Reliabilitas Uji Normalitas Validitas, Realibilitas, dan Uji Normalitas

Tabel 3.6 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Skala Komunikasi Interpersonal No Aspek Indikator Item Jumlah Valid Gugur 1 Keterbukaan a. Kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi tentang dirinya 1 13, 19, 37 14 b. Kesediaan bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang 6, 9, 26, 23, 32, 31 c. Mengakui secara jujur perasaan dan pikiran serta mau bertanggung jawab 38, 41,46 35 2 Empati a. Mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain 27,36,44, 57 5, 7 12 b. Mampu memahami perasaan dan sikap oranglain 4, 14, 33,51,39 15 3 Sikap mendukung a. Mampu menyampaikan perasaan dan persepsi tanpa menilai 34, 20, 40,56 12 b. Kesediaan secara spontan untuk menciptakan suasana yang bersikapmendukung 24,30,45 60 c. Bersedia mendengar pandangan yang berbeda dan bersedia merubah posisi apabila keadaan mengharuskan - 8, 21 22, 49 4 Sikap positif a. Mampu menunjukan sikap positif terhadap orang yang diajak bicara b. Mampu mendukung orang secara baik dengan bersikap positif dalam berinteraksi 18,43,50, 53 2, 47 12 16, 25, 54 10, 29, 59 5 Kesetaraan a. Mampu menerima bahwa setiap pihak sama-sama bernilai dan berharga 12, 58, 42, 55 - 10 b. Memperlakukan semua orang sama dalam relasi komunikasi 3, 11,17, 28,52,48 - TOTAL 37 23 60

2. Reliabilitas

Realibilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran Azwar,2009. Pengukuran yang meempunyai reliabilitas tinggi yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yangmampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel Azwar,2009. Menurut Azwar 2011:4 konsep reliabilitas dalam arti reliablitas alat ukur erat berkitan dengan masalah eror pengukuran error of measurement, sedangkan konsep realibilitas dalam arti reliablitas hasil ukur alat berkaitan dengan error pegambilan sampel sampling erroryang mengacu pada konsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok individu yang berbeda. Untuk menghasilkan nilai reliabilitas Skala Keterampilan Komunikasi Cron bach’s Alpha.Menurut Azwar2007:76 adapun rumus koefisien reliabilitas Cron bach’s Alphaaadalah sebagai berikut: Keterangan rumus: dan : Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 : Varians skor skala Perhitungan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan kriteria Guilford, 1956 dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut: Tabel 3.7 Norma Kategori Reliability Statistics Guilford Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 - 1,00 Sangat tinggi 0,71 - 0,90 Tinggi 0,41 - 0,70 Cukup Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Skala Keterampilan Komunikasi Interpersonal Berdasarkan tabel perhitungan diatas jika ditinjau melalui norma kategorisasi Guiford pada tabel 3.7. Hasil uji reliabilitas statistik item-item dalam alat tes keterampilan komunikasi interpersonal 0,855 masuk dalam kualifikasi tinggi.

