karyawan adalah tingkat kemampuan para karyawan dalam mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.
B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya
1 Murti, Harry dan Veronika Agustini Srimulyani . 2013. “Pengaruh
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai dengan Variabel Pemediasi Kepuasan Kerja pada PDAM Kota Madiun
”,
Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi,
Vol.1 No.1, 10-17. .P
enelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh motivasi terhadap kepuasaan kerja pegawai, pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai,
pengaruh kepuasaan kerja terhadap kinerja pegawai, dan menguji kepuasaan kerja sebagai variabel pemediasi antara motivasi dan kinerja
pegawai. Responden sebanyak 155 pegawai tetap di PDAM Kota Madiun. Analisis data menggunakan metode regresi. Temuan
menunjukan motivasi berpengaruh signifikan pada kepuasaan kerja, motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dan
kepuasaan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Temuan juga menunjukan bahwa kepuasaan kerja merupakan variabel
pemediasi antara motivasi dengan kinerja pegawai. 2 Haryanti, Widi. 2012. “Pengaruh Usia dan Keinginan Sosial Terhadap
Kinerja Karyawaan Industri Manufaktur di Semarang ”, Jurnal Bisnis
dan Kewirausahaan , 1-17.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh usia dan keinginan sosial karyawan. Pentingnya penelitian ini adalah
menentukan kebijaksanaan yang berkaitan dengan kinerja. Hipotesis dari penelitian ini diduga bahwa masing-masing variabel independen
usia dan keinginan sosial berpengaruh positif terhadap kinerja. Usia berpengaruh positif terhadap keinginan sosial, keinginan sosial
melampaui variabel antara usia dan kinerja, baik usia dan keinginan sosial berpengaruh positif terhadap kinerja. Penelitian ini menggunakan
metode survei yang dilakukan terhadap karyawan industri manufaktur di Semarang. Sumber data adalah data utama dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data adalah menggunakan teknik purposive sampling 120 responden. Teknik analisis data menggunakan linear ganda analisis
regresif, uji t dan uji F. Hasil analisis adalah persamaanregresif: Y = 10,338 + 2,776 X1 + 0,285 X2 + e. Uji T usia karyawan adalah t hitung
4,329 t tabel 2,00, yang berarti bahwa ada pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usia. Uji T keinginan sosial karyawan
adalah t biaya 4,025 t tabel 2,00, artinya ada pengaruh positif dan signifikan dari keinginan sosial terhadap kinerja. Uji T usia terhadap
keinginan sosial adalah t hitung 3,198 t tabel 2,00, artinya ada pengaruh positif dan signifikan terhadap usia tuntutan sosial. Dari
analisis regresi, nilai β antara umur terhadap kinerja karyawan adalah 0,
547 dibandingkan dengan nilai β setelah intervensi variabel 0,396 x 0,347 = 0,137, pengaruh usia terhadap kinerja adalah 0,547 + 0,137 =
0, 684 sehingga β meningkatkan hingga 0,684. Dengan kata lain,
variabel permintaan sosial intervensi variabel. Hasil uji F adalah bahwa 14,115 lebih besar dari F tabel 3,15 14.115 3,15, yang berarti bahwa
ada pengaruh positif dan signifikan dari usia dan keinginan sosial terhadap kinerja.
3 Sofyan, Diana Khairani. 2013. “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Kerja Pegawai
BAPPEDA ”, Malikussaleh Industrial
Engineering Journal , Vol.2 No.1, 18-23.
Peningkatan produktivitas kerja PNS bukan hanya masalah pada jumlah hari kerja saja, namun juga dilakukan dengan melakukan pengaturan
hari libur nasional dan cuti bersama untuk meningkatkan kinerja pegawai yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja. Meningkat atau menurunnya kinerja pegawai dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor
internal maupun faktor eksternal yang timbul pada organisasi bersangkutan. Oleh sebab itu, timbulnya motivasi kerja dalam diri para
pegawai berbeda antara pegawai yang satu dengan yang lain, perbedaan itu tidak saja antara pegawai yang memiliki tugas atau jabatan yang
berbeda, akan tetapi juga antara pegawai yang bekerja di bagian yang sama. Demikian halnya dengan kantor BAPPEDA Kab. X, peningkatan
produktifitas sangat diperlukan guna mencapai hasil kerja yang optimal. Dalam hal ini penelitian dilakukan guna mendapatkan pengaruh antara
lingkungan kerja dengan kinerja pegawai, apakah berpengaruh terhadap
produktifitas atau tidak. Ada dua variabel yang digunakan, yaitu lingkungan kerja variabel independen dan kinerja variabel dependen.
Hasil yang diperoleh bahwa koefisien Durbin-Watson bernilai 0,801 yang menunjukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap
kinerja pegawai kantor BAPPEDA, dimana hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Ho ditolak artinya ada pengaruh secara signifikan
antara lingkungan kerja terhadap kinerja kerja pegawai pada BAPPEDA Kabupaten X, sehingga jelas bahwa produktifitas kerja
sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka mengenai analisa pengaruh motivasi kerja, usia dan faktor lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, maka penulis
merumuskan kerangka konseptual penelitian untuk memudahkan pembaca dalam memahami proposal penelitian seperti berikut ini:
Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Keterangan: Kerangka konseptual penelitian tersebut menunjukkan bahwa diduga ada
pengaruh ketiga variabel meliputi motivasi kerja, usia dan faktor lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan
tanda - - - yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara parsial dan
tanda menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara simultan.
D. Hipotesis
Keterkaitan antara motivasi kerja, usia dan faktor lingkungan kerja akan mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan sebuah organisasi,
instansi ataupun perusahaan. Motivasi kerja sangat dibutuhkan oleh setiap orang tidak terkecuali dengan karyawan. Mereka membutuhkan suatu
motivasi yang dapat membantu untuk meningkatkan kinerja mereka. Menurut Nawawi 2003:359 motivasi kerja dibedakan menjadi dua