis isi adalah teknik penelitian khusus untuk melaksanakan
analisis tekstual. Analisis isi ini termasuk mereduksi teks menjadi unit-unit kalimat, ide, gambar, bab, dan sebagainya dan kemudian menerapkan skema
pengkodean pada unit-unit tersebut untuk membuat inferensi mengenai komunikasi dalam teks.
8
Analisis isi dapat juga dipahami dengan teknik untuk analisis tekstual yang mengharuskan peneliti untuk mengkodekan unit-unit menjadi kategori
yang pasti. Elemen kunci dalam analisi isi adalah pengkodean. Analisis isi dapat digunakan pada pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
9
Dalam penelitian ini, tim peneliti melakukan pengkodean terhadap tiap disertasi yang mengkaji al-
Qur’an dari SPs UIN Jakarta 60 disertasi, UIN Yogyakarta 19 disertasi dan IAIN Surabaya 4 disertasi. Tim peneliti
memilah tiap-tiap disertasi dari ketiga PTAI ini berdasarkan tema, topik, dan kategorisasi. Tema yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu tafsir dan ulum
al- Qur’an. Topik didasarkan pada kajian tokoh, tafsir maudhui; salah satu
ilmu dalam ulum al- Qur’an, seperti ilmu qira’at; dan sejarah. Sedangkan
kategori didasarkan pada kelompok kajian keislaman dilambangkan coding dengan “Is”, keindonesiaan In, dan kemanusiaan Mn.
Hasil dari analisis terhadap disertasi-disertasi tersebut dikategorisasi dan dikelompokkan mulai dari isu-isu yang diangkat, metode yang
diterapkan, hingga pada hasil penelitian atau kontribusi utama yang dihasilkan dari masing-masing disertasi. Selain untuk memudahkan
mengakses dan mengolah data, hal ini juga penting untuk mendapatkan temuan dari tiap-tiap disertasi hingga menghasilkan kesimpulan yang
menjawab permasalah yang dirumuskan tim peneliti dalam penelitian ini. 2.
Analisis wacana. Analisis wacana adalah suatu cara atau metode untuk mengkaji
wacana discourse yang terdapat atau terkandung di dalam pesan-pesan komunikasi baik secara tekstual maupun kontekstual. Analisis wacana
8
Richar West Lynn H. Turner, Introducing Communication Theory: Analysis and Application,
New York: McGraw-Hill, 2007, buku ini telah diterjemahkan oleh Maria Natalia dan Damayanti Maer dengan judul Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi Jakarta: Salemba
Humanika, 2008, h. 86.
9
West, Pengantar Teori Komunikasi, h. 86.
9 memungkinkan seseorang melihat bagaimana pesan-pesan diorganisasikan,
digunakan, dan dipahami. Di samping itu, analisis wacana juga dapat memungkinkan seseorang melacak variasi cara yang digunakan oleh penulis
atau pembicara dalam upaya mencapai tujuan atau maksud-maksud tertentu melalui pesan-pesan berisi wacana-wacana tertentu yang disampaikan.
10
Dalam penelitian ini, analisis wacana digunakan untuk melihat kemampuan seorang penulis disertasi dalam mengolah dan menjelaskan data,
serta temuan yang dihasilkan dari disertasinya berdasarkan pemahaman dan pembacaannya terhadap data yang ia miliki. Analisis wacana ini juga untuk
menunjukkan bahwa sebuah obyek karya penelitian disertasi tidaklah muncul dari dan dalam ruang hampa yang bebas dari berbagai kepentingan
sosial, ekonomi, politik, keilmuan dan lain-lain. Parameter yang digunakan tim peneliti untuk menilai hasil temuan
kesimpulan disertasi, yaitu: pertama, apakah penulis disertasi disertasi telah menjawab persoalan kekinian yang muncul dan beredar di masyarakat saat
disertasi tersebut ditulis. Kedua, Apa persoalan akademik yang ingin penulis disertasi selesaikan. Apakah lakuna yang ingin dia isi dalam perkembangan
ilmu. Ketiga, Apa metodologi yang ditulis dan bagaimana penerapannya dalam disertasi. Hasil analisis terhadap setiap disertasi berdasarkan parameter
di tatas inilah yang kemudian akan dipetakan. Setelah peta terdeskripsikan, maka akan diperjelas dengan kritik atau rekomendasi dari tim peneliti.
G. Kajian Riset Sebelumnya