3. Uji Normalitas

Menurut Nurgiantoro dkk 2002:101 uji normalitas adalah salah satu bagian dari uji prasyarat analisis data, artinya sebelum melakukan analisis data yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya. Adapun tujuan dari normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Kriteria keputusan dalam uji normalitas pada SPSS adalah jika nilai signifikansi 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, bila nilai signifikan 0,05 maka data tersebut tidak normal. Setelah dilakukan uji normalitas menurut Kolmogorov-Smirnov data yang diperoleh peneliti teruji berdistribusi normal.Hasil uji normalitas divisualisasikan dalam tabel 3.9 sebagai berikut: 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,020 Sangat Rendah Cronbachs Alpha N of Items .855 37 Tabel 3.9 Tabel Uji Normalitas Skala Tingkat Komunikasi Interpersonal Tests of Normality kelompok Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. pretest .144 23 .200 .947 23 .251 posstet .105 23 .200 .948 23 .261 a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance. Pada tabel 3.9 hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa nilai signifikansi 0,200 0,05 dengan demikian sampel penelitian berasal dari populasi yang berditribusi normal. Jika tinjauan dari hasil normalitas Shapiro-Wilk menunjukan nilai signifikan 0,2610,05 hal ini pun berarti sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistrusi normal. F.Prosedur Tindakan Eksperimen 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan langkah awal yang dilakukan sebelum mengadakan penelitian antara lain: a. Menyusun proposal penelitian Menyusun proposal merupakan tahap awal sebelum melakukan penelitian. b. Menentukan lokasi penelitian Pada penelitian ini ditetapkan lokasi penelitian di SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta. c. Survei dan observasi awal Survei dan observasi tempat penelitian dilakukan sebelum mengurus perijinan penelitian. d. Membuat instrument penelitian Penelitian ini instrumen yang disusun berupa Checklist yang sesuaiuntuk mengungkap perilaku yang mencerminkan tingkat keterampilan komunikasi interpersonal siswa. e. Mengurus surat ijin penelitian Dalam mengurus surat ijin penelitian, langkah- langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1 Mengajukan surat izin penelitian kepada dekan kajur ilmu pendidikan. 2 Surat izin harus ditandangani oleh dekan Fakultas dan, 3 Kemudian surat diserahkan ke lembaga yang dipilih sebagai tempat penelitian. 2. Tahap pelaksanaan penelitian a. Mengadakan pretest Pemberian pretest adalah untuk mengetahui penguasaaan dan pemahaman konsep siswa sebelum mengikuti bimbingan treatmen.Selanjutnya setelah pemberian pretest dilakukan dan mendapatkan datanya, data tersebut dilihat skor item yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memiliki skor item terendah untuk nantinya akan dipakai peneliti dalam pemilihan topik bimbingan. 1 Memberikan perlakuan dalam penelitianKegiatan yang dilakukan dalam pemberian perlakuan pada penelitian sebagai berikut: a Kegiatan awal Sebelum diberikan perlakuan treatmen, terlebih dahulu peneliti menjelaskan dan memberikan pengarahan tentang cara melaksanakan teknik sosiodrama. Pemberian perlakuan dilakukan selama satu hari.Setiap topik diberikan waktu selama 120 menit dan diselingi dengan permainan ice breaking. Hal ini dilakukan untuk menghindari supaya anak tidak mudah jenuh dalam melaksanakan teknik sosiodrama. b Kegiatan inti Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahapan, antara lain: 1 sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu peneliti memberikan pemahaman, aturan, alur dan cara melaksanakan sosiodrama yang akan dilakukan serta diberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi bersama kelompok terlebih dahulu sebelum memerankan drama , 2 drama yang dijalankan oleh siswa tetap dipantau oleh peneliti, dan setiap kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang memerankan drama di depan kelas diadakan sesi tanya jawab atau sharing mengenai drama yang diperankan berkaitan dengan indikator dari keterampilan interpersonal 3 setelah semua kelompok sudah memerankan dramanya peneliti memberikan materi mengenai keterampilan interpersonal dan menyimpulkan mengenai bimbingan yang telah dilaksanakan. c Kegiatan penutup Salah satu siswa diminta untuk berdoa pulang.Untuk selanjutnya peneliti menganalisis hasil perlakuan dan observasi saat perlakuan berjalan. 3. Mengadakan posttest Posttest diberikan kepada subjek yang diberikan bimbingan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan yang dialami oleh subjek sesudah diberikan perlakuan dalam hal ini adalah perubahan keterampilan interpersonal subjek. G.Teknik Analisis Data Sugiyono 2010:207 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab masalah. Berikut rincian teknis analisis data dalam penelitian ini: 1. Guna menganalisis rumusan pertama, peneliti menggunakan teknik analisis deskritif dengan kategorisasi distribusi normal.Tujuan dari kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok- kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2014:147. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel 3.9 sebagai berikut. Tabel 3.10 Tabel Norma Kategorisasi NormaKriteria Skor Kategori +1,8 σ μ Sangat Tinggi +0,8 σ μ ≤ +1,8 σ Tinggi - 0,8 σ μ ≤ 0,8 σ Sedang - 1,8 σ μ ≤ -0,8 σ Rendah μ ≤ -1,8 σ Sangat Rendah Keterangan: Skor maksimum teoritik :Skor tertinggi yang di peroleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik :Skor terendah yang diperoleh subjek peneliti menurut perhitungan skala. Standar deviasi σsd :Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran. Mean teoritik μ :Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum. Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendah tingkat komunikasi interpersonal dengan jumlah 37 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagaiberikut: Skor maksimum teoritik : 4 x 37 = 148 Skor minimum teoritik : 1 x 37 = 37 Luas jarak : 148 – 37 = 111 Standardeviasiσsd : 111 : 6 = 18,5 Mean teoritik μ : 148 + 37 : 2 = 92,5 Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat komunikasi interpersonal siswai kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 20162017 sebagaiberikut: Tabel 3.11 Norma Kategorisasi Tingkat Komunikasi Interpersonal Siswai Kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis Tahun Ajaran 20162017 NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8 σ μ 125,8 Sangat Tinggi +0,6 σ μ ≤ +1,8σ 103,6 - 125,8 Tinggi -0,6 σ μ ≤ 0,6σ 81,4 -103,6 Sedang - 1,8 σ μ ≤ -0,6σ 59.2 – 81,4 Rendah μ ≤ -1,8 σ 59,2 Sangat Rendah 2. Guna melihat efektifitas layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan teknik sosiodrama untuk meningkatkan komunikasi interpersonal sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan digunakan teknik analisis Uji Wilcoxon Signed Rank Test.Uji Wilcoxon Signed Rank Testmerupakan uji non parametris yang berguna untuk mengukur signifikansi perbedaan antara dua kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi berdistribusi tidak normal Guilford, 1956. Uji ini juga dikenal sebagai bertanda yang dapat digunakan apabila tidak memenuhi asumsi normalitas. Berikut adalah rumus untuk menghitung Uji Wilcoxon. Keterangan: N : Jumlah data T : Jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif atau positif Kriteria pengujian H diterima dan H 1 ditolak apabila nilai probabilitas 0,05 H ditolak dan H 1 diterima apabila nilai probabilitas 0,05 Uji Wilcoxon dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Tingkat Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa

Kelas VII.2 Di Sekolah SMP Taman Dewasa JetisYogyakarta Tahun Ajaran 20162017 Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Layanan Bimbingan Klasikal Menggunakan Teknik Sosiodrama. Berdasarkan perolehan data penelitian gambaran tingkat keterampilan komunikasi interpersonal siswa kelas VII.2 SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta sebelum dan sesudah perlakuan divisualisasikan dalam tabel dan grafik di bawah ini. Tabel 4.1Distribusi Skor Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII.2 Di Sekolah SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 20162017 Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Layanan Bimbingan Klasikal Menggunakan Teknik Sosiodrama Rentang Skor Kategori Pre-test Post-test F F 125,8 Sangat tinggi 2 8,70 4 17,39 103,6 - 125,8 Tinggi 12 52,17 14 60,87 81,4 – 103,6 Sedang 9 39,13 5 21,74 59,2 – 81,4 Rendah 59,2 Sangat rendah