Pengukuran Variabel Deskripsi Populasi Sasaran destinated population 1. Populasi Sasaran

Lanjutan ITEM Skor EN 21 Total air yang dibuang berdasar kualitas dan tujuan 1 EN 22 Total berat dari limbah yang diklasifikasikan berdasarkan jenis dan metode pembuangan. 1 EN 23 Total biaya dan jumlah yang tumpah 1 EN 24 Berat dari limbah yang ditransportasikan, di inport, dieksport atau diolah yang diklasifikasikan berbahaya berdasarkan Basel Convention Amex I,II,III, dan VIII, dan persentase limbah yang dikapal kan secara international. 1 EN 25 Identitas, ukuran, status yang dilindungi dan nilai keaneka ragaman hayati yang terkandung didalam air dan habitat yang ada disekitarnya secara signifikan terkena dampak akibat adanya laporan mengenai kebocoran dan pemborosan air yang dilakukan perusahaan 1 Produk dan Jasa EN 26 Inisaitif untuk mengurangi dampak buruk pada lingkungan yang diakibatkan oleh produk dan jasa dan memperluas dampak dari inisiatif ini. 1 EN 27 Persentase dari produk yang terjual dan materi kemasan dikembalikan berdasarkan katagori. 1 Kesusaian EN 28 Nilai moneter dari denda dan jumlah biaya sanksi- sanksi akibat adanya pelanggaran terhadap peraturan dan hukum lingkungan hidup. 1 Transport EN 29 Damapak signifikan terhadap lingkungan yang diakibatkan adanya transportasi, benda lain dan materi yang digunakan perusahaan dalam operasinya mengirim para pegawainya. Keselarasan EN 30 Jumlah biaya untuk perlindungan lingkungan dan investasi berdasakan jenis kegiatan. 1 Indikator Praktek Tenaga Kerja dan Kinerja yang Layak LA 1 Komposisi tenaga kerja berdasakan tipe pekerjaan, kontrak kerja dan lokasi 1 LA 2 Jumlah total rata-rata turnover tenaga kerja berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, dan area. 1 LA 3 Benefit yang diberikan kepada pegawai tetap 1 LA 15 Tarif kembali bekerja dan retensi setelah cuti parental 1 Hubungan Tenaga KerjaManajemen LA 4 Persentase pegawai yang dijamin oleh ketetapan hasil negosiasi yang dibuat secara kolektif 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lanjutan ITEM Skor LA 5 Batas waktu minimum pemberitahuan yang terkait mengenai perubahan kebijakan operasional, termasuk mengenai apakah hal tersebut akan tercantum dalam perjanjian bersama 1 Keselamatan dan Keselamatan Kerja LA 6 Persentase total pegawai yang ada dalam struktur formal manjemen, yaitu komite keselamatan dan kesehatan kerja yang membantu yang mengawasi dan memberi arahan dalam program keselamatan dan kesehatan kerja. 1 LA 7 Tingkat dan jumlah kecelakaan, jumlah hari hilang, dan tingkat absensi yang ada berdasakan area. 1 LA 8 Program pendidikan, pelatihan, pembimbingan, pencegahan, dan pengendalian resiko diadakan untuk membantu pegawai, keluarga mereka dan lingkungan sekitar dalam menanggulangi penyakit serius. 1 LA 9 Hal-hal mengenai keselamtan dan kesehatan kerja tercantum secara formal dan tertulis dalam sebuah perjanjian bersa serikat pekerja Pendidikan dan Pelatihan LA 10 Jumlah waktu rata-rata untuk pelatihan setiap tahunnya, setiap pegawai berdasarkan katagori pegawai 1 LA 11 Program keterampilan manajemen dan pendidikan jangka panjang yang mendukung kecakapan para pegawai dan memmbantu mereka untuk terus berkarya. LA 12 Persentase para pegawai yang menerima penilaian pegawai atas peforma dan perkembangan mereka secara berkala. 1 Keanekaragaman dan Kesempatan yang Sama LA 13 Komposisi badan tata kelola dan penjabaran pegawai berdasarkan katagori, jenis kelamin, usia, kelompok minoritas dan indikasi keanekargaman lainnya. 1 LA 14 Perbandingan upah standar antara pria dan wanita berdasarkan katagori pegawai. 1 INDIKATOR KINERJA HAK ASASI MANUSIA Praktik Investasi dan Pengadaan HR 1 Persentase dan total jumlah perjanjian investasi yang ada dan mencakup pasal mengenai hak asai manussia atau telah melalui evaluasi mengenai hak asasi manusia. HR 2 Persentase dari mitra kerja dan pemasok yang telah melalui proses seleksi berdasarkan prinsip-prinsip HAM yang telah dijalankan 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lanjutan ITEM Skor HR 3 Total jumlah waktu pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur yang terkait dengan aspek HAM yang berhubungan dengan prosedur kerja, termasuk persentase pegawai yang dilatih. Non-Diskriminasi HR 4 Total jumlah kasus diskriminasi dan langkah penyelesaian masalah yang diambil Kebebasan Berserikat dan Daya Tawar Kelompok HR 5 Prosedur kerja yang teridentifikasi dimana hak untuk melatih kebebsan berserikat dan perundinagn bersama menjadi berisiko dan langkah yang dimbil untuk mendukung hak kebebasan berserikat tersebut. 1 Tenaga Kerja Anak HR 6 Prosedur kerja yang teridentifikasi memiliki resiko akan adanya pekerja anak dan langkah yang diambl untuk menghapuskan pekerja anak 1 Pegawai Tetap dan Kontrak HR 7 Prosedur kerja yang teridentifikasi memiliki resiko akan adanya pegawai tetapdan kontrak, dan langkah yang diambil untuk menghapuskan pegawai tetap. Praktik Keselamatan HR 8 Persentase petugas keamanan yang dilatih sesuai dengan kebijakan atau prosedur perusahaan yang terkait dengan aspek HAM dan prosedur kerja. Hak Masyarakat Adat HR 9 Total jumlah kasus pelanggaran yang berkaitan dengan hak masyarakat adat dan langkah yang diambil. Penilaian HR 10 Persentase jumlah dan operasi yang telah digunakan untuk mengulas atau menilai Hak Asasi Manusia Remediasi HR 11 Jumlah dari keluhan berhubungan dengan Hak Asasi Manusia diajukan, dialamatkan, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan normal INDIKATOR KINERJA KEMASYARAKATAN Kemasyarakatan SO 1 Sifat, cakupan, dan keefektifan atas program dan kegiatan apapun yang menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, termasuk saatmemasuki wilayah operasi, selama beroperasi dan paska operasi. 1 SO 9 Operasi dengan potensi signifikan atau dampak negatif pada masyarakat lokal. SO 10 Pencegahan dan mitigasi tindakan yang diterapkan di operasi dengan potensi signifikan atau dampak negatif pada masyarakat lokal. Lanjutan ITEM Skor Korupsi SO 2 Persentase dan total jumlah unit usaha yang dianalisa memiliki risiko terkait tindakan penyuapan dan korupsi 1 SO 3 Persentase jumlah pegawai yang dilatih dalam prosedur dan kebijakan perusahaan terkait penyuapan dan korupsi 1 SO 4 Langkah yang diambil dalam mengatasi kasus tindakan penyuapan dan korupsi 1 Kebijakan Publik SO 5 Deskripsi kebijakan umum dan kontribusi dalam pengembangan kebijakan umum dan prosedur lobi 1 SO 6 Perolehan keuntungan secara financial dan bentuk keuntungan lainnya yang diperoleh dari hasil kontribusi kepada partai politik, politisi dan instansi terkait oleh Negara 1 SO7 Tindakan legal untuk perilaku anti-competitive, anti- trust, dan praktek monopoli 1 Perilaku anti Persaingan SO 8 Nilai moneter dari denda dan jumlah biaya sanksi- sanksi akibat pelanggaran hukum dan kebijakan. INDIKATOR KINERJA TANGGUNG JAWAB DARI DAMPAK PRODUK Keselamatan dan Kesehatan Konsumen PR 1 Proses dan tahapan kerja dalam mempertahankan kesehatan dan keselamatan konsumen dalam penggunaan produk atau jasa yang dievaluasi untuk perbaikan dan persentase dari katagori produk dan jasa yang terkait dalam prosedur tersebut. 1 PR 2 Jumlah total kasus pelanggaran kebijakan dan mekanisme kepatuhan yaang terkait dengan kesehatan dan keselamatan konsumen dalam keseluruhan proses, diukur berdasarkan hasil akhirnya. 1 Labelling Produk dan Jasa PR 3 Jenis informasi produk dan jasa yang dibutuhkan dalam prosedur kerja, dan persentase produk dan jasa yang terkait dalam prosedur tersebut. PR 4 Jumlah total kasus pelanggaran kebijakan dan mekanisme kepatuhan yang terkait dengan informasi produk dan jasa dan pelabelan, diukur berdasarkan hasil akhirnya. 1 PR 5 Praktek-praktek yang terkait dengan kepuasan konsumen, termasuk hasil survey evaluasi kepuasan konsumen. Lanjutan ITEM Skor Komunikasi Pemasaran PR 6 Program-program yang mendukung adanya standar hukum dan mekanisme kepatuhan yang terkait dengan komunikasi penjualan, termasuk iklan, promosi dan bentuk kerjasama, diukur berdasarkan hasil akhirnya. PR 7 Jumlah total khusus pelanggaran kebijakan dan mekanisme kepatuhn yang terkait dengan komunikasi penjualan, termasuk iklan, promosi dan bentuk kerjasama, diukur berdasarkan hasil akhirnya. Privasi Konsumen PR 8 Jumlah total pengaduan yang tervalidasi yang berkaitan dengan pelanggaran privasi konsumen dan data konsumen yang hilang. Kesesuaian PR 9 Nilai moneter dari denda dan jumlah biaya sanksi- sanksi akibat pelanggaran hukum dan kebijakan yang terkait dengan pengadaan dan penggunaan produk dan jasa TOTAL SKOR 55 SRDI =V = 55 = 0,6548 M 84 Indeks CSR yang diukur dengan Sustainability Report Disclosure Indeks SRDI PT. Unilever Tbk. tahun 2011 adalah sebesar 0,6548. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Unilever Tbk telah melakukan pengungkapan CSR di dalam sustainability report tahun 2011 sebanyak 55 pengungkapan dari 84 item pengungkapan CSR menurut standar GRI G3.1. Data dan hasil perhitungan indeks pengungkapan CSR pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B halaman 83. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional pada perusahaan diukur dengan besarnya persentase saham yang dimiliki oleh investor institusi selain pemerintah. Data persentase saham yang dimiliki oleh investor institusi dapat diperoleh pada Indonesian Capital Market Directory ICMD atau dengan melihat laporan kinerja perusahaan. Berikut ini adalah informasi struktur kepemilikan PT. Petrosea Tbk. per Juli 2015 yang diperoleh dari laporan kinerja perusahaan: Tabel 4.3. Contoh Struktur Kepemilikan pada PT. Petrosea Tbk. Pemegang Saham Jumlah Lembar Saham Persentase PT Indika Energy Tbk. 704.014.200 lembar 69,80 Drs. Lo Kheng Hong 105.432.800 lembar 10,45 Publik 199.158.000 lembar 19,75 Total 1.008.605.000 lembar 100,00 Dari informasi struktur kepemilikan tersebut dapat diketahui bahwa persentase kepemilikan institusional pada PT. Petrosea Tbk. per Juli 2015 adalah sebesar 69,80. Data mengenai kepemilikan institusional setiap perusahaan dapat dilihat padalampiran C halaman 86.

c. Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik pada perusahaan diukur dengan besarnya persentase saham yang dimiliki oleh masyarakatpublik. Data persentase saham yang dimiliki oleh publik dapat diperoleh dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Indonesian Capital Market Directory ICMD atau dengan melihat laporan kinerja perusahaan. Dari tabel 4.3 diketahui bahwa persentase kepemilikan publik pada PT. Petrosea Tbk. per Juli 2015 adalah sebesar 19,75. Data mengenai kepemilikan publik setiap perusahaan dapat dilihat lampiran D halaman 89.

d. Tipe Industri

Data tipe industri diukur dengan variabel dummy.Perusahaan dapat dikelompokan kedalam dua tipe industri, yaitu industri low profile dan industri high profile.Pengelompokan ini didasarkan pada sektor industri dan tingkat sensitifitasnya terhadap kerusakan lingkungan.Industri yang dikategorikan sebagai low profilemeliputi consumer goods, miscellaneous industry, property, real estate, and building construction, dan trade service and investment. Sedangkan industri yang dikategorikan sebagai high profilemeliputi mining, agriculture, basic industry and chemicals, dan infrastructure, utilities, and transportation.Data mengenai tipe industri dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran E halaman 92. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Corporate Social Responsibility CSR, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan tipe industri. Hasil dari statistik deskriptif untuk variabel-variabel penelitian tersebut dari tahun 2010-2014 disajikan dalam tabel sebagai berikut ini: Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel N Minimum Maximum Mean Standar Deviasi CSR K. Institusional K. Publik 115 115 115 0,0879 0,00 1,45 1,0000 98,55 82,50 0,5866 37,4379 34,0690 0,2980 34,8890 14,9680 Tabel di atas menunjukkan jumlah data yang diolah N sebanyak 115 data. Data tersebut berupa data Sustainability Reporting Disclosure Indeks SRDI yang mengukur CSR, persentase kepemilikan institusional yang mengukur kepemilikan institusional pada suatu perusahaan, persentase kepemilikan publik yang mengukur kepemilikan publik pada suatu perusahaan, dan tipe industri yang dibagi menjadi high profile dan low profile. Variabel tingkat pengungkapan CSR memiliki nilai minimum sebesar 0,0879, nilai maksimum sebesar 1, rata-rata sebesar 0,5866 dan standar deviasi sebesar 0,2980. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat perusahaan yang melakukan pengungkapan CSR sangat tidak lengkap dan perusahaan yang megungkapkan CSR dengan lengkap. Rata-rata sebesar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 0,5866menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan CSR pada perusahaan sudah cukup tinggi. Variabel kepemilikan institusional memiliki nilai minimum dari kepemilikan institusional adalah sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 98,55. Perusahaan dengan kepemilikan institusional terbesar adalah PT. Petrosea Tbk sebesar 98,55 dan perusahaan dengan kepemilikan institusional terkecil adalah beberapa perusahaan pemerintah yang berbentuk BUMN seperti PT. Aneka Tambang Tbk, PT Semen Indonesia, Bank BRI, Bank BNI, serta beberapa perusahaan pemerintah lainnya. Rata-rata kepemilikan institusi yang pada perusahaan adalah sebesar 37,4379 dan standar deviasi sebesar34,8890. Variabel kepemilikan publik memiliki nilai minimum sebesar 1,45 dan nilai maksimum sebesar 82,50. Perusahaan yang memiliki kepemilikan publik terbesar adalah PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk sebesar 82,50 dan perusahaan yang memiliki kepemilikan publik terkecil adalah PT. Petrosea Tbk. Sebesar 1,45. Rata-rata kepemilikan publik pada perusahaan adalah34,0690 dan standar deviasi sebesar14,9680. Variabel terakhir dalam penelitian ini adalah tipe industri. Tipe industri terdiri dari industri high profile dan industri low profile.berikut ini adalah tabel statistik deskriptif untuk variabel tipe industri: Tabel 5.2. Statistik Deskriptif Variabel Tipe Industri Tipe Industri Frekuensi Persentase Low Profile High Profile Total 38 77 115 33 67 100 Dari tabel 5.2.dapat diketahui bahwa sebanyak 77 atau sebesar 67 dari populasi sasaran yang diteliti termasuk dalam kategori industri high profile.Anggota populasi sasaran yang termasuk dalam kategori industri low profile berjumlah 38 atau 33 dari populasi sasaran yang diteliti.Angka tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang paling banyak mengungkapkan CSR dalam sustainability report adalah perusahaan dengan tipe industri high profile.

B. Analisis Data 1. Pengklasifikasian Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini perlu dibuatkan klasifikasi berdasarkan pada ketentuan yang ada ataupun dengan melihat distribusi frekuensi setiap variabel pada penelitian ini. Berikut ini adalah pengklasifikasian yang dilakukan untuk variabel-variabel penelitian:

a. Corporate Social Responsibility

Variabel Corporate Social Responsibility CSR diukur dengan Sustainability Report Disclosure Indeks SRDI.Semakin besar SRDI pada suatu perusahaan berarti semakin luas tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.Angka SRDI berkisar dari 0 sampai dengan 1.Pengklasifikasian variabel CSR dapat dilakukan dengan melihat distribusi frekuensi variabel CSR. Berikut ini adalah gambar deskripsi variabel CSR: Gambar 5.1. Deskripsi Variabel Corporate Social Responsibility Distribusi frekuensi variabel Corporate Social Responsibility menunjukkan bahwa cukup banyak yang mengungkapkan CSR dengan SRDI sebesar 1 atau mendekati 1.Hal ini mengindikasikan bahwa banyak perusahaan yang sudah mengungkapkan CSR secara lengkap pada sustainability reportnya.Dari distribusi frekuensi variabel CSR tersebut kita dapat mengklasifikasikan variabel CSR kedalam 3 kategori, yaitu sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure. (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 7 142