Pembuatan fraksi etil asetat Pembuatan larutan pembanding, DPPH dan uji

28

3. Preparasi Sampel

a. Ekstraksi sampel Daun benalu kemiri yang telah menjadi serbuk ditimbang sebanyak 30,0 g dan dimasukkan ke dalam bejana maserasi ukuran 300 ml , ditambah dengan 100 ml etanol 70 sampai terendam sempurna dan dicampur homogen. Campuran dimaserasi pada suhu ruangan selama tiga hari dengan alat shaker. Filtrat diperoleh melalui penyaringan menggunakan kertas saring kasar dengan bantuan corong Buchner dan pompa vakum. Ampas penyaringan diremaserasi dengan 100 ml etanol 70 kembali selama dua hari. Kemudian filtrat yang didapat dicampur dengan filtrat terdahulu. Keseluruhan filtrat diuapkan pelarutnya dengan vacuum rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental etanol daun benalu kemiri. Selanjutnya ekstrak kental di letakkan di atas waterbath hingga bobot tetap.

4. Pembuatan fraksi etil asetat

Ekstrak etanol daun benalu kemiri dilarutkan dalam 300 ml air hangat dan dilakukan ekstraksi cair-cair menggunakan washbensin dengan perbandingan larutan ekstrak : wash bensin 1:1 vv, diamkan hingga terpisah sempurna. Fase air akan berada dibawah sedangkan fase wash bensin akan berada diatas. Dari hasil ekstrasi tadi diperoleh dua fraksi yaitu air dan wash bensin. Fraksi yang diambil yaitu fraksi air untuk kemudian diekstraksi dengan menggunakan etil asetat p.a 1:1 vv, sehingga didapatkan fraksi air dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 fraksi etil asetat. Ambil fraksi etil asetat. Kemudian fraksi etil asetat diuapkan pelarutnya dengan vacuum rotary evaporator dan selanjutnya diletakkan diatas waterbath hingga bobot tetap. Fraksi yang didapat disimpan didalam desikator hingga digunakan untuk analisis lebih lanjut.

5. Pembuatan larutan pembanding, DPPH dan uji

a. Pembuatan larutan uji 1. Larutan uji untuk penentuan kandungan fenolik total Sebanyak 10,0 mg fraksi etil asetat ditimbang, lalu dilarutkan dengan 10,0 mL metanol p.a sehingga diperoleh konsentrasi sebesar 1000,0 µgmL. Kemudian sebanyak 1,0 mL larutan tersebut dilarutkan dengan 10,0 mL metanol p.a sehingga diperoleh konsentrasi larutan uji sebesar 100,0 µgmL. 2. Larutan uji untuk aktivitas antioksidan Sebanyak 10,0 mg fraksi etil asetat ditimbang dan dilarutkan dengan metanol p.a sampai 10,0 mL sebagai larutan stok. Kemudian dibuat larutan intermediet, sebanyak 1,0 mL stok larutan uji dan dilarutkan dengan metanol p.a sampai 10,0 mL, sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi sebesar 100,0 gmL. Sebanyak 0,75; 1,0; 1,25; 1,5; 1,75 mL larutan tersebut, kemudian dilarutkan dengan metanol p.a sampai 10,0 mL, sehingga diperoleh konsentrasi larutan uji sebesar 7,5; 10,0; 12,5; 15,0; 17,5 g mL. 30 3. Pembuatan larutan baku asam galat Sebanyak 10,0 mg asam galat ditimbang, lalu dilarutkan dengan 10,0 mL akuades : metanol p.a 1:1 sehingga diperoleh konsentrasi larutan asam galat sebesar 1000,0 µ gmL. Sebanyak 0,5; 0,75; 1,0; 1,25 dan 1,5 mL larutan tersebut, kemudian dilarutkan dengan akuades : metanol p.a 1:1 sampai 10,0 mL, sehingga diperoleh konsentrasi larutan baku asam galat 50; 75; 100; 125; dan 150 µgmL. b. Pembuatan larutan DPPH Sebanyak 0,0158 g DPPH dilarutkan dengan metanol p.a sampai 100 mL sehingga diperoleh larutan DPPH dengan konsentrasi 0,4 mM. Larutan tersebut ditutup dengan alumunium foil dan harus selalu dibuat baru. c. Pembuatan larutan stok dan intermediet kuersetin Sebanyak 10,0 mg kuersetin dilarutkan dengan metanol p.a sampai 10,0 mL sebagai larutan stok. Kemudian dibuat larutan intermediet, sebanyak 1,0 mL larutan stok kuersetin dan dilarutkan dengan metanol p.a sampai 10,0 mL sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi sebesar 100,0 gmL. Sebanyak 0,5; 0,75; 1,0; 1,25; 1,5 mL larutan kuersetin konsentrasi 100,0 gmL, kemudian dilarutkan dengan metanol p.a sampai 10,0 mL sehingga diperoleh konsentrasi larutan pembanding kuersetin sebesar 5,0; 7,5; 10,0 12,5; dan 15,0 gmL. 31

6. Uji Pendahuluan

Dokumen yang terkait

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji aktivitas antioksidan dan menggunakan metode radikal DPPH (1,1 Difenil 2-Pikrilhidrazil) dan penetapan kadar fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu scurrula ferruginea (Jack) danser pada tanaman tabebuia aurea (Manso) Benth. and H

2 8 100

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali (Vitis vinifera L.).

0 0 11

Uji daya antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck).

0 3 96

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil 2 Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli

1 2 112

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 difenil 2 pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali

0 2 9

Uji Aktivitas Antioksidan Hasil Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Kemiri (Aleurites moluccana (L.)Willd.) dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 81

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba seledri (Apium graveolens L.) - USD Repository

0 0 106

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1- DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOLIK BAWANG DAUN ( Allium fistulosum L.)

0 0 107