PP RI No. 55 Tahun 2007 ditinjau Berdasarkan Bentuk Kebijakan

Wewenang dari Kepala Daerah atau Kepala Wilayah. Bentuk dari kebijakan ini, yaitu: Keputusan Kepala Daerah dan Instruksi Kepala Daerah, atau Keputusan Kepala Wilayah dan Instruksi Kepala Wilayah. 11 Peraturan Pemerintah dalam penjelasan di atas merupakan bagian dari kebijakan lingkup nasional dalam tingkat kebijakan umum. Kebijakan umum merupakan kebijakan yang ditetapkan presiden sebagai pelaksana UUD, TAP MPR, UU. Artinya, PP merupakan kebijakan turunan dari kebijakan yang di atasnya, seperti, UUD, TAP MPR, dan UU. Hal ini senada dengan penjelasan UU RI No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan berkaitan dengan hierarki kekuatan peraturan perundang-undangan, “Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat 1. ” 12 Ayat 1 yang dimaksud adalah pasal 7 ayat 1 yang telah disebutkan di atas. PP RI No. 55 Tahun 2007 sebagaimana penjelasan di atas, merupakan peraturan perundang-undangan sebagai kebijakan pelaksana atau turunan dari UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sebagaimana penjelasannya, “Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat 4, Pasal 30 ayat 5, dan Pasal 37 ayat 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan .” 13 PP sebagai penjelas kebijakan di atasnya, juga ditegaskan dalam UUD 1945, “Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.” 14 Lalu, dipertegas lagi dalam UU RI No. 12 Tahun 2011, “Materi muatan Peraturan Pemerintah berisi materi untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya. ” 15 11 Ibid., h. 10. 12 Pasal 7 ayat 2 UU RI No. 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan. 13 Klausul Menimbang PP RI No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. 14 BAB III Kekuasaan Pemerintahan Negara, Pasal 5 ayat 2 UUD 1945. 15 Pasal 12 UU RI No. 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

C. PP RI No. 55 Tahun 2007 ditinjau Berdasarkan Tujuan Kebijakan

Publik Tujuan dari kebijakan publik dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Men-distribusi sumberdaya negara kepada masyarakat, termasuk di dalamnya alokatif, realokatif, dan redistribusi, versus mengabsorbsi atau menyerap sumberdaya ke dalam negara. 2. Regulatif versus deregulatif. 3. Dinamisasi versus stabilisasi 4. Memperkuat negara versus memperkuat masyarakatpasar. 16 Tujuan kedua dari kebijakan publik adalah regulatif versus deregulatif. Regulatif adalah kebijakan yang bersifat mengatur dan membatasi, sedangkan deregulatif adalah kebijakan yang bersifat membebaskan. Tujuan ketiga dari kebijakan publik adalah dinamisasi versus stabilisasi. Dinamisasi adalah kebijakan yang bersifat menggerakkan sumberdaya nasion menuju kemajuan tertentu yang dikehendaki, sedangkan stabilisasi adalah kebijakan yang bersifat mengerem dinamika yang terlalu cepat agar tidak merusak sistem yang ada. Kebijakan dengan tujuan memperkuat negara adalah kebijakan yang mendorong lebih besar peran negara, sedangkan kebijakan dengan tujuan memperkuat publikpasar adalah kebijakan yang mendorong lebih besar peran publik daripada peran negara. 17 Rumusan PP RI No. 55 Tahun 2007 terkait dengan pendidikan keagamaan Islam memiliki lebih dari satu tujuan kebijakan publik. Tujuan tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Tujuan regulatif. PP RI No. 55 Tahun 2007 memiliki tujuan regulatif, yaitu membatasi dan mengatur bagaimana penyelenggaraan pendidikan keagamaan Islam. Rumusan regulatif tersebut terlihat dalam Pasal 14 ayat 1 s.d ayat 3. Pada pasal tersebut mengatur dan membatasi tentang bentuk pendidikan keagamaan Islam, yaitu terdiri dari pendidikan diniyah dan pesantren. Kemudian juga mengatur dan membatasi jalur apa saja yang dapat diselenggarakan oleh pendidikan diniyah dan pesantren. 16 Riant Nugroho, op.cit., h. 155. 17 Ibid., h. 154.