padatingkatan paling rendah meliputi:pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis dan evaluasi.
b. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif berorientasi dengan perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap yang menunjukan
penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif dari tingkatan paling rendah
meliputi: penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, pembentukan organisasi sistem nilai dan pembentukan pola hidup.
c. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor berorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dnegan anggota
tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot. Secara hirarkis bimbingan klasikal pada aspek timgkatan
psikomotor dari tingkatan paling rendah meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks,
penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.
C. Teknik Sosiodrama
1. Pengertian teknik Sosiodrama
Sosiodrama adalah teknik pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena
sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter,
dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta
mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya Depdiknas 2012 Abdullah 2013. Sociodrama is a learning method that creates
depp understanding of the social systems that shape us individually and collectively Brown, 2005.Artinya sosiodrama adalah metode
belajar yang menciptakan pemahaman yang mendalam mengenai sistem sosial yang membentuk kita secara individu dan kolektif.
Menurut Winkel 2004 sosiodrama merupakan dramatisasi dari berbagai persoalan yang sering dialami dalam pergaulan sosial.
Metode sosiodrama merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa masalah hubungan sosial tersebut
didramatisasikan oleh siswa dibawah pimpinan guru. Dari penjelasan tentang sosiodrama diatas dapat disimpulkan bahwa sosiodrama adalah
kegiatan bermain peran yang didalamnya mengulas mengenai masalah yang biasa terjadi dalam hubungan sosial.Dalam kegiatan sosiodrama,
beberapa siswa memerankan tokoh yang terdapat di skenario dan yang lainnya mengamati dan menganalisis interaksi antara pemeran.
Pada masa sekarang ini istilah metode selalu dihubungkan dengan masalah pendidikan yang bertujuan mengubah tingkah laku
siswa, serta dapat memotivasi siswa supaya dapat berbuat dengan tujuan pendidikan. Metode sosiodrama dalam aplikasinya melibatkan
siswa untuk memainkan peranan sesuai dengan tokohdan di dalam memerankan peranan siswa tidak perlu menghafal nasakah,
mempersiapkan diri, dan sebagainya. Pemain hanya berpegangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
judul dan garis besar skenarionya.Mereka di bawa ke dalam peristiwa seperti yang pernah terjadi dan mereka belajar untuk memahami dan
menghayati setiap kisah agar dapat mengaplikasikan kemudian. Menurut Abdullah 2013:108, keunggulan sosiodrama sebagai
berikut: a. Menumbuhkan rasa empati dan memperkaya siswa dalam berbagai
pengalaman situasi sosialisasi yang bersifat problematik.
b. Memperkaya pengetahuan dan pengalaman semua siswa mengenai
cara menghafal dan memecahkan suatu masalah.
c. Dengan bermain peran siswaa memperoleh kesempatan untuk belajar mengekspresikan penghayatan mereka mengenai suatu
problema sosial.
d. Memupuk keberanian siswa untuk tampil di depan umum tanpa
kehilangan keseimbangan pribadi.
e. Merupakan suatu hiburan bagi siswa dengan melakukanmelihat
permainan peran. 2.
Tujuan Sosiodrama
Menurut Azwan dan Djamarah 2010, tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama antara lain:
a. Agar individu dapat menghayati dan menghargai perasaan orang
lain. b. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab.
c. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi
kelompok secara spontan. d. Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.
3. Manfaat Sosiodrama