11
D. Radikal bebas
Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil mempunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangan, untuk
memperoleh pasangan elektron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan. Senyawa radikal bebas timbul akibat berbagai proses kimia kompleks dalam
tubuh, berupa hasil sampingan dari proses oksidasi atau pembakaran sel yang berlangsung pada waktu bernafas, metabolisme sel, olahraga yang berlebihan,
peradangan atau ketika tubuh terpapar polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pencemar, dan radiasi matahari atau radiasi kosmis.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu substansi penting yaitu antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas tersebut sehingga tidak dapat menginduksi suatu
penyakit Kikuzaki, 2002 cit. Maulida dan Zulkarnaen, 2010. Oxigen free radicals
atau lebih umum dikenal sebagai Reactive Oxigen Species ROS
, serta Reactive Nitrogen Species RNS, adalah produk dari metabolisme sel normal. ROS dan RNS juga diakui memainkan peran ganda baik
yang memberikan manfaat dan juga bisa merusak bagi sistem kehidupan. Efek menguntungkan dari ROS terjadi pada konsentrasi rendah sedang, misalnya
dalam pertahanan terhadap agen infeksi dan fungsi dari sejumlah sistem sinyal seluler. Efek berbahaya dari radikal bebas menyebabkan potensi kerusakan
biologis yang disebut oxidative stress dan nitrosative stress. Hal ini terjadi dalam sistem biologi bila produksi yang berlebihan dari ROS RNS. Kelebihan ROS
dapat merusak jaringan lipid, protein, atau DNA seluler sehingga menghambat fungsi normal mereka Valko et al., 2006.
12
Adanya elektron yang tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat elektron
molekul yang berada di sekitarnya. Radikal bebas tersebut dapat mengoksidasi asam nukleat, protein, lemak, bahkan DNA sel dan menginisiasi timbulnya
penyakit degeneratif Leong dan Shui, 2002.
E. Metode DPPH