dapat melatih dan memiliki kemampuan kerjasama, komunikatif, dan menginterprestasikan suatu kejadian melalui interaksi antar anggota
kelompok yang akan menimbulkan rasa saling percaya untuk mengungkapkan masalah.
Teknik sosiodrama
dimaksudkan untuk
mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri siswa dalam
membuat rencana dan keputusan yang tepat.Pada teknik sosiodrama, siswa juga diharapkan memperoleh suatu dorongan atau kekuatan
untuk menjaga hubungan interaksi dengan sesama hubungan interpersonal, dimaksudkan agar siswa mampu belajar menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan sekitar, lingkungan yang dimaksud meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat Natawijaya,
R. 1987: 33.Teknik sosiodrama dijadikan alat untuk mengatasi siswa yang memiliki kemampuan interaksi sosial yang rendah, dikarenakan
teknik sosiodrama memiliki kelebihan yaitu dapat membantu siswa dalam memahami seluk-konflik-konflik sosial Romlah, T. 2001:
104.
D. Hakikat Remaja sebagai Pelajar SMP
1. Pengertian Remaja sebagai Pelajar
Remaja berasal dari kata Latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang
lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental emosional sosial dan fisik Hurlock,1992:206. Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon
dalam Hurlock 1992: 207 masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa
dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja ditandai dengan a berkembangnya sikap dependen
kepada orang tua kearah independen b minat seksualitas dan c kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai-
nilai etika, dan isu-isu moral Salzaman dan pikunas, 1976 Yusuf 2010.
Erikson Yusuf
,2010 berpendapat
bahwa remaja
kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai- nilai etika, dan isu-isu moral. Erikson Yusuf,2010 berpendapat bahwa
remaja merupakan masa berkembangnya identity. Erikson memandang pengalaman hidup saat remaja diharapkan mampu mempersiapkan
dirinya untuk masa depan, dan mampu menjawab siapa dirinya. Jika remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja
akan kehilangan arah,dan berdampak remaja mungkin akan mengembangkan perilaku yang menyimpang.
2. Ciri-ciri Remaja
Awal masa remjaa berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun sampai tujuh belas tahun dan akhir masa remaja dari usia enam belas
tahun sampai delapan belas tahun yaitu usia matang secara hukum. Masa remaja mempunyai cirri-ciri tertentu yang membedakannya
dengan periode sebelum dan sesudahnya.Ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut Hurlock,1980:
a. Periode penting
Usia remaja merupakan masa yang penuh dengan kejadian penting yang menyangaakut mengenai pertumbuhan dan
perkembangan rohnai maupun jasmani. b. Periode peralihan
Usia remaja merupakan peralihan dari masa kanan-kanak menuju masa remaja.
c. Periode perubahan Perubahan pada emosi peerubahan tubuh, minat dan peran,
perubahan pada nilai-nilai yang dianut serta keinginan akan kebebasan.
d. Masa mencari identitas Remaja mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian ,
berbicara dan berperilaku yang sama dengan kelompoknya..
3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja sebagai Pelajar
Tugas-tugas perkembangan yang harus disesuaikan individu pada masa remaja adalah Hurlock 1991:
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
b. Mencapai peran sosial pria dan wanita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
d. Mencapai kemandirian emosional dan orangtua serta orang-orang dewasa lainnya
e. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
f. Mempersiapkan karir ekonomi g. Mempersiapakan perkawinan dan keluarga
h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini adalah penelitian yang dilakukan oleh:
1. Penelitian Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal
Pratiwi 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “ Penelitian Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal
Pada Kelas VII F di SMP Kemlagi Mojokerto, dilihat dari hasilnya diketahui hasil mean pre-test 99,883 dan mean post test 119,7835
dengan demikian selisih nilai mean sebesar 38,875. Dapat disimpulkan bahwa pemberian bimbingan dengan teknik sosiodrama dapat
meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI