dan ayat 3 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah

terdiri dari empat jenjang, yaitu pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pasal untuk menjelaskan pendidikan anak usia dini tidak ada dalam PP RI No. 55 Tahun 2007. Sedangkan jenjang lainnya ada pasalnya. 1 Pendidikan Diniyah Dasar Pasal 16 ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan diniyah dasar terdiri dari dua, yaitu pendidikan diniyah dasar sederajat dengan SDMI, dan pendidikan diniyah menengah pertama sederajat SMPMTs. Pendidikan diniyah dasar terdiri dari enam tingkat, dan pendidikan diniyah menengah pertama terdiri dari tiga tingkat. Terkait dengan penamaan satuan pendidikan diniyah dasar diserahkan atau hak penyelenggara pendidikan bersangkutan, ketentuan ini termaktub pada Pasal 16 ayat 3. Pasal 17 ayat 1 menjelaskan syarat untuk mengikuti pendidikan diniyah dasar, yaitu usia peserta didik sekurang- kurangnya harus berusia tujuh tahun. Tetapi, jikalau daya tampung satuan pendidikan masih ada, maka peserta didik yang berusia enam tahun dapat diterima, hal ini disebutkan pada Pasal 17 ayat 2. Sedangkan syarat peserta didik untuk dapat diterima pada jenjang pendidikan diniyah menengah pertama harus memiliki ijazah pendidikan diniyah dasar, ketentuan ini termaktub pada Pasa 17 ayat 3. Berkaitan dengan kurikulum pendidikan diniyah dasar dijelaskan pada Pasal 18 ayat 1. Kurikulum pendidikan diniyah dasar selain ilmu-ilmu agama, wajib memasukkan muatan pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Kurikulum wajib tersebut adalah rangka menyelenggarakan program wajib belajar. 2 Pendidikan Diniyah Menengah Pasal 16 ayat 2 menjelaskan bahwa pendidikan diniyah menengah adalah pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan diniyah menengah atas sederajat MASMA yang terdiri dari tiga tingkat. Terkait untuk penamaan sama halnya dengan ketentuan untuk pendidikan diniyah dasar, yaitu diserahkan atau hak penyelenggara pendidikan bersangkutan. Mengenai persyaratan untuk dapat diterima sebagai peserta didik pada jenjang ini, peserta didik harus memiliki ijazah pendidikan diniyah menengah pertama atau yang sesderajat, ketentuan ini termaktub pada Pasal 17 ayat 4. Berkaitan dengan kurikulum pendidikan diniyah menengah atas dijelaskan pada Pasal 18 ayat 2. Kurikulum pendidikan diniyah menengah atas selain ada muatan ilmu-ilmu agama, juga wajib ada muatan pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan seni budaya. 3 Pendidikan Diniyah pada jenjang pendidikan tinggi Berkaitan dengan jenjang ini dijelaskan pada Pasal 20 ayat 1 s.d ayat 4. Pada ayat 1 dijelaskan bahwa pendidikan jenjang ini dapat menyelenggarakan akademik, vokasi, dan profesi berbentuk universitas, institut, atau sekolah tinggi. Terkait dengan penamaan tidak ada penjelasan. Kurikulum setiap program studi selain ilmu-ilmu agama, wajib ada memasukkan pendidikan kewarganegaraan dan bahasa Indonesia. Mata kuliah dalam kurikulumnya memiliki beban belajar dalam bentuk satuan kredit semester sks. Dalam penyelenggaraannya pendidikan jenjang ini harus berdasarkan standar nasional pendidikan. Pada pasal 19 ayat 1 mengatur mengenai Ujian Nasional untuk tingkat pendidikan diniyah dasar dan menengah dalam rangka untuk menentukan standar pecapaian kompetensi peserta didik atas ilmu- ilmu yang bersumber dari ajaran Islam. Kemudian, mengenai ketentuan lebih lanjut dari Ujian Nasional pendidikan diniyah dasar dan pendidikan diniyah menengah, serta ketentuan lebih lanjut tentang standar kompetensi ilmu-ilmu yang bersumber dari ajaran Islam, diatur dalam Peraturan Menteri Agama. b Jalur Nonformal Pasal 21 s.d Pasal 25 Pasal 21 ayat 1 s.d ayat 3 menjelaskan ketentuan umum pendidikan diniyah nonformal. Pada ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan diniyah nonformal diselenggarakan dalam bentuk pengajian kitab, Majelis Tak lim, Pendidikan Al Qur‟an, Diniyah Tidakmiliyah, atau bentuk lain yang sejenis. Selanjutnya, pada ayat 2 disebutkan bahwa pendidikan diniyah nonformal dapat diselenggarakan dalam bentuk satuan pendidikan. Dan pada ayat 3 disebutkan bahwa pendidikan diniyah formal yang berkembang menjadi satuan pendidikan harus atau wajib memperoleh izin dari kantor Departemen Agama KabupatenKota setelah memenuhi ketentuan tentang persyaratan pendirian satuan pendidikan. 1 Pengajian Kitab {Pasal 22 ayat 1 s.d ayat 3} Pengajiab kitab diselenggarakan dalam rangka untuk mendalami ajaran Islam danatau ahli ilmu agama Islam. Penyelenggaraannya dapat dilaksanakan berjenjang atau tidak berjenjang. Pengajian kitab ini dilaksanakan di pondok pesantren, masjid, mushalla, atau tempat lain yang memenuhi syarat. 2 Majelis Taklim {Pasal 23 ayat 1 s.d ayat 3} Pada pasal tersebut dijelaskan bahwa Majelis Taklim atau nama lain yang sejenis bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan akhlak mulia peserta didik serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta. Berkaitan dengan kurikulum Majelis Taklim dijelaskan bahwa kurikulumnya bersifat terbuka dengan mengacu pada pemahaman terhadap Al- Qur‟an dan Hadits sebagai dasar untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta akhlak mulia. Pelaksanaannya dapat