Pengertian Bimbingan Klasikal Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal

f. Bahasa badan Komunikasi tidakhanya dikirim atau terkirim melalui kata-kata yang diucapkan, badan juga merupakan medium komunikasi yang kadang sangat efektif kadang pula dapat samar. Akan tetapi dalam hubungan antara orang dalam sebuah lingkungan kerja tubuh dapat ditafsirkan secara umum sebagai bahasa atau pernyataan.

B. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Bimbingan Klasikal

Makhrifah Nuryono, 2014:1 mengemukakan bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa oleh guru bimbingan konseling Guru BK atau konselor kepada sejumlah siswa dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas. Kebutuhan dan masalah yang bersifat umum, dihadapi oleh seluruh atau sebagian besar siswa, dan tidak selalu bersifat pribadi, dapat dibantu dengan layanan bantuan secara klasikal atau kelompok besar yang biasanya bersifat informatif, sehingga dapat segera diberikan oleh konselor atau guru BK Sukmadinata, 2007:116 118. Winkel dan Hastuti 2004 menjelaskan bimbingan klasikal merupakan istilah yang khusus digunakan di institusi pendidikan sekolah dan menunjuk pada sejumlah siswa yang dikumpulkan bersama untuk kegiatan bimbingan. Pengertian lain menyebutkan bahwa bimbingan klasikal adalah bimbingan yang berorientasi pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kelompok siswa dalam jumlah yang cukup besar antara 30-40 orang siswa satu kelas. Bimbingan klasikal dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan siswa di kelas.Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian bimbingan klasikal adalah kegiatan bimbingan yang diberikan untuk membantu siswa yang memiliki kebutuhan serta masalah yang bersifat umum, dihadapai oleh seluruh atau sebagian besar siswa dalam satuan kelas.

2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal

Menurut Makhrifah dan Nuryono, 2014:2 strategi layanan bimbingan klasikal sebagai salah satu strategi dalam pelayanan bimbingan dan konseling memiliki tujuan untuk meluncurkan aktivitas-aktivitas pelayanan yang mengembangkan potensi siswa atau mencapai tugas perkembangannya sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan. Suciati 2005 mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal diklasifikasi dalam beberapa tujuan sebagai berikut: a. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitifberorientasi pada kemampuan berfikir mencakup kemampuan intelektual sederhana yakni mengingat sampai kemampuan memcahkan masalah. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif padatingkatan paling rendah meliputi:pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis dan evaluasi. b. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif berorientasi dengan perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap yang menunjukan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif dari tingkatan paling rendah meliputi: penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, pembentukan organisasi sistem nilai dan pembentukan pola hidup. c. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor berorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dnegan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot. Secara hirarkis bimbingan klasikal pada aspek timgkatan psikomotor dari tingkatan paling rendah meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.

C. Teknik Sosiodrama