Legitimacy Theory TINJAUAN PUSTAKA
Council for Sustainable Development 2002 mendefinisikan CSR sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi terhadap pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan, bekerja dengan karyawan, keluarga mereka, masyarakat setempat dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kualitas hidup mereka. Secara umum, CSR ini berbicara tentang hubungan antara
perusahaan dengan stakeholder. Untuk menjalin hubungan baik dengan stakeholder, perusahaan harus memperhatikan keinginan semua
stakeholder, seperti pemenuhan ketentuan hukum, etika, kepedulian terhadap lingkungan, kepedulian terhadap masyarakat, dan kegiatan lain
yang menarik perhatian stakeholder. Negara – negara maju sangat memperhatikan isu mengenai lingkungan dan sosial seperti Hak Asasi
Manusia HAM, pendidikan, tenaga kerja, efek rumah kaca, perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, hujan asam, limbah bahan berbahaya dan
beracun, pembalakan liar, pencemaran air, dan udara, serta rusaknya keanekaragaman hayati di dunia Angela, 2015.
CSR secara eksplisit berarti menunjukkan bahwa perusahaan melakukan bisnis dengan cara yang etis untuk kepentingan masyarakat
luas juga dengan kata lain CSR adalah tentang kewajiban organisasi untuk semua stakeholder. Empat dimensi CSR menurut Mardikanto
2014 adalah sebagai berikut: 1. Tanggung jawab ekonomi, untuk keuntungan bagi pemilik.
2. Tanggung jawab hukum, untuk mematuhi hukum, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tanggung jawab etis, yang tidak hanya mencari keuntungan, tetapi melakukan apa yang benar, wajar, dan adil.
4. Tanggung jawab filantropis, untu meningkatkan kesejahteraan manusia dan berniat baik.
Program CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan dapat diungkapkan didalamlaporan baik dalam Annual Report, Sustainibility
Repot, maupun Corporate Social Responsibility Rport